Sasando: Suara Merdu dari Daun Lontar Pulau Rote
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Ming, 20 Jul 2025
- visibility 8
- comment 0 komentar

Dari kepulauan timur Indonesia, tepatnya Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, lahirlah sebuah alat musik petik yang unik dan mempesona: Sasando. Dikenal karena suaranya yang merdu dan bentuknya yang eksotis, Sasando adalah salah satu harta karun musikal Indonesia yang paling istimewa, di mana alam dan seni berpadu secara harmonis.
Keunikan utama Sasando terletak pada strukturnya yang jenius. Bagian intinya adalah sebuah tabung bambu panjang yang berfungsi sebagai tempat merentangkan senar. Namun, yang membuatnya benar-benar khas adalah bagian resonatornya. Tidak seperti alat musik lain, resonator Sasando terbuat dari anyaman daun lontar kering yang dibentuk melengkung seperti kipas atau mangkuk. Wadah dari daun lontar inilah yang menangkap dan memperkuat getaran senar, menghasilkan suara lembut nan jernih yang menjadi ciri khasnya.
Secara harfiah, nama “Sasando” berarti “alat yang bergetar” atau “berbunyi”. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik menggunakan kedua tangan, di mana setiap jari memetik senar yang berbeda untuk menghasilkan nada-nada melodi dan harmoni secara bersamaan. Jumlah senarnya bervariasi, mulai dari Sasando tradisional yang berskala pentatonis hingga Sasando elektrik modern yang diatonis dengan puluhan senar.
Secara tradisional, Sasando digunakan untuk mengiringi nyanyian, syair, dan tarian dalam upacara adat masyarakat Rote. Kini, fleksibilitasnya telah membawa suara merdu Sasando ke panggung yang lebih luas, mampu membawakan berbagai genre musik dari pop, jazz, hingga klasik.
Sasando adalah bukti nyata bagaimana kreativitas manusia dapat mengubah sumber daya alam menjadi sebuah mahakarya. Suara merdunya yang mengalun dari getaran senar dan daun lontar Pulau Rote akan selalu menjadi simbol keindahan dan kearifan lokal NTT yang mendunia.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar