Kamis, 13 Nov 2025
light_mode
Trending Tags
Beranda » Ekonomi » Perangkap Likuiditas: Ketika Kebijakan Moneter Bank Sentral Tak Lagi Ampuh

Perangkap Likuiditas: Ketika Kebijakan Moneter Bank Sentral Tak Lagi Ampuh

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Sel, 26 Agu 2025
  • visibility 26
  • comment 0 komentar

Dalam kondisi ekonomi normal, bank sentral memiliki beragam instrumen kebijakan moneter untuk mengendalikan inflasi dan mendorong pertumbuhan. Penurunan suku bunga acuan, misalnya, diharapkan dapat mendorong masyarakat dan pelaku bisnis untuk lebih banyak berutang dan berinvestasi, sehingga meningkatkan aktivitas ekonomi. Namun, apa jadinya jika kebijakan moneter ini kehilangan daya magisnya? Inilah yang disebut dengan perangkap likuiditas.

Perangkap likuiditas adalah situasi di mana suku bunga nominal telah mencapai titik nol atau mendekatinya, dan penambahan likuiditas ke dalam sistem keuangan oleh bank sentral tidak lagi efektif dalam menstimulasi permintaan agregat. Mengapa demikian? Karena ekspektasi masyarakat dan pelaku bisnis terhadap kondisi ekonomi yang buruk di masa depan sangat kuat.

Ketika suku bunga sudah sangat rendah, bahkan mendekati nol, insentif untuk menyimpan uang tunai menjadi sangat tinggi. Masyarakat dan perusahaan lebih memilih menahan uang tunai (liquidity preference) daripada menginvestasikannya, meskipun biaya pinjaman sangat murah. Mereka khawatir tentang prospek bisnis yang suram, potensi penurunan harga aset, atau ketidakpastian ekonomi lainnya. Akibatnya, injeksi dana dari bank sentral hanya akan “mengendap” di bank-bank atau disimpan dalam bentuk tunai, tanpa memicu peningkatan pengeluaran atau investasi riil.

Dampak Perangkap Likuiditas

Perangkap likuiditas dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian. Pertumbuhan ekonomi melambat atau bahkan kontraksi, inflasi tetap rendah meskipun bank sentral telah melakukan pelonggaran moneter, dan risiko deflasi meningkat. Kebijakan moneter konvensional menjadi tidak efektif, dan bank sentral kehilangan kemampuannya untuk mengatasi krisis ekonomi.

Contoh dan Solusi

Jepang pada era 1990-an sering dianggap sebagai contoh klasik negara yang terperangkap dalam likuiditas. Meskipun suku bunga telah dipangkas hingga mendekati nol, pertumbuhan ekonomi tetap stagnan. Beberapa ekonom berpendapat bahwa Amerika Serikat dan negara-negara Eropa lainnya juga sempat mengalami kondisi serupa pasca krisis keuangan 2008.

Menghadapi perangkap likuiditas, bank sentral mungkin perlu mempertimbangkan kebijakan moneter non-konvensional, seperti quantitative easing (QE), di mana bank sentral membeli aset jangka panjang untuk menurunkan suku bunga jangka panjang dan memberikan sinyal komitmen untuk mempertahankan kebijakan akomodatif. Selain itu, kebijakan fiskal ekspansif (peningkatan belanja pemerintah atau penurunan pajak) seringkali menjadi andalan untuk menstimulasi permintaan agregat ketika kebijakan moneter tidak lagi efektif. Namun, kebijakan fiskal juga memiliki tantangan tersendiri, terutama terkait dengan peningkatan utang publik.

Perangkap likuiditas adalah fenomena kompleks yang menantang efektivitas kebijakan moneter. Memahaminya penting bagi para pembuat kebijakan untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi krisis ekonomi yang parah. πŸ€”

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Menguak Rahasia Inflasi dan Deflasi: Jaga Dompet Tetap Aman!

    Menguak Rahasia Inflasi dan Deflasi: Jaga Dompet Tetap Aman!

