Menggali Kearifan Lokal Maluku Lewat Tradisi Lisan Maca-Maca
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Sen, 14 Jul 2025
- visibility 18
- comment 0 komentar

Kepulauan Maluku, dengan sejarahnya yang kaya dan budaya yang beragam, memiliki cara unik dalam mewariskan kisah dan pengetahuannya dari generasi ke generasi, salah satunya melalui tradisi lisan Maca-Maca. Lebih dari sekadar bercerita, Maca-Maca adalah seni penuturan sejarah lisan yang memegang peranan penting dalam menjaga memori kolektif masyarakat Maluku.
Jembatan Penghubung Generasi
Maca-Maca menjadi jembatan yang menghubungkan generasi masa kini dengan akar sejarah dan nilai-nilai leluhur. Melalui penuturan yang disampaikan secara turun-temurun, kisah-kisah kepahlawanan, asal-usul negeri, adat istiadat, hingga pelajaran moral disampaikan dengan gaya bahasa yang khas dan seringkali dibumbui dengan kiasan serta perumpamaan. Para penutur Maca-Maca, yang biasanya merupakan tokoh masyarakat atau tetua adat yang dihormati, memiliki kemampuan untuk menghidupkan kembali masa lalu melalui kata-kata.
Lebih dari Sekadar Kisah
Tradisi Maca-Maca bukan hanya berfungsi sebagai sarana penyampaian informasi sejarah, tetapi juga memiliki nilai sosial dan budaya yang mendalam. Pertunjukan Maca-Maca seringkali menjadi momen berkumpulnya masyarakat, mempererat tali silaturahmi, dan menanamkan rasa cinta terhadap identitas budaya lokal. Ritme dan intonasi dalam bertutur, serta ekspresi sang penutur, menambah daya tarik dan kekhidmatan suasana. Dalam beberapa konteks, Maca-Maca juga dapat berfungsi sebagai media pendidikan informal, mengajarkan nilai-nilai kehidupan dan kearifan lokal kepada generasi muda.
Upaya Pelestarian di Era Modern
Di tengah gempuran budaya global, upaya pelestarian tradisi Maca-Maca menjadi semakin penting. Dokumentasi, revitalisasi melalui kegiatan seni dan budaya, serta pengenalan kepada generasi muda adalah langkah-langkah krusial untuk memastikan tradisi lisan yang berharga ini tidak hilang ditelan zaman. Melalui Maca-Maca, kekayaan sejarah dan kearifan lokal Maluku terus hidup dan memberikan inspirasi bagi generasi selanjutnya.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar