Evaluasi Program Kartu Prakerja dari Perspektif Ekonomi
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Ming, 20 Jul 2025
- visibility 6
- comment 0 komentar

Sejak diluncurkan beberapa tahun lalu, program Kartu Prakerja telah menjadi salah satu kebijakan sosial-ekonomi paling signifikan di Indonesia. Dari perspektif ekonomi, program ini dirancang dengan dua tujuan utama: sebagai instrumen peningkatan keterampilan (upskilling dan reskilling) untuk meningkatkan daya saing angkatan kerja, dan sebagai jaring pengaman sosial melalui insentif tunai. Kini, setelah berjalan beberapa waktu, evaluasi terhadap dampak ekonominya menunjukkan hasil yang beragam.
Sebagai program semi-bansos (bantuan sosial), Kartu Prakerja terbukti sangat efektif, terutama saat krisis pandemi COVID-19 dan periode pemulihan ekonomi sesudahnya. Insentif yang diberikan berhasil menjadi shock absorber yang menjaga daya beli jutaan penerimanya. Hal ini membantu menopang tingkat konsumsi rumah tangga yang krusial bagi PDB nasional dan mencegah kontraksi ekonomi yang lebih dalam. Program ini secara efektif menyalurkan dana langsung ke masyarakat, memberikan stimulus fiskal yang terasa di tingkat akar rumput.
Namun, dari sisi peningkatan kompetensi, evaluasinya lebih kompleks. Meskipun telah membuka akses pelatihan bagi jutaan orang, muncul kritik mengenai efektivitas target sasaran dan kualitas materi pelatihan. Banyak pihak mempertanyakan apakah pelatihan yang diberikan benar-benar relevan dengan kebutuhan industri riil dan mampu meningkatkan peluang kerja atau pendapatan peserta secara signifikan. Tantangan utamanya adalah memastikan bahwa program ini tidak hanya berhenti sebagai bansos, melainkan benar-benar bertransformasi menjadi alat pencetak sumber daya manusia yang unggul.
Secara keseluruhan, evaluasi ekonomi Kartu Prakerja menunjukkan keberhasilannya sebagai bantalan konsumsi jangka pendek. Namun, untuk dampak jangka panjang, fokus ke depan harus pada penguatan kurikulum pelatihan, sinkronisasi yang lebih erat dengan dunia industri, dan perbaikan mekanisme penyasaran agar tujuan peningkatan produktivitas nasional dapat tercapai secara optimal.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar