Minggu, 20 Jul 2025
light_mode
Beranda » Ekonomi » Teori Utilitas: Bagaimana Konsumen Membuat Keputusan Pembelian Secara Rasional?

Teori Utilitas: Bagaimana Konsumen Membuat Keputusan Pembelian Secara Rasional?

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Rab, 2 Jul 2025
  • visibility 5
  • comment 0 komentar

Pernahkah Anda berpikir, apa yang sebenarnya terjadi di benak kita saat memutuskan untuk membeli satu barang dan bukan yang lain? Di dalam ilmu ekonomi, proses pengambilan keputusan ini dijelaskan melalui sebuah kerangka kerja yang disebut Teori Utilitas. Teori ini membantu kita memahami bagaimana konsumen secara rasional berusaha memaksimalkan kepuasannya dengan anggaran yang terbatas.

Secara sederhana, “utilitas” adalah istilah ekonomi untuk menyebut tingkat kepuasan, kebahagiaan, atau manfaat yang diperoleh seseorang dari mengonsumsi suatu barang atau jasa. Setiap produk yang kita konsumsi memberikan tingkat utilitas yang berbeda.

Kunci utama dari teori ini adalah konsep Utilitas Marjinal, yaitu kepuasan tambahan yang Anda dapatkan dari setiap unit tambahan yang dikonsumsi. Di sinilah letak prinsip paling penting: Hukum Utilitas Marjinal yang Semakin Menurun (The Law of Diminishing Marginal Utility).

Hukum ini menyatakan bahwa seiring bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi, kepuasan tambahan yang didapat dari setiap unit tambahan akan cenderung menurun. Bayangkan Anda sangat haus di hari yang panas. Segelas es teh pertama akan terasa sangat nikmat dan memuaskan (utilitas tinggi). Gelas kedua mungkin masih enak, namun tingkat kepuasannya sudah tidak setinggi gelas pertama (utilitas marjinal menurun). Gelas ketiga mungkin sudah membuat Anda kembung (utilitas marjinalnya sangat rendah).

Lalu, bagaimana ini memengaruhi keputusan pembelian?

Seorang konsumen yang rasional akan selalu berusaha memaksimalkan total utilitasnya. Mereka secara (sering kali tidak sadar) akan membandingkan utilitas marjinal yang didapat dari satu produk dengan produk lainnya, relatif terhadap harganya. Anda akan terus membeli suatu barang selama kepuasan tambahan yang diberikan terasa sepadan atau lebih besar dari uang yang Anda keluarkan, dan lebih besar dari kepuasan yang bisa didapat dari barang alternatif.

Teori Utilitas menunjukkan bahwa di balik setiap pilihan belanja, ada logika tersembunyi untuk mencapai kepuasan maksimal dari sumber daya yang kita miliki.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Passiliran’: Tradisi Pemakaman Bayi di Pohon Tarra, Tana Toraja

    Passiliran’: Tradisi Pemakaman Bayi di Pohon Tarra, Tana Toraja

    • calendar_month Jum, 4 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 5
    • 0Komentar

    Tana Toraja di Sulawesi Selatan dikenal luas dengan upacara kematiannya yang megah, Rambu Solo’. Namun, di balik kemegahan tersebut, tersimpan sebuah tradisi pemakaman lain yang jauh lebih hening namun tak kalah sarat makna, yaitu Passiliran’. Ini adalah tradisi pemakaman bayi Tana Toraja yang unik, di mana jasad tidak dikebumikan di tanah, melainkan di dalam batang […]

  • Melawan Diskriminasi: Membangun Masyarakat yang Adil dan Inklusif

    Melawan Diskriminasi: Membangun Masyarakat yang Adil dan Inklusif

    • calendar_month Rab, 25 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 7
    • 0Komentar

    Diskriminasi adalah salah satu tantangan terbesar yang menghambat kemajuan sosial dan keadilan. Tindakan membeda-bedakan individu atau kelompok berdasarkan ras, agama, gender, orientasi seksual, disabilitas, atau latar belakang lainnya tidak hanya merugikan korban, tetapi juga mengikis fondasi persatuan dan harmoni dalam masyarakat. Oleh karena itu, melawan diskriminasi adalah langkah fundamental untuk membangun masyarakat yang adil dan […]

  • Swasembada Pangan: Mitos atau Tujuan Realistis bagi Perekonomian Indonesia?

    Swasembada Pangan: Mitos atau Tujuan Realistis bagi Perekonomian Indonesia?

    • calendar_month 4 jam yang lalu
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Swasembada pangan, atau kemampuan suatu negara untuk mencukupi kebutuhan pangannya sendiri tanpa bergantung pada impor, telah lama menjadi aspirasi Indonesia. Sebagai negara agraris dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, pertanyaan mengenai apakah swasembada pangan adalah mitos belaka atau tujuan yang realistis bagi perekonomian Indonesia terus bergulir. Secara historis, Indonesia pernah mencapai swasembada beras pada […]

  • Accera Kalompoang: Mengungkap Keagungan Ritual Pencucian Pusaka Kerajaan Gowa

    Accera Kalompoang: Mengungkap Keagungan Ritual Pencucian Pusaka Kerajaan Gowa

    • calendar_month Rab, 16 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Sulawesi Selatan menyimpan jejak kejayaan kerajaan-kerajaan masa lalu yang kaya akan tradisi dan ritual. Salah satu ritual sakral yang masih dilestarikan hingga kini adalah Accera Kalompoang. Secara harfiah, “Accera” berarti membersihkan atau mencuci, dan “Kalompoang” merujuk pada benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Gowa. Ritual ini merupakan upacara adat tahunan yang sarat makna sejarah dan budaya. Accera […]

  • Regulasi Fintech: Mendorong Inovasi Sambil Menjaga Keamanan

    Regulasi Fintech: Mendorong Inovasi Sambil Menjaga Keamanan

    • calendar_month Ming, 13 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Perkembangan teknologi finansial (fintech) telah mengubah lanskap layanan keuangan di Indonesia secara drastis. Mulai dari pembayaran digital, pinjaman online (peer-to-peer lending), hingga investasi digital, inovasi fintech telah membuka akses keuangan bagi jutaan orang. Namun, di balik pesatnya inovasi, terdapat risiko yang perlu dikelola. Di sinilah peran krusial regulasi fintech: menyeimbangkan dorongan inovasi dengan perlindungan konsumen […]

  • Fahombo: Tradisi Lompat Batu sebagai Gerbang Kedewasaan

    Fahombo: Tradisi Lompat Batu sebagai Gerbang Kedewasaan

    • calendar_month Sel, 8 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Di antara warisan budaya Indonesia yang mendunia, Fahombo atau Lompat Batu adalah salah satu yang paling ikonik. Tradisi yang berasal dari Pulau Nias, Sumatera Utara ini bukan sekadar atraksi, melainkan sebuah ritual sakral yang menjadi gerbang kedewasaan bagi para pemuda di masyarakat adat Nias. Fahombo menuntut seorang pemuda untuk melompati sebuah tumpukan batu setinggi lebih […]

expand_less