De Djawatan Benculuk: Hutan Trembesi Tua Seperti di Film “Lord of the Rings”
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month 51 menit yang lalu
- visibility 2
- comment 0 komentar

Banyuwangi memang tak ada habisnya menyuguhkan keindahan alam yang unik. Salah satu destinasi yang kini menjadi primadona adalah De Djawatan Benculuk. Tempat ini bukan sekadar hutan biasa, melainkan sebuah kawasan konservasi dengan pemandangan sureal yang sering disamakan dengan latar tempat di film fantasi epik seperti Lord of the Rings.
Begitu memasuki area De Djawatan, pengunjung akan disambut oleh deretan pohon Trembesi raksasa yang usianya sudah puluhan hingga ratusan tahun. Cabang-cabang pohon ini menjulur liar dan saling bertautan, membentuk kanopi alami yang gelap dan megah. Aura misterius sekaligus magis terasa kuat, seolah membawa Anda ke dunia dongeng yang dihuni oleh para elf atau makhluk fantasi lainnya.
Kawasan ini dulunya adalah area milik Perhutani, berfungsi sebagai tempat penimbunan kayu jati sebelum diangkut. Namun, kini De Djawatan telah bertransformasi menjadi objek wisata alam yang sangat instagramable. Cahaya matahari yang berusaha menembus celah-celah daun menciptakan efek sinar yang dramatis, menambah keindahan saat diabadikan dalam foto. Ini menjadikan De Djawatan sebagai spot pre-wedding dan fotografi landscape yang sangat diminati.
Selain menawarkan pemandangan yang memukau, suasana di De Djawatan juga sangat menenangkan. Udara yang sejuk dan hening, jauh dari hiruk pikuk kota, menjadikannya tempat yang sempurna untuk healing dan menikmati ketenangan alam. Fasilitas di sini juga sudah cukup memadai, mulai dari tempat parkir, toilet, hingga warung makan sederhana yang menjajakan kuliner lokal.
Jangan lewatkan kesempatan untuk berjalan-jalan di bawah rindangnya Trembesi raksasa ini saat Anda berada di Banyuwangi. De Djawatan Benculuk adalah bukti bahwa Indonesia memiliki keajaiban alam yang tak kalah menakjubkan dari pemandangan di film-film blockbuster Hollywood.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar