Jumat, 19 Des 2025
light_mode
Trending Tags
Beranda » Ekonomi » Indeks Harga Konsumen (IHK): Di Balik Layar Cara BPS Mengukur Inflasi

Indeks Harga Konsumen (IHK): Di Balik Layar Cara BPS Mengukur Inflasi

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Kam, 28 Agu 2025
  • visibility 46
  • comment 0 komentar

Pernahkah Anda mendengar istilah inflasi dan bertanya-tanya bagaimana angka tersebut dihitung? Di Indonesia, lembaga yang bertanggung jawab mengukur inflasi adalah Badan Pusat Statistik (BPS), dan alat ukur utamanya adalah Indeks Harga Konsumen (IHK). IHK adalah indikator kunci yang mencerminkan perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Memahami cara BPS menyusun IHK penting untuk mengetahui gambaran inflasi yang akurat.

Apa Itu IHK dan Bagaimana Dihitung?

IHK adalah ukuran statistik yang membandingkan harga sekelompok barang dan jasa tertentu (disebut paket komoditas) dari waktu ke waktu. BPS secara berkala melakukan survei harga di berbagai pasar tradisional, supermarket, hingga penyedia jasa di seluruh kota yang menjadi sampel. Data harga ini kemudian diolah untuk menghitung perubahan IHK.

Prosesnya dimulai dengan penentuan tahun dasar, yaitu tahun di mana IHK ditetapkan sebesar 100. Perubahan IHK dari tahun dasar atau periode sebelumnya menunjukkan tingkat inflasi atau deflasi. Rumus dasar perhitungan IHK adalah rasio antara total harga paket komoditas di periode berjalan dengan total harga paket komoditas yang sama di tahun dasar, kemudian dikalikan 100.

Paket Komoditas dan Survei Biaya Hidup

Salah satu aspek krusial dalam perhitungan IHK adalah penetapan paket komoditas. Paket ini tidak sembarang dipilih, melainkan berdasarkan hasil Survei Biaya Hidup (SBH) yang dilakukan BPS secara periodik (biasanya setiap lima tahun sekali, seperti SBH 2018 yang digunakan untuk perhitungan IHK saat ini). SBH mengumpulkan data rinci tentang pola konsumsi rumah tangga di berbagai wilayah, mulai dari makanan, minuman, perumahan, transportasi, pendidikan, hingga rekreasi.

Dari SBH inilah, BPS menentukan barang dan jasa apa saja yang paling banyak dikonsumsi dan berapa bobot (weight) masing-masing komoditas dalam total pengeluaran rumah tangga. Komoditas yang memiliki bobot lebih besar akan memberikan dampak yang lebih signifikan terhadap perubahan IHK. Misalnya, jika harga beras naik, dampaknya terhadap inflasi akan lebih besar dibandingkan kenaikan harga permen karena bobot beras dalam pengeluaran rumah tangga jauh lebih tinggi.

Mengapa IHK Penting?

IHK memiliki peran vital karena beberapa alasan:

Indikator Inflasi: Ini adalah ukuran utama inflasi, yang memengaruhi daya beli masyarakat.

Dasar Pengambilan Kebijakan: Bank Indonesia dan pemerintah menggunakan data IHK untuk merumuskan kebijakan moneter dan fiskal, misalnya dalam menentukan suku bunga acuan atau kebijakan harga.

Penyesuaian Gaji dan Upah: IHK sering menjadi acuan dalam negosiasi kenaikan upah minimum atau penyesuaian gaji.

Evaluasi Kinerja Ekonomi: Perubahan IHK memberikan gambaran tentang stabilitas harga dan kesehatan ekonomi suatu negara.

Dengan pemahaman tentang bagaimana BPS mengukur IHK, kita bisa lebih kritis dalam menafsirkan angka inflasi dan memahami implikasinya terhadap kehidupan sehari-hari kita.

