Jumat, 24 Okt 2025
light_mode
Beranda » Budaya » Perkembangan Arsitektur Masjid di Nusantara: Perpaduan Unik Budaya dan Agama

Perkembangan Arsitektur Masjid di Nusantara: Perpaduan Unik Budaya dan Agama

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Sen, 18 Agu 2025
  • visibility 45
  • comment 0 komentar

Arsitektur masjid di Nusantara memiliki sejarah yang panjang dan kaya, mencerminkan perpaduan unik antara ajaran Islam dengan budaya lokal. Berbeda dengan arsitektur masjid di Timur Tengah yang kental dengan kubah dan menara, masjid-masjid awal di Indonesia justru mengadaptasi bentuk bangunan tradisional, menciptakan gaya yang khas dan otentik.

Pada masa awal penyebaran Islam, para penyebar agama (Wali Songo) tidak merobohkan bangunan-bangunan yang sudah ada, melainkan menyesuaikannya dengan fungsi masjid. Contoh paling nyata adalah Masjid Agung Demak dan Masjid Menara Kudus di Jawa. Arsitektur masjid-masjid ini menggunakan atap tumpang bersusun tiga atau lebih, mirip dengan bentuk pura Bali atau bangunan-bangunan suci Hindu-Buddha. Atap tumpang ini tidak hanya estetis, tetapi juga memiliki fungsi filosofis, melambangkan tingkatan spiritual.

Selain itu, menara masjid di Indonesia juga unik. Alih-alih meniru menara tinggi di Timur Tengah, menara Masjid Menara Kudus, misalnya, justru berbentuk seperti bangunan candi Hindu. Hal ini menunjukkan kebijaksanaan para ulama dalam melakukan pendekatan kultural, di mana mereka tidak menolak budaya lokal, tetapi justru mengasimilasi dan memadukannya dengan ajaran Islam.

Seiring berjalannya waktu, arsitektur masjid di Nusantara mulai mengalami perubahan. Pada abad ke-19, pengaruh arsitektur kolonial Belanda dan gaya arsitektur Timur Tengah mulai masuk. Kubah dan menara menjulang mulai muncul di banyak masjid. Puncaknya, pada abad ke-20 dan 21, arsitektur masjid semakin beragam, memadukan berbagai gaya dari seluruh dunia, seperti arsitektur modern minimalis atau arsitektur neo-gotik.

Meskipun demikian, masjid-masjid klasik dengan atap tumpang dan ornamen lokal tetap menjadi bukti kekayaan sejarah dan warisan budaya yang tak ternilai. Mereka adalah simbol nyata dari cara Islam berakulturasi dengan damai di Indonesia, menciptakan identitas arsitektur yang unik di dunia.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Sinar Mentari untuk Pertanian Lestari: Pemanfaatan Panel Surya untuk Pompa Air

    Sinar Mentari untuk Pertanian Lestari: Pemanfaatan Panel Surya untuk Pompa Air

    • calendar_month Sel, 26 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 24
    • 0Komentar

    Sektor pertanian modern dituntut untuk lebih efisien dan berkelanjutan. Salah satu inovasi yang menjanjikan adalah pemanfaatan energi terbarukan, khususnya panel surya, sebagai sumber daya untuk menggerakkan pompa air. Kombinasi ini tidak hanya mengurangi biaya operasional, tetapi juga mendukung praktik pertanian yang ramah lingkungan. Mengapa Panel Surya Ideal untuk Pompa Air Pertanian? Indonesia, sebagai negara tropis, […]

  • Meneladani Kesabaran Nabi Ibrahim dan Siti Hajar Saat Umrah

    Meneladani Kesabaran Nabi Ibrahim dan Siti Hajar Saat Umrah

    • calendar_month Sab, 6 Sep 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 14
    • 0Komentar

    Ibadah umrah bukan hanya tentang ritual fisik, tetapi juga perjalanan spiritual untuk meneladani keteladanan para Nabi dan orang-orang saleh. Dua figur yang kisah kesabarannya menjadi inti dari manasik umrah adalah Nabi Ibrahim AS dan istrinya, Siti Hajar. Menghayati kisah mereka akan menambah makna setiap langkah ibadah Anda di Tanah Suci. Kesabaran Nabi Ibrahim dalam Ujian […]

  • Budaya Makan Nasi Tumpeng: Simbol Syukur dan Kehidupan

    Budaya Makan Nasi Tumpeng: Simbol Syukur dan Kehidupan

    • calendar_month Ming, 31 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 19
    • 0Komentar

    Nasi Tumpeng, dengan bentuknya yang kerucut menjulang tinggi dan dikelilingi aneka lauk pauk, bukan sekadar hidangan biasa. Ia adalah simbol sakral dalam budaya Indonesia, khususnya Jawa dan Bali, yang merepresentasikan rasa syukur, harmoni kehidupan, dan hubungan manusia dengan alam semesta. Nasi tumpeng selalu hadir dalam berbagai upacara adat, perayaan, atau acara penting, menjadi pusat perhatian […]

  • REITs di Indonesia: Peluang Dividen dari Properti

    REITs di Indonesia: Peluang Dividen dari Properti

    • calendar_month Kam, 26 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 50
    • 0Komentar

    Bagi investor yang tertarik pada sektor properti namun enggan direpotkan dengan manajemen langsung atau modal besar, REITs (Real Estate Investment Trusts) menawarkan solusi menarik. Di Indonesia, instrumen ini dikenal sebagai Dana Investasi Real Estat (DIRE) dan menyajikan peluang dividen dari properti yang stabil, menjadikannya pilihan investasi yang semakin populer di pasar modal Indonesia. Pada dasarnya, […]

  • Menjaga Keseimbangan: Mengenal Regulasi Penambangan Uranium Global

    Menjaga Keseimbangan: Mengenal Regulasi Penambangan Uranium Global

    • calendar_month Rab, 2 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 35
    • 0Komentar

    Penambangan uranium bukanlah sekadar aktivitas ekstraksi mineral biasa. Karena potensinya sebagai sumber energi sekaligus bahan untuk senjata nuklir, setiap tahapannya diawasi oleh regulasi penambangan uranium yang sangat ketat. Kerangka kerja regulasi ini dirancang untuk memastikan keamanan, keselamatan, dan perlindungan lingkungan di tingkat nasional maupun internasional. Peran Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Di tingkat global, Badan […]

  • Apakah Jobs fair masih layak di terapkan di zaman sekarang

    Apakah Jobs fair masih layak di terapkan di zaman sekarang

    • calendar_month Sen, 2 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 36
    • 0Komentar

    Hey Gen Z! Pernah dengar tentang job fair? Itu lho, acara di mana banyak perusahaan ngumpul nawarin lowongan kerja. Mungkin kamu mikir, “Job fair? Udah 2025, masih cocok aja tuh?” Nah, pertanyaan bagus! Di tengah gempuran platform digital dan LinkedIn, apakah job fair masih jadi “tempat nongkrong” yang asyik buat nyari kerja? Jawabannya: bisa jadi! […]

expand_less