Senin, 1 Sep 2025
light_mode
Beranda » Ekonomi » Perang Kurs: Ketika Negara-Negara Sengaja Melemahkan Mata Uangnya

Perang Kurs: Ketika Negara-Negara Sengaja Melemahkan Mata Uangnya

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Ming, 6 Jul 2025
  • visibility 28
  • comment 0 komentar

Dalam arena ekonomi global, persaingan antarnegara tidak selalu terjadi di medan perang fisik. Ada satu jenis konflik yang tak kasat mata namun berdampak besar, yaitu perang kurs (currency war). Ini adalah kondisi di mana negara-negara secara sengaja bersaing untuk melemahkan nilai mata uang mereka.

Tujuannya? Untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dalam perdagangan internasional. Namun, strategi ini ibarat pedang bermata dua yang dapat memicu ketidakstabilan ekonomi global jika tidak dikendalikan.

Mengapa Negara Melemahkan Mata Uangnya? 📉

Alasan utama di balik kebijakan ini sangat strategis: mendorong ekspor. Ketika nilai mata uang sebuah negara lebih lemah dibandingkan mata uang negara lain, harga produk ekspornya menjadi lebih murah di pasar internasional. Permintaan terhadap produk tersebut pun meningkat, yang pada akhirnya dapat menggenjot industri dalam negeri dan mengurangi angka pengangguran.

Di sisi lain, pelemahan mata uang membuat harga barang impor menjadi lebih mahal. Hal ini mendorong konsumen domestik untuk beralih ke produk lokal. Bank sentral biasanya melakukan ini dengan menurunkan suku bunga atau menerapkan kebijakan moneter longgar seperti Quantitative Easing (QE).

Dampak dan Risiko Perang Kurs ⚔️

Meskipun terlihat menguntungkan, perang kurs memiliki risiko yang sangat berbahaya. Ketika satu negara melemahkan mata uangnya, negara lain yang merasa dirugikan kemungkinan besar akan melakukan tindakan balasan. Aksi saling balas ini menciptakan “perlombaan menuju dasar” (race to the bottom), di mana tidak ada negara yang benar-benar diuntungkan.

Selain itu, dampak negatif lainnya adalah:

* Memicu Inflasi: Harga barang-barang impor yang mahal dapat menaikkan tingkat inflasi di dalam negeri.

* Ketidakpastian Global: Volatilitas nilai tukar yang tinggi menciptakan ketidakpastian bagi investor dan pelaku bisnis internasional.

Pada akhirnya, perang kurs adalah permainan berisiko tinggi. Keuntungan jangka pendek yang didapat sering kali harus dibayar mahal dengan ketidakstabilan ekonomi jangka panjang dan rusaknya kerja sama internasional.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Update Harga Emas Hari Ini, Senin 7 Juli 2025: Logam Mulia Menawarkan Harga Menarik!

    Update Harga Emas Hari Ini, Senin 7 Juli 2025: Logam Mulia Menawarkan Harga Menarik!

    • calendar_month Sen, 7 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 28
    • 0Komentar

    Bagi Anda yang selalu mengikuti perkembangan harga emas, hari Senin, 7 Juli 2025, membawa kabar terbaru dari Logam Mulia. Emas tetap menjadi pilihan investasi yang menarik, dan memahami pergerakan harganya sangat penting untuk membuat keputusan yang tepat. Berdasarkan informasi terkini dari Logam Mulia (logammulia.com) per pukul 08:29 WIB, harga emas menunjukkan angka yang patut dicermati. […]

  • Hijaukan Negeri: Startup Lokal Gagas Revolusi Bisnis Ramah Lingkungan!

    Hijaukan Negeri: Startup Lokal Gagas Revolusi Bisnis Ramah Lingkungan!

    • calendar_month Rab, 4 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 20
    • 0Komentar

    Di tengah meningkatnya kesadaran akan krisis iklim dan isu keberlanjutan, startup lokal di Indonesia menunjukkan geliat luar biasa. Bukan sekadar mengejar profit, kini banyak dari mereka hadir dengan inovasi yang berfokus pada solusi berbasis lingkungan. Fenomena ini memunculkan pertanyaan: apakah startup-startup ini siap menjadi pionir ekonomi hijau di Tanah Air? Gelombang Inovasi Hijau dari Startup […]

  • Seren Taun: Merayakan Limpahan Berkah Panen Bersama Masyarakat Sunda Wiwitan

    Seren Taun: Merayakan Limpahan Berkah Panen Bersama Masyarakat Sunda Wiwitan

    • calendar_month Sab, 12 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 17
    • 0Komentar

    Di tengah hijaunya pegunungan Jawa Barat, Masyarakat Sunda Wiwitan melestarikan sebuah tradisi agraris yang sarat makna, yaitu **Seren Taun**. Secara harfiah, “Seren” berarti menyerahkan dan “Taun” berarti tahun. Jadi, Seren Taun adalah upacara penyerahan hasil panen sebagai wujud syukur kepada Sang Hyang Kersa atas berkah yang melimpah sepanjang tahun. Upacara ini bukan sekadar pesta panen […]

  • Dompet Makin Tipis? Kisah Pilu PHK dan Jurus Jitu Selamatkan Daya Beli Rakyat!

    Dompet Makin Tipis? Kisah Pilu PHK dan Jurus Jitu Selamatkan Daya Beli Rakyat!

    • calendar_month Sen, 2 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 19
    • 0Komentar

    Angin kencang ketidakpastian ekonomi kembali berhembus kencang di Indonesia. Kabar kurang sedap datang dari berbagai lini industri, mulai dari sektor perhotelan hingga ramainya perbincangan PHK di platform digital seperti TikTok Shop. Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ini tentu menjadi momok menakutkan bagi banyak pekerja dan keluarga, menimbulkan pertanyaan besar: bagaimana nasib dompet kita selanjutnya? Data […]

  • Peer-to-Peer (P2P) Lending: Alternatif Investasi Pendapatan Tetap Berisiko

    Peer-to-Peer (P2P) Lending: Alternatif Investasi Pendapatan Tetap Berisiko

    • calendar_month Ming, 6 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 23
    • 0Komentar

    Di tengah pencarian instrumen investasi dengan imbal hasil menarik, Peer-to-Peer (P2P) Lending muncul sebagai alternatif populer. Platform digital ini menghubungkan investor (lender) langsung dengan peminjam (borrower), menawarkan potensi keuntungan yang seringkali lebih tinggi dari deposito atau obligasi. Namun, di balik imbal hasil yang menggiurkan, terdapat risiko yang juga sepadan. Imbal Hasil Tinggi, Risiko Sebanding Konsep […]

  • Fenomena Winner-Takes-All Market: Kekayaan Ekstrem di Era Digital

    Fenomena Winner-Takes-All Market: Kekayaan Ekstrem di Era Digital

    • calendar_month Rab, 13 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 17
    • 0Komentar

    Di era digital, kita menyaksikan munculnya fenomena ekonomi yang disebut “Winner-Takes-All Market”. Ini adalah kondisi pasar di mana sebagian kecil pelaku pasar menguasai pangsa pasar yang sangat besar, sementara sisanya hanya mendapatkan bagian yang sangat kecil. Fenomena ini menciptakan kekayaan ekstrem yang terkonsentrasi pada segelintir perusahaan atau individu, sementara sebagian besar pesaingnya sulit berkembang. Bagaimana […]

expand_less