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Menyoroti Kasus PPATK: Dari Laporan Analisis Hingga Putusan Pengadilan

    Menyoroti Kasus PPATK: Dari Laporan Analisis Hingga Putusan Pengadilan

    • calendar_month Ming, 17 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 60
    • 0Komentar

    Perjalanan pemberantasan kejahatan finansial seringkali panjang dan berliku. Namun, peran PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) menjadi titik awal yang krusial. Sebuah kasus kejahatan keuangan yang berhasil sampai ke putusan pengadilan seringkali diawali dari sebuah Laporan Hasil Analisis (LHA) yang akurat dan komprehensif dari PPATK. Mari kita telusuri bagaimana proses ini bekerja. Laporan Awal: […]

  • Gagal Inovasi: Belajar dari Kesalahan Raksasa Teknologi

    Gagal Inovasi: Belajar dari Kesalahan Raksasa Teknologi

    • calendar_month Sel, 15 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 63
    • 0Komentar

    Di dunia teknologi yang bergerak cepat, inovasi adalah kunci utama kesuksesan. Namun, di balik setiap produk revolusioner yang berhasil, terdapat deretan gagal inovasi yang sering kali dilupakan. Ironisnya, pelajaran paling berharga sering kali datang bukan dari kemenangan, tetapi dari kegagalan, bahkan yang dialami oleh para raksasa teknologi sekalipun. Kisah-kisah kegagalan produk dari perusahaan ternama menjadi […]

  • Transformasi LMKN: Menavigasi Arus Perubahan Industri Musik Global di Indonesia

    Transformasi LMKN: Menavigasi Arus Perubahan Industri Musik Global di Indonesia

    • calendar_month Sab, 16 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 47
    • 0Komentar

    Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) di Indonesia memegang peran krusial dalam melindungi hak cipta para musisi dan pencipta lagu. Namun, lanskap industri musik global terus berubah dengan pesat, terutama dengan hadirnya platform streaming digital dan model bisnis baru. Untuk tetap relevan dan efektif, LMKN perlu melakukan transformasi yang signifikan. Artikel ini akan mengulas adaptasi yang […]

  • Investasi Saham Syariah: Prinsip dan Pilihan yang Halal

    Investasi Saham Syariah: Prinsip dan Pilihan yang Halal

    • calendar_month Sen, 30 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 46
    • 0Komentar

    Bagi investor Muslim, mencari instrumen investasi yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga sejalan dengan keyakinan adalah sebuah keharusan. Investasi saham syariah hadir sebagai jawaban, menawarkan peluang pertumbuhan modal di pasar saham dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip Islam. Berbeda dengan saham konvensional, saham syariah harus melalui proses penyaringan (screening) yang ketat untuk memastikan kehalalannya. Pertama, screening […]

  • Emas vs. Properti: Mana Investasi Jangka Panjang yang Lebih Unggul?

    Emas vs. Properti: Mana Investasi Jangka Panjang yang Lebih Unggul?

    • calendar_month Jum, 8 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 51
    • 0Komentar

    Memilih instrumen investasi jangka panjang yang tepat adalah kunci untuk mengamankan masa depan finansial. Di antara berbagai pilihan yang ada, emas dan properti seringkali menjadi favorit karena dianggap sebagai aset safe-haven yang nilainya cenderung stabil atau bahkan meningkat. Namun, keduanya memiliki karakteristik yang sangat berbeda. Mari kita bedah analisis ekonomi dari kedua investasi ini untuk […]

  • Nuklir di Indonesia: Arah Kebijakan Energi Atom Nasional di Tahun 2025

    Nuklir di Indonesia: Arah Kebijakan Energi Atom Nasional di Tahun 2025

    • calendar_month Sen, 21 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 53
    • 0Komentar

    Memasuki tahun 2025, Indonesia berada di persimpangan jalan dalam menentukan masa depan sumber energinya. Dengan target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 dan kebutuhan energi yang terus meningkat, diskusi mengenai kebijakan nasional tentang energi nuklir dan uranium menjadi semakin relevan. Pemerintah terus mengkaji potensi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sebagai salah satu solusi energi […]

expand_less