Stimulus Fiskal: Menganalisis Efektivitas dan Dampaknya bagi Perekonomian
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Rab, 9 Jul 2025
- visibility 3
- comment 0 komentar

Ketika perekonomian melambat atau menghadapi krisis, pemerintah sering kali mengeluarkan jurus andalan yang disebut stimulus fiskal. Pada dasarnya, ini adalah serangkaian kebijakan fiskal yang dirancang untuk mendorong aktivitas ekonomi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, seberapa efektifkah kebijakan ini dan apa saja dampaknya?
Bagaimana Stimulus Fiskal Bekerja?
Pemerintah biasanya menyalurkan stimulus melalui tiga cara utama:
* Meningkatkan Belanja Pemerintah: Menggelontorkan dana untuk proyek-proyek infrastruktur padat karya seperti pembangunan jalan atau jembatan untuk menciptakan lapangan kerja.
* Bantuan Langsung ke Masyarakat: Memberikan Bantuan Sosial (Bansos) atau subsidi untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendorong konsumsi.
* Memberikan Insentif Pajak: Memotong atau menunda pembayaran pajak bagi individu dan korporasi, sehingga mereka memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan atau diinvestasikan.
Tujuan utamanya adalah meningkatkan permintaan agregat di dalam negeri untuk menggerakkan kembali roda perekonomian.
Menimbang Efektivitas dan Dampaknya
Efektivitas stimulus sangat bergantung pada ketepatan waktu, sasaran, dan besaran stimulus itu sendiri. Jika dilakukan dengan benar, stimulus fiskal terbukti mampu menahan laju kontraksi ekonomi, mencegah PHK massal, dan mempercepat proses pemulihan ekonomi, seperti yang terlihat selama pandemi lalu.
Namun, kebijakan ini juga memiliki dampak stimulus fiskal yang perlu diwaspadai. Dampak negatif utamanya adalah peningkatan utang pemerintah. Karena stimulus sering kali dibiayai melalui penerbitan utang baru, ini akan menjadi beban bagi APBN di masa depan. Selain itu, ada risiko stimulus tidak tepat sasaran atau menciptakan ketergantungan.
Kesimpulannya, stimulus fiskal adalah alat yang ampuh namun mahal. Kunci keberhasilannya terletak pada desain kebijakan yang cermat dan strategi untuk kembali menyehatkan fiskal setelah krisis usai, demi menjaga stabilitas ekonomi jangka panjang.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar