Menuju Energi Bersih Masa Depan: Riset Bahan Bakar Nuklir Tanpa Uranium (Fusi)
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Ming, 13 Jul 2025
- visibility 4
- comment 0 komentar

Ketika dunia terus mencari solusi energi yang lebih aman dan berkelanjutan, riset mengenai fusi nuklir menjadi semakin penting. Berbeda dengan reaktor nuklir konvensional yang menggunakan uranium sebagai bahan bakar dan menghasilkan limbah radioaktif jangka panjang, fusi menjanjikan sumber energi yang bersih, aman, dan hampir tak terbatas dengan bahan bakar yang berlimpah.
Prinsip Dasar Fusi Nuklir
Fusi nuklir adalah proses penggabungan dua inti atom ringan menjadi inti yang lebih berat, melepaskan sejumlah besar energi dalam prosesnya. Proses inilah yang terjadi di Matahari. Bahan bakar utama yang diteliti untuk reaktor fusi di Bumi adalah isotop hidrogen, deuterium dan tritium. Deuterium dapat diekstrak dari air laut dalam jumlah yang sangat besar, sementara tritium dapat dihasilkan dari litium, elemen yang juga relatif berlimpah.
Keunggulan Bahan Bakar Fusi Dibanding Uranium
Salah satu keunggulan utama fusi adalah ketersediaan bahan bakar yang hampir tak terbatas dan terdistribusi merata di seluruh dunia, tidak seperti uranium yang sumbernya terbatas dan terkonsentrasi di beberapa wilayah. Selain itu, reaktor fusi secara inheren lebih aman karena reaksi fusi sulit untuk dikendalikan di luar kondisi operasional yang sangat spesifik. Jika terjadi gangguan, reaksi akan berhenti dengan sendirinya, sehingga risiko kebocoran nuklir seperti pada reaktor fisi sangat kecil.
Limbah radioaktif yang dihasilkan oleh fusi juga jauh lebih sedikit dan memiliki waktu paruh yang jauh lebih pendek dibandingkan dengan limbah dari reaktor uranium. Ini mengurangi beban penyimpanan jangka panjang dan risiko lingkungan.
Tantangan dan Prospek Riset Fusi
Meskipun menjanjikan, merealisasikan energi fusi bukanlah tugas yang mudah. Tantangan utama terletak pada menciptakan dan mempertahankan plasma dengan suhu jutaan derajat Celcius, serta mengurungnya dalam waktu yang cukup lama agar reaksi fusi dapat terjadi secara efisien. Namun, dengan kemajuan pesat dalam teknologi tokamak dan stellarator, serta pendanaan dan kolaborasi internasional seperti proyek ITER, harapan untuk mewujudkan reaktor fusi komersial semakin meningkat dalam beberapa dekade mendatang.
Riset bahan bakar nuklir tanpa uranium melalui fusi adalah langkah revolusioner menuju masa depan energi yang lebih bersih, aman, dan berkelanjutan bagi seluruh umat manusia.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar