Rabu, 3 Sep 2025
light_mode
Beranda » Teknologi » Komputasi Berbasis Otak (Neuromorphic Computing): Meniru Otak Manusia

Komputasi Berbasis Otak (Neuromorphic Computing): Meniru Otak Manusia

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Ming, 6 Jul 2025
  • visibility 28
  • comment 0 komentar

Selama puluhan tahun, komputer konvensional telah menjadi tulang punggung teknologi. Namun, arsitektur mereka sangat berbeda dari otak manusia, terutama dalam hal efisiensi energi saat menangani tugas-tugas kompleks seperti pengenalan pola. Inilah yang mendorong lahirnya Komputasi Berbasis Otak atau Neuromorphic Computing, sebuah pendekatan revolusioner yang bertujuan meniru arsitektur dan cara kerja otak.

Berbeda dengan komputer biasa yang memisahkan unit pemrosesan (CPU) dan memori, chip neuromorphic mengintegrasikan keduanya. Chip ini dibangun dengan komponen yang berfungsi seperti neuron dan sinapsis digital, meniru jaringan saraf biologis yang masif. Hal ini menghilangkan “kemacetan von Neumann”, yaitu keterlambatan akibat transfer data bolak-balik antara prosesor dan memori, sehingga membuatnya jauh lebih cepat dan hemat daya.

Cara Kerja dan Keunggulannya

Komputasi neuromorphic tidak memproses data secara linier seperti komputer biasa. Sebaliknya, ia bekerja berdasarkan peristiwa atau “lonjakan” (spikes), mirip dengan cara neuron di otak kita berkomunikasi. Sistem ini, yang dikenal sebagai Spiking Neural Networks (SNN), hanya aktif ketika ada data baru yang masuk, sehingga menghasilkan efisiensi energi yang luar biasa.

Keunggulan utamanya adalah kemampuannya dalam pembelajaran real-time dan pengenalan pola yang sangat kompleks. Teknologi ini ideal untuk aplikasi kecerdasan buatan (AI) tingkat lanjut, robotika, sensor pintar, dan analisis data sensorik seperti penglihatan dan pendengaran. Contoh nyata dari teknologi ini adalah chip Loihi dari Intel.

Sebagai kesimpulan, komputasi berbasis otak bukanlah pengganti komputer tradisional, melainkan sebuah arsitektur khusus yang dirancang untuk tugas-tugas AI. Dengan meniru efisiensi otak, teknologi ini membuka jalan menuju era baru komputasi yang lebih cerdas dan berkelanjutan.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Investasi Energi Terbarukan: Peluang Emas Menuju Keuntungan dan Bumi yang Lebih Hijau

    Investasi Energi Terbarukan: Peluang Emas Menuju Keuntungan dan Bumi yang Lebih Hijau

    • calendar_month Ming, 13 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 22
    • 0Komentar

    Di tengah meningkatnya kesadaran global akan perubahan iklim, pergeseran dari energi fosil ke energi bersih bukan lagi sekadar wacana. Kondisi ini membuka peluang emas bagi para investor cerdas melalui investasi energi terbarukan, sebuah sektor yang menawarkan keuntungan finansial sekaligus mendukung keberlanjutan planet. Mengapa Investasi Energi Terbarukan Menguntungkan? Investasi pada sektor energi terbarukan seperti tenaga surya, […]

  • Uranium dalam Medis: Dari Penemuan Tak Sengaja hingga Potensi Riset Modern

    Uranium dalam Medis: Dari Penemuan Tak Sengaja hingga Potensi Riset Modern

    • calendar_month Jum, 11 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 18
    • 0Komentar

    Meskipun lebih dikenal karena sifat radioaktifnya dalam konteks energi dan senjata, uranium memiliki sejarah singkat namun menarik dalam dunia medis, terutama di awal penemuan radioaktivitas. Sejarah Singkat Pemanfaatan Awal Setelah penemuan radioaktivitas oleh Becquerel pada tahun 1896 dan identifikasi uranium sebagai sumbernya, para ilmuwan dan dokter mulai mengeksplorasi potensi medisnya. Di awal abad ke-20, garam […]

  • Teknologi Memori Baru: Lebih Cepat dan Lebih Besar

    Teknologi Memori Baru: Lebih Cepat dan Lebih Besar

    • calendar_month Ming, 6 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 23
    • 0Komentar

    Dalam era data yang eksponensial, kebutuhan akan teknologi memori yang lebih cepat, lebih besar, dan lebih efisien semakin mendesak. Perangkat modern, mulai dari smartphone hingga pusat data raksasa, sangat bergantung pada kemampuan untuk menyimpan dan mengakses informasi dengan cepat. Inilah mengapa penelitian dan pengembangan memori generasi berikutnya menjadi fokus utama dalam industri teknologi. Teknologi memori […]

  • Harga Emas Melonjak: Efek Perang Iran dan Israel, Senin 16 Juni 2025

    Harga Emas Melonjak: Efek Perang Iran dan Israel, Senin 16 Juni 2025

    • calendar_month Sen, 16 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 21
    • 0Komentar

    Pasar emas global kembali bergejolak. Pada Senin, 16 Juni 2025, harga emas tercatat mengalami kenaikan signifikan. Lonjakan ini bukan tanpa alasan, melainkan dampak langsung dari eskalasi ketegangan antara Iran dan Israel yang kembali memanas. Konflik geopolitik di Timur Tengah selalu menjadi katalisator kuat bagi pergerakan harga komoditas strategis, termasuk emas. Emas, yang dikenal sebagai aset […]

  • Data sebagai “Minyak Baru”: Perspektif Ekonomi tentang Big Data

    Data sebagai “Minyak Baru”: Perspektif Ekonomi tentang Big Data

    • calendar_month Ming, 13 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 21
    • 0Komentar

    Istilah “data adalah minyak baru” atau “data is the new oil” semakin relevan di lanskap ekonomi digital saat ini. Analogi ini sangat kuat karena, seperti minyak mentah, data dalam bentuk mentahnya memiliki nilai yang terbatas. Kekuatan dan nilai ekonominya baru muncul setelah diekstraksi, diolah, dan dianalisis. Dari sudut pandang ekonomi, proses ini menciptakan rantai nilai […]

  • Inovasi Kuliner: Gastronomi Molekuler dan Pangan Berkelanjutan

    Inovasi Kuliner: Gastronomi Molekuler dan Pangan Berkelanjutan

    • calendar_month Sen, 7 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 17
    • 0Komentar

    Dunia kuliner terus berinovasi, menggabungkan ilmu pengetahuan dan kreativitas untuk menciptakan pengalaman makan yang tak terlupakan. Dua tren utama yang mendominasi lanskap kuliner saat ini adalah gastronomi molekuler dan fokus pada pangan berkelanjutan. Kedua konsep ini, meskipun berbeda dalam pendekatan, memiliki tujuan yang sama: meningkatkan kualitas makanan dan dampaknya bagi lingkungan serta kesehatan. Gastronomi molekuler […]

expand_less