Sabtu, 27 Sep 2025
light_mode
Beranda » Ekonomi » Memahami Shrinkflation: Kenapa Isi Produkmu Semakin Sedikit?

Memahami Shrinkflation: Kenapa Isi Produkmu Semakin Sedikit?

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Rab, 6 Agu 2025
  • visibility 21
  • comment 0 komentar

Pernahkah kamu merasa ukuran biskuit favoritmu semakin kecil, atau jumlah keripik dalam kemasan berkurang, padahal harganya tidak berubah? Fenomena ini bukan sekadar perasaanmu, melainkan sebuah strategi ekonomi yang disebut shrinkflation. Ini adalah taktik yang digunakan produsen untuk mengatasi kenaikan biaya produksi dengan cara mengurangi kuantitas, berat, atau volume produk, alih-alih menaikkan harganya secara terang-terangan.

Secara harfiah, shrinkflation berasal dari gabungan kata “shrink” (menyusut) dan “inflation” (inflasi). Ini adalah bentuk inflasi tersembunyi. Daripada membuat konsumen kaget dengan harga baru yang lebih tinggi, produsen memilih langkah yang lebih halus. Perubahan kecil pada ukuran produk seringkali luput dari perhatian konsumen, terutama jika kemasan produk tetap sama atau hanya sedikit dimodifikasi.

Mengapa Produsen Melakukannya?

Ada beberapa alasan utama di balik praktik shrinkflation:

* Kenaikan Biaya Bahan Baku: Harga bahan baku, seperti gula, minyak, atau biji-bijian, seringkali berfluktuasi. Untuk menjaga margin keuntungan tanpa membebankan kenaikan harga yang signifikan kepada konsumen, produsen terpaksa mengurangi isi produk.

* Kenaikan Biaya Operasional: Biaya lain seperti upah pekerja, energi, dan transportasi juga bisa meningkat. Shrinkflation menjadi cara untuk menutupi biaya-biaya ini.

* Persaingan Pasar: Di pasar yang sangat kompetitif, menaikkan harga bisa membuat konsumen beralih ke merek lain. Dengan mempertahankan harga jual yang sama, produsen berharap bisa tetap bersaing.

Bagaimana Konsumen Menghadapinya?

Sebagai konsumen, cara terbaik untuk menghadapi shrinkflation adalah dengan menjadi lebih jeli dan teliti. Jangan hanya melihat harga, tapi perhatikan juga berat bersih atau jumlah produk per kemasan. Membaca label informasi nutrisi dan perbandingan harga per gram atau per unit bisa menjadi alat yang ampuh. Jika kamu melihat produk favoritmu mengalami shrinkflation, pertimbangkan untuk mencari merek alternatif yang mungkin menawarkan nilai lebih baik. Dengan kesadaran ini, kamu bisa membuat keputusan belanja yang lebih cerdas dan menghemat uang di tengah inflasi yang tersembunyi.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Efektivitas Dana Desa: Mendorong Roda Ekonomi dan Pembangunan di Pedesaan

    Efektivitas Dana Desa: Mendorong Roda Ekonomi dan Pembangunan di Pedesaan

    • calendar_month Kam, 24 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 43
    • 0Komentar

    Sejak diluncurkan, program Dana Desa telah menjadi instrumen kebijakan vital pemerintah Indonesia dalam upaya pemerataan pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Dengan alokasi anggaran yang signifikan langsung ke tingkat desa, tujuan utamanya adalah memberdayakan masyarakat dan menggerakkan ekonomi pedesaan. Pertanyaannya, seberapa efektif program ini dalam mencapai misinya? Pembangunan Infrastruktur sebagai Fondasi Ekonomi Salah satu dampak paling nyata […]

  • Bioteknologi dan Rekayasa Genetika: Merancang Kehidupan di Era Modern

    Bioteknologi dan Rekayasa Genetika: Merancang Kehidupan di Era Modern

    • calendar_month Sen, 23 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 31
    • 0Komentar

    Pernahkah Anda membayangkan masa depan di mana penyakit kronis dapat disembuhkan sepenuhnya atau tanaman pangan mampu bertahan di kondisi ekstrem? Inilah janji dari bioteknologi dan rekayasa genetika, dua bidang inovatif yang merancang ulang kehidupan di tingkat fundamental. Kedua disiplin ilmu ini bukan lagi fiksi ilmiah, melainkan kenyataan yang telah membawa perubahan revolusioner di berbagai sektor. […]

  • Bagaimana Kritik yang Membangun Dapat Membantu Guru Berkembang?

    Bagaimana Kritik yang Membangun Dapat Membantu Guru Berkembang?

    • calendar_month Jum, 25 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 35
    • 0Komentar

    Setiap profesional, termasuk guru, membutuhkan kritik yang membangun untuk berkembang. Jauh dari sekadar omelan atau keluhan, kritik konstruktif adalah alat ampuh yang dapat mendorong pertumbuhan profesional dan meningkatkan kualitas pengajaran. Namun, bagaimana sebenarnya kritik semacam ini bekerja dan mengapa guru harus menyambutnya? Meningkatkan Refleksi Diri Kritik yang membangun seringkali berfungsi sebagai cermin. Ketika seorang guru […]

  • Peran Cadangan Devisa dalam Menjaga Stabilitas Kurs Mata Uang

    Peran Cadangan Devisa dalam Menjaga Stabilitas Kurs Mata Uang

    • calendar_month Kam, 4 Sep 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 12
    • 0Komentar

    Dalam perekonomian modern, kurs mata uang memiliki peran sentral dalam menentukan daya beli suatu negara dan daya saing ekspor-impornya. Fluktuasi kurs yang tidak terkendali dapat menciptakan ketidakpastian dan mengganggu stabilitas ekonomi. Di sinilah cadangan devisa memainkan peran krusial sebagai “benteng” pertahanan sebuah negara. Apa Itu Cadangan Devisa? Cadangan devisa adalah aset-aset dalam mata uang asing […]

  • Mamapas Lewu: Ritual Sakral Suku Dayak untuk Membersihkan Lingkungan dari Pengaruh Buruk

    Mamapas Lewu: Ritual Sakral Suku Dayak untuk Membersihkan Lingkungan dari Pengaruh Buruk

    • calendar_month Kam, 10 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 31
    • 0Komentar

    Indonesia kaya akan kearifan lokal yang sarat makna, salah satunya adalah Mamapas Lewu, sebuah ritual sakral yang dijalankan oleh Suku Dayak, khususnya Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah. Secara harfiah, “Mamapas” berarti membersihkan atau menyapu, dan “Lewu” berarti kampung atau lingkungan. Jadi, Mamapas Lewu adalah tradisi untuk membersihkan lingkungan dari segala pengaruh buruk. Ritual ini bukan […]

  • Pertanian Organik: Lebih dari Sekadar Bebas Pestisida

    Pertanian Organik: Lebih dari Sekadar Bebas Pestisida

    • calendar_month Jum, 22 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 15
    • 0Komentar

    Di tengah meningkatnya kesadaran akan kesehatan dan kelestarian lingkungan, pertanian organik semakin diminati di Indonesia. Namun, praktik ini seringkali disederhanakan hanya sebagai metode bertani yang bebas pestisida. Padahal, pertanian organik adalah sebuah sistem holistik yang jauh lebih luas, mencakup praktik-praktik yang mendukung kesehatan tanah, keanekaragaman hayati, dan kesejahteraan hewan, serta menghasilkan pangan yang lebih sehat […]

expand_less