    • calendar_month Kam, 5 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 35
    • 0Komentar

    Pernahkah Anda merasa harga kebutuhan pokok terus merangkak naik, padahal gaji tak kunjung bertambah? Atau sebaliknya, melihat harga barang-barang elektronik turun drastis? Fenomena ini adalah cerminan dari inflasi dan deflasi, dua kekuatan ekonomi yang tak terlihat namun sangat memengaruhi keuangan pribadi kita. Memahami keduanya adalah kunci untuk menjaga dompet tetap aman di tengah gejolak ekonomi. […]

  • Dusun Bambu Lembang: Wisata Keluarga dengan Arsitektur Bambu yang Memuka

    Dusun Bambu Lembang: Wisata Keluarga dengan Arsitektur Bambu yang Memuka

    • calendar_month Jum, 8 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 49
    • 0Komentar

    Dusun Bambu Lembang adalah destinasi wisata keluarga yang populer di Bandung Barat. Tempat ini menawarkan konsep ekowisata yang unik dengan mengedepankan keindahan alam dan arsitektur bambu yang inovatif. Berlokasi di kawasan Lembang yang sejuk, Dusun Bambu menjadi pilihan ideal untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga dan menikmati suasana pedesaan yang asri. Salah satu daya tarik […]

  • Dampak Ekonomi dari Penuaan Populasi: Tantangan dan Peluang bagi Indonesia

    Dampak Ekonomi dari Penuaan Populasi: Tantangan dan Peluang bagi Indonesia

    • calendar_month Sel, 15 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 43
    • 0Komentar

    Fenomena penuaan populasi (ageing population) bukan lagi sekadar isu di negara-negara maju. Indonesia, dengan peningkatan harapan hidup dan penurunan angka kelahiran, juga mulai merasakan dampaknya terhadap perekonomian. Meskipun belum separah negara lain, memahami implikasi ekonomi dari tren demografi ini sangat penting untuk mempersiapkan masa depan. Salah satu dampak utama adalah penurunan rasio ketergantungan. Semakin banyak […]

  • Tari Topeng Malangan: Mengungkap Kisah Panji dalam Gerak Tari

    Tari Topeng Malangan: Mengungkap Kisah Panji dalam Gerak Tari

    • calendar_month Jum, 15 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 51
    • 0Komentar

    Tari Topeng Malangan adalah sebuah seni pertunjukan tradisional yang berasal dari Malang, Jawa Timur. Tarian ini bukan sekadar tarian biasa, melainkan sebuah teater total yang menggabungkan gerak tari, musik, dan drama untuk menceritakan kisah-kisah adiluhung, terutama siklus Panji. Tari Topeng Malangan menjadi cerminan dari kekayaan seni dan budaya Jawa Timur, dengan karakteristik yang unik dan […]

  • Hijaukan Negeri: Startup Lokal Gagas Revolusi Bisnis Ramah Lingkungan!

    Hijaukan Negeri: Startup Lokal Gagas Revolusi Bisnis Ramah Lingkungan!

    • calendar_month Rab, 4 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 42
    • 0Komentar

    Di tengah meningkatnya kesadaran akan krisis iklim dan isu keberlanjutan, startup lokal di Indonesia menunjukkan geliat luar biasa. Bukan sekadar mengejar profit, kini banyak dari mereka hadir dengan inovasi yang berfokus pada solusi berbasis lingkungan. Fenomena ini memunculkan pertanyaan: apakah startup-startup ini siap menjadi pionir ekonomi hijau di Tanah Air? Gelombang Inovasi Hijau dari Startup […]

  • Fungsi PPATK dalam Mencegah Kejahatan Sektor Non-profit

    Fungsi PPATK dalam Mencegah Kejahatan Sektor Non-profit

    • calendar_month Sel, 19 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 35
    • 0Komentar

    Sektor non-profit, seperti yayasan amal, seringkali dianggap bebas dari risiko kejahatan keuangan. Namun, kerentanan yang ada membuat sektor ini bisa dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk menyamarkan dana ilegal atau mendanai aktivitas terorisme. PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) memiliki fungsi penting dalam mencegah kejahatan di sektor non-profit ini, menjaga integritas lembaga amal, dan memastikan […]

expand_less