Melahirkan di Hutan: Tradisi Unik Penuh Makna dari Suku Anak Dalam
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Kam, 10 Jul 2025
- visibility 4
- comment 0 komentar

Di tengah belantara hutan Jambi dan Sumatera Selatan, Suku Anak Dalam atau Orang Rimba memegang teguh sebuah tradisi yang mengagumkan sekaligus ekstrem: melahirkan di tengah hutan. Praktik ini bukan dilakukan karena keterbatasan, melainkan sebuah pilihan yang sarat akan makna filosofis, kemandirian, dan ikatan mendalam dengan alam.
Bagi Suku Anak Dalam, hutan adalah ibu yang memberi kehidupan. Oleh karena itu, proses sakral melahirkan seorang anak harus dilakukan di tempat yang paling suci. Ketika waktunya tiba, seorang calon ibu akan menyendiri, masuk ke dalam hutan untuk mencari tempat yang aman dan mendirikan pondok sederhana yang disebut sudung.
Kemandirian dan Kesucian
Proses melahirkan ini sering kali dilakukan seorang diri tanpa bantuan siapa pun. Ini adalah ujian kekuatan, ketabahan, dan bukti kemandirian seorang perempuan Suku Anak Dalam. Mereka percaya bahwa alam akan menjaga dan melindungi ibu serta bayi yang akan lahir. Proses yang sunyi dan privat ini dianggap menjaga kesucian kelahiran dari pengaruh luar.
Setelah bayi lahir, ibu dan anak akan tinggal di dalam sudung selama beberapa waktu dalam masa pantang, sebelum akhirnya kembali bergabung dengan kelompoknya. Tradisi ini menunjukkan betapa Suku Anak Dalam memandang proses kelahiran sebagai peristiwa spiritual antara ibu, anak, dan sang pencipta yang difasilitasi oleh alam.
Kini, tradisi melahirkan di hutan menghadapi tantangan besar akibat deforestasi yang menyusutkan ruang hidup mereka. Kearifan lokal yang luar biasa ini menjadi pengingat tentang hubungan harmonis manusia dengan alam yang semakin langka. Ini adalah warisan budaya yang menunjukkan kekuatan perempuan dan penghormatan tertinggi terhadap alam sebagai sumber kehidupan.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar