Kamis, 13 Nov 2025
light_mode
Trending Tags
Beranda » Ekonomi » NAIRU: Tingkat Pengangguran ‘Aman’ yang Tidak Memicu Inflasi

NAIRU: Tingkat Pengangguran ‘Aman’ yang Tidak Memicu Inflasi

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Kam, 28 Agu 2025
  • visibility 34
  • comment 0 komentar

Dalam ekonomi makro, hubungan antara pengangguran dan inflasi adalah topik yang selalu menarik. Salah satu konsep paling penting yang menggambarkan hubungan ini adalah NAIRU atau Non-Accelerating Inflation Rate of Unemployment. Sederhananya, NAIRU adalah tingkat pengangguran “alami” di mana inflasi tidak naik atau turun secara signifikan. Ini bukan berarti pengangguran nol, melainkan tingkat di mana tekanan upah dan harga seimbang, sehingga ekonomi dapat tumbuh tanpa memicu inflasi yang tidak terkendali.

Mengapa NAIRU Penting?

Ketika tingkat pengangguran turun di bawah NAIRU, pasar tenaga kerja menjadi sangat ketat. Perusahaan harus bersaing untuk mendapatkan pekerja dengan menawarkan upah yang lebih tinggi. Kenaikan upah ini kemudian dapat diteruskan kepada konsumen dalam bentuk harga barang dan jasa yang lebih tinggi, memicu inflasi. Sebaliknya, jika tingkat pengangguran berada di atas NAIRU, ada banyak pekerja yang mencari pekerjaan, sehingga tekanan upah dan inflasi cenderung menurun.

Sifat NAIRU

Penting untuk dicatat bahwa NAIRU bukanlah angka yang tetap. Ia dapat bergeser dari waktu ke waktu tergantung pada faktor-faktor struktural dalam perekonomian, seperti:

Perubahan demografi: Masuknya angkatan kerja baru atau pensiunnya generasi yang lebih tua.

Perubahan teknologi: Otomatisasi atau inovasi yang membuat beberapa pekerjaan usang.

Kebijakan pemerintah: Seperti kebijakan upah minimum atau program pelatihan.

Sebagai contoh, jika sebuah inovasi teknologi besar membuat banyak pekerjaan usang, NAIRU bisa naik karena lebih banyak orang menganggur secara struktural. Sebaliknya, jika ada peningkatan investasi dalam pendidikan dan pelatihan, NAIRU bisa turun karena tenaga kerja menjadi lebih terampil dan mudah diserap.

Perbedaan dengan Tingkat Pengangguran ‘Alami’

NAIRU seringkali disamakan dengan tingkat pengangguran alami (natural rate of unemployment). Perbedaannya, tingkat pengangguran alami mencakup pengangguran friksional (orang yang sedang mencari pekerjaan) dan struktural (pengangguran akibat ketidakcocokan antara keterampilan pekerja dan permintaan pasar). NAIRU fokus pada titik di mana inflasi mulai berakselerasi. Meskipun keduanya sangat terkait, NAIRU lebih ditekankan sebagai target kebijakan, khususnya oleh bank sentral.

Memahami NAIRU sangat krusial bagi bank sentral dan pembuat kebijakan. Mereka menggunakannya sebagai tolok ukur untuk memutuskan apakah akan menaikkan atau menurunkan suku bunga. Jika tingkat pengangguran saat ini berada di bawah estimasi NAIRU, bank sentral mungkin akan khawatir akan percepatan inflasi dan cenderung menaikkan suku bunga. Sebaliknya, jika pengangguran di atas NAIRU, mereka mungkin akan merasa ‘aman’ untuk melonggarkan kebijakan moneter untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Dengan kata lain, NAIRU membantu para pengambil keputusan menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan stabilitas harga.

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Soto Banjar: Keunikan Soto dengan Aroma Rempah Khas Kalimantan

    Soto Banjar: Keunikan Soto dengan Aroma Rempah Khas Kalimantan

    • calendar_month Ming, 14 Sep 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 25
    • 0Komentar

    Soto Banjar, hidangan ikonik dari Kalimantan Selatan, menawarkan pengalaman kuliner yang berbeda dari soto lainnya di Indonesia. Jika soto pada umumnya mengandalkan kunyit atau santan untuk kekayaan rasa, Soto Banjar menonjol dengan keunikan aromanya yang khas dan kaya, terutama dari penggunaan kayu manis, cengkeh, dan pala. Aroma hangat dan sedikit manis dari rempah-rempah ini menjadi […]

  • Atom dalam Kanvas: Menjelajahi Representasi Uranium dalam Seni

    Atom dalam Kanvas: Menjelajahi Representasi Uranium dalam Seni

    • calendar_month Ming, 20 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 42
    • 0Komentar

    Uranium, dengan kekuatan dahsyat dan dampaknya yang mendalam pada masyarakat, telah lama menjadi sumber inspirasi dan refleksi bagi para seniman. Representasi uranium dalam seni tidak hanya terbatas pada penggambaran visual atom atau ledakan nuklir, tetapi juga mencakup eksplorasi simbolisme, kekhawatiran sosial, dan bahkan keindahan tersembunyi dari kekuatan tak terlihat ini. Pada awal abad ke-20, penemuan […]

  • Bonus Demografi: Peluang Emas atau Ancaman bagi Masa Depan Indonesia?

    Bonus Demografi: Peluang Emas atau Ancaman bagi Masa Depan Indonesia?

    • calendar_month Ming, 20 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 52
    • 0Komentar

    Indonesia kini berada di tengah periode emas yang dikenal sebagai bonus demografi, sebuah kondisi langka di mana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) mendominasi populasi nasional. Fenomena ini sering disebut sebagai jendela peluang untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Namun, pertanyaan krusialnya adalah: mampukah Indonesia mengubah potensi ini menjadi kemajuan nyata, atau justru akan menjadi ancaman? Disebut […]

  • Bikin Kopi Manggarai: Lebih dari Sekadar Menyeduh, Tradisi Diplomasi yang Hangat

    Bikin Kopi Manggarai: Lebih dari Sekadar Menyeduh, Tradisi Diplomasi yang Hangat

    • calendar_month Sel, 15 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 51
    • 0Komentar

    Di dataran tinggi Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, tradisi Bikin Kopi bukan hanya sekadar rutinitas harian atau cara menjamu tamu. Lebih dari itu, Bikin Kopi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari praktik diplomasi dan musyawarah masyarakat setempat. Aroma kopi yang semerbak seringkali mengiringi proses pengambilan keputusan penting dan penyelesaian sengketa, menjadikannya sebuah tradisi yang unik […]

  • Ekosistem Mandiri: Akuakultur Terintegrasi, Solusi Cerdas Pertanian dan Perikanan

    Ekosistem Mandiri: Akuakultur Terintegrasi, Solusi Cerdas Pertanian dan Perikanan

    • calendar_month Ming, 31 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 21
    • 0Komentar

    Dalam sektor akuakultur (budidaya ikan), sisa pakan dan kotoran ikan sering kali menjadi limbah yang mencemari lingkungan. Namun, dengan pendekatan akuakultur terintegrasi atau akuaponik, limbah ini dapat diubah menjadi pupuk alami yang sangat berharga untuk tanaman. Praktik ini menciptakan ekosistem mandiri yang saling menguntungkan antara perikanan dan pertanian. Bagaimana Akuakultur Terintegrasi Bekerja? Konsepnya sangat sederhana: […]

  • Etika Pemanfaatan Uranium: Debat dan Konsensus yang Terus Berkembang

    Etika Pemanfaatan Uranium: Debat dan Konsensus yang Terus Berkembang

    • calendar_month Kam, 17 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Pemanfaatan uranium, baik untuk energi, medis, maupun militer, berada di persimpangan jalan antara kemajuan teknologi dan tanggung jawab etis yang mendalam. Sebagai sumber energi nuklir yang kuat, uranium menawarkan solusi untuk krisis iklim, namun juga menghadirkan risiko besar yang memicu perdebatan etis sengit di seluruh dunia. Debat ini berpusat pada beberapa dilema fundamental. Dari sudut […]

expand_less