Ondel-Ondel: Ikon Budaya Betawi yang Penuh Warna
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Rab, 23 Jul 2025
- visibility 5
- comment 0 komentar

Siapa yang tak kenal dengan Ondel-Ondel? Sepasang boneka raksasa yang menari dengan lincah diiringi musik tanjidor ini telah menjadi pemandangan khas dan ikon budaya Betawi yang tak terpisahkan dari denyut nadi kota Jakarta. Namun, di balik penampilannya yang meriah, Ondel-Ondel menyimpan sejarah dan makna filosofis yang mendalam.
Pada mulanya, Ondel-Ondel dikenal dengan nama “Barongan” dan memiliki fungsi sakral sebagai figur penolak bala. Masyarakat Betawi zaman dahulu meyakini kehadirannya mampu mengusir roh-roh jahat, wabah penyakit, dan malapetaka dari kampung mereka. Karena itu, Ondel-Ondel selalu ditampilkan dalam berbagai upacara adat, seperti ritual bersih desa atau sedekah bumi, sebagai simbol pelindung.
Setiap elemen pada Ondel-Ondel memiliki arti tersendiri. Wajah laki-laki yang berwarna merah melambangkan semangat, keberanian, dan kekuatan. Sementara itu, wajah perempuan yang berwarna putih atau kuning langsat merupakan simbol kesucian, kebaikan, dan kesuburan. Kembang kelapa (hiasan di kepala) yang menjulang tinggi melambangkan kemakmuran dan kekuatan untuk menopang kehidupan.
Kini, fungsi Ondel-Ondel telah bergeser menjadi seni pertunjukan yang menghibur. Ia sering hadir untuk memeriahkan acara pernikahan, khitanan, peresmian gedung, hingga festival budaya. Meski perannya telah berkembang, Ondel-Ondel tetap menjadi simbol identitas dan kebanggaan masyarakat Betawi. Kehadirannya di tengah modernitas Jakarta menjadi pengingat akan kekayaan tradisi yang terus hidup dan beradaptasi dengan zaman.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar