Selasa, 16 Des 2025
light_mode
Trending Tags
Beranda » Budaya » Tradisi Sasi: Kearifan Lokal Maluku dalam Menjaga Alam

Tradisi Sasi: Kearifan Lokal Maluku dalam Menjaga Alam

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Sen, 7 Jul 2025
  • visibility 131
  • comment 0 komentar

Di tengah kekayaan alam Indonesia, tersimpan kearifan lokal yang tak lekang oleh waktu, salah satunya adalah Tradisi Sasi dari Maluku. Sasi merupakan sebuah praktik adat yang mengatur pemanfaatan sumber daya alam, baik di laut maupun di darat, sebagai bentuk nyata upaya menjaga alam. Tradisi ini menjadi bukti bahwa masyarakat Maluku telah menerapkan konsep konservasi jauh sebelum dikenal secara modern.

Pada praktiknya, Sasi adalah larangan sementara untuk mengambil hasil alam tertentu di sebuah area yang telah disepakati. Larangan ini bisa berlaku untuk hasil laut seperti ikan dan teripang, atau hasil kebun seperti kelapa dan cengkih. Aturan ini ditegakkan oleh lembaga adat yang disebut Kewang. Selama periode Sasi berlangsung, ekosistem diberi waktu untuk pulih dan berkembang biak tanpa adanya gangguan dari aktivitas manusia.

Tujuan utama Tradisi Sasi adalah untuk memastikan kelestarian lingkungan dan hasil panen yang berkelanjutan. Dengan memberikan jeda waktu yang cukup, sumber daya alam dapat beