Selasa, 21 Okt 2025
light_mode
Beranda » Inovasi » Lebih dari Sekadar Rumput: Tanaman Penutup Tanah, “Selimut” Ajaib untuk Lahan Pertanian

Lebih dari Sekadar Rumput: Tanaman Penutup Tanah, “Selimut” Ajaib untuk Lahan Pertanian

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Kam, 28 Agu 2025
  • visibility 20
  • comment 0 komentar

Tanaman penutup tanah, atau cover crops, sering kali dipandang sebelah mata. Padahal, praktik ini adalah salah satu strategi paling efektif dan ramah lingkungan untuk menjaga kesehatan tanah. Cover crops bukanlah tanaman utama yang akan dipanen, melainkan “selimut” alami yang ditanam di luar musim tanam atau di sela-sela barisan tanaman utama.

Mencegah Erosi dan Menjaga Kelembapan Tanah

Ketika lahan pertanian dibiarkan kosong, terutama saat musim kemarau atau hujan deras, tanah menjadi sangat rentan. Terik matahari dapat mengeringkan dan mematikan mikroorganisme, sementara hujan deras dapat menyebabkan erosi yang mengikis lapisan tanah paling subur. Dengan menanam cover crops seperti gandum, gandum hitam, atau kacang-kacangan, tanah tertutup dan terlindungi dari paparan langsung. Akibatnya, kelembapan tanah terjaga, struktur tanah tidak rusak, dan kehidupan mikrobial tetap aktif.

Menambah Nutrisi dan Mengusir Hama Secara Alami

Salah satu keunggulan utama cover crops adalah kemampuannya untuk memperkaya tanah dengan nutrisi. Jenis cover crops seperti kacang-kacangan (legum) dapat mengikat nitrogen dari udara dan menyimpannya di dalam tanah, mengurangi ketergantungan pada pupuk nitrogen kimia. Selain itu, cover crops dapat berfungsi sebagai “tanaman pengusir” hama. Tanaman seperti mustard atau lobak, misalnya, dapat melepaskan senyawa kimia yang menekan populasi nematoda (cacing parasit) di dalam tanah, menjaga tanaman utama tetap sehat.

Meningkatkan Produktivitas dan Mengurangi Biaya

Meskipun tidak dijual, cover crops adalah investasi yang sangat menguntungkan. Tanah yang sehat dan kaya nutrisi akan meningkatkan hasil panen tanaman utama di musim berikutnya. Dengan berkurangnya kebutuhan pupuk dan pestisida, biaya operasional pertanian juga menurun. Praktik ini adalah langkah proaktif menuju pertanian yang lebih tangguh, lestari, dan menguntungkan dalam jangka panjang.

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Ikan Asin: Makanan Sederhana dengan Proses Pengawetan Tradisional

    Ikan Asin: Makanan Sederhana dengan Proses Pengawetan Tradisional

    • calendar_month Sab, 13 Sep 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 20
    • 0Komentar

    Ikan asin adalah salah satu hidangan yang paling merakyat di Indonesia. Lebih dari sekadar lauk pauk, ikan asin adalah bukti nyata kearifan lokal dalam mengolah dan mengawetkan hasil laut dengan cara yang sederhana namun efektif. Makanan yang identik dengan kesederhanaan ini memiliki proses pengawetan tradisional yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, menjadikannya bagian tak […]

  • Peran Inflasi dalam Investasi: Mengapa Penting untuk Melindungi Daya Beli Anda?

    Peran Inflasi dalam Investasi: Mengapa Penting untuk Melindungi Daya Beli Anda?

    • calendar_month Rab, 16 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 35
    • 0Komentar

    Ketika berbicara tentang investasi, seringkali fokus kita tertuju pada potensi keuntungan. Namun, ada satu musuh tak terlihat yang terus menggerogoti nilai uang kita dari waktu ke waktu: inflasi. Memahami peran inflasi dalam investasi sangat penting untuk memastikan dana yang Anda kumpulkan hari ini tetap memiliki daya beli yang sama atau bahkan lebih baik di masa […]

  • Ngurek: Memahami Tradisi ‘Menusuk Diri’ Saat Trans Sakral di Bali

    Ngurek: Memahami Tradisi ‘Menusuk Diri’ Saat Trans Sakral di Bali

    • calendar_month Jum, 11 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 36
    • 0Komentar

    Bali dikenal dengan budayanya yang kaya, mulai dari tarian yang indah hingga upacara keagamaan yang khusyuk. Di antara ritual tersebut, terdapat satu tradisi yang paling ekstrem dan sering disalahpahami, yaitu Ngurek atau Ngunying. Ini adalah ritual di mana pesertanya, dalam kondisi trans (kerauhan), mencoba menusukkan keris ke tubuh mereka sendiri. Penting untuk dipahami, Ngurek bukanlah […]

  • Model Cournot vs. Bertrand: Memahami Kompetisi Oligopoli

    Model Cournot vs. Bertrand: Memahami Kompetisi Oligopoli

    • calendar_month Ming, 24 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 24
    • 0Komentar

    Pasar oligopoli adalah struktur di mana hanya ada beberapa perusahaan yang dominan, sehingga setiap keputusan perusahaan secara signifikan memengaruhi pasar dan pesaing lainnya. Dalam menganalisis perilaku perusahaan-perusahaan ini, para ekonom menggunakan model-model yang berbeda, dua yang paling terkenal adalah Model Cournot dan Model Bertrand. Perbedaan utama terletak pada variabel strategi yang digunakan oleh perusahaan: kuantitas […]

  • 5 Alasan Mengapa Umrah Wajib Bagi Umat Islam yang Mampu

    5 Alasan Mengapa Umrah Wajib Bagi Umat Islam yang Mampu

    • calendar_month Ming, 31 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 17
    • 0Komentar

    Meskipun umrah sering disebut sebagai “haji kecil,” para ulama memiliki perbedaan pendapat mengenai hukumnya. Sebagian besar ulama berpendapat bahwa umrah adalah wajib bagi setiap Muslim yang mampu. Pandangan ini didasarkan pada dalil-dalil Al-Quran dan hadis. Berikut adalah lima alasan utama mengapa umrah sangat dianjurkan dan menjadi wajib bagi yang mampu. 1. Perintah Langsung dari Allah […]

  • Itinerary 4 Hari di Karimunjawa: Menjelajahi Surga Tropis di Laut Jawa

    Itinerary 4 Hari di Karimunjawa: Menjelajahi Surga Tropis di Laut Jawa

    • calendar_month Ming, 24 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 19
    • 0Komentar

    Karimunjawa, sebuah gugusan pulau eksotis di utara Jepara, Jawa Tengah, adalah surga tersembunyi yang menawarkan keindahan alam bawah laut dan pantai-pantai berpasir putih. Dengan suasana yang masih tenang dan alami, tempat ini adalah destinasi sempurna untuk escape dari hiruk pikuk kota. Berikut adalah panduan itinerary 4 hari 3 malam untuk menjelajahi keindahan Karimunjawa. Hari 1: […]

expand_less