Minggu, 13 Jul 2025
light_mode
Beranda » Ekonomi » Memahami Obligasi: Investasi Pendapatan Tetap yang Lebih Aman dari Saham?

Memahami Obligasi: Investasi Pendapatan Tetap yang Lebih Aman dari Saham?

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Sab, 5 Jul 2025
  • visibility 3
  • comment 0 komentar

Bagi investor yang mencari stabilitas di tengah gejolak pasar saham, investasi pendapatan tetap sering menjadi pilihan utama. Di antara instrumen di kategori ini, obligasi adalah yang paling populer. Namun, benarkah obligasi merupakan pilihan yang lebih aman dibandingkan saham? Jawabannya terletak pada cara kerja dan karakteristik fundamentalnya.

Obligasi pada dasarnya adalah surat utang. Ketika Anda membeli obligasi, Anda meminjamkan uang kepada penerbitnya, yang bisa berupa pemerintah (Surat Berharga Negara/SBN seperti ORI dan SBR) atau perusahaan (obligasi korporasi). Sebagai imbalannya, penerbit berjanji untuk membayar bunga secara berkala yang disebut kupon, dan mengembalikan dana pokok pinjaman Anda pada tanggal yang telah ditentukan (jatuh tempo).

Karakteristik inilah yang membuat obligasi dianggap lebih aman. Pertama, investor obligasi mendapatkan arus kas yang dapat diprediksi dari pembayaran kupon tetap. Hal ini berbeda dengan saham yang dividennya tidak dijamin dan harganya sangat fluktuatif. Kedua, dalam struktur modal perusahaan, pemegang obligasi memiliki prioritas lebih tinggi daripada pemegang saham. Jika perusahaan mengalami kebangkrutan, aset perusahaan akan digunakan untuk membayar utang kepada pemegang obligasi terlebih dahulu sebelum dibagikan kepada pemegang saham.

Meskipun demikian, obligasi tidak sepenuhnya bebas risiko. Terdapat risiko gagal bayar, di mana penerbit tidak mampu membayar kupon atau pokok utang. Selain itu, ada risiko suku bunga; jika suku bunga di pasar naik, nilai jual obligasi lama dengan kupon lebih rendah bisa menurun. Namun, risiko ini umumnya lebih rendah dibandingkan volatilitas harga saham.

Kesimpulannya, secara umum obligasi memang menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi dan pendapatan yang lebih stabil daripada saham. Instrumen ini sangat cocok bagi investor dengan profil risiko konservatif atau sebagai sarana diversifikasi portofolio untuk menyeimbangkan potensi keuntungan tinggi (dan risiko tinggi) dari saham.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Ancaman Middle Income Trap: Bisakah Indonesia Lolos Menuju Negara Maju?

    Ancaman Middle Income Trap: Bisakah Indonesia Lolos Menuju Negara Maju?

    • calendar_month Rab, 9 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Visi Indonesia Emas 2045 untuk menjadi negara maju sudah di depan mata. Namun, di tengah jalan terbentang salah satu tantangan ekonomi terbesar yang dihadapi bangsa ini: Jebakan Pendapatan Menengah atau Middle Income Trap. Secara sederhana, ini adalah kondisi di mana suatu negara berhasil keluar dari status miskin, namun pertumbuhannya melambat dan terjebak di level pendapatan […]

  • Kebo-Keboan: Ritual Manusia Kerbau di Banyuwangi sebagai Permohonan Kesuburan

    Kebo-Keboan: Ritual Manusia Kerbau di Banyuwangi sebagai Permohonan Kesuburan

    • calendar_month Rab, 2 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Banyuwangi, Jawa Timur, dikenal dengan kekayaan tradisi dan ritual uniknya. Salah satu yang paling menarik adalah Kebo-Keboan, sebuah upacara sakral yang melibatkan manusia yang bertransformasi menjadi kerbau. Ritual ini bukan sekadar pertunjukan, melainkan perwujudan permohonan kepada Sang Pencipta agar memberikan kesuburan pada tanah dan hasil panen yang melimpah. Dalam tradisi Kebo-Keboan, beberapa pria pilihan dari […]

  • Haptic Feedback: Merasakan Sentuhan di Dunia Virtual

    Haptic Feedback: Merasakan Sentuhan di Dunia Virtual

    • calendar_month Sel, 8 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Dalam dunia teknologi yang semakin imersif, pengalaman indrawi menjadi kunci utama. Jika visual dan audio telah jauh berkembang dalam menghadirkan realitas virtual dan augmented, maka haptic feedback hadir untuk melengkapi dimensi sentuhan. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk merasakan sensasi fisik dalam lingkungan digital, membuka pintu bagi interaksi yang jauh lebih intuitif dan mendalam. Apa Itu […]

  • Risiko dan Peluang Investasi di Pasar Modal Negara Berkembang

    Risiko dan Peluang Investasi di Pasar Modal Negara Berkembang

    • calendar_month Sel, 1 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Investasi di pasar modal negara berkembang atau emerging markets seperti Indonesia, Brazil, atau India seringkali digambarkan sebagai pedang bermata dua. Di satu sisi, pasar ini menawarkan potensi keuntungan yang sangat besar, namun di sisi lain, ia datang dengan risiko yang tidak bisa diabaikan. Memahami kedua sisi ini adalah kunci bagi investor global yang ingin melakukan […]

  • Cara Mudah Atur Keuangan Supaya Tidak Habis di Tengah Bulan

    Cara Mudah Atur Keuangan Supaya Tidak Habis di Tengah Bulan

    • calendar_month Kam, 5 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Sebagian besar orang mendapatkan pemasukan di awal bulan. Karena pemasukan tersebut terlihat besar, tidak sedikit orang yang langsung menggunakan uang tersebut tanpa menerapkan cara atur keuangan dengan tepat. Jika dibiarkan, kebiasaan buruk tersebut dapat mengakibatkan sulitnya kehidupan di akhir bulan. Mereka yang terbiasa menghambur-hamburkan uang setelah menerima pemasukan biasanya akan kehabisan uang di tengah bulan. […]

  • Arsitektur Microservices: Membangun Aplikasi yang Lebih Skalabel

    Arsitektur Microservices: Membangun Aplikasi yang Lebih Skalabel

    • calendar_month Sab, 5 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Di era digital saat ini, tuntutan terhadap aplikasi semakin kompleks. Pengguna menginginkan aplikasi yang cepat, andal, dan selalu tersedia. Untuk menjawab tantangan ini, banyak pengembang beralih dari pendekatan tradisional ke arsitektur microservices, sebuah metode modern untuk membangun perangkat lunak yang tangguh. Pendekatan lama, yang dikenal sebagai arsitektur monolitik, menyatukan semua fungsi aplikasi ke dalam satu […]

expand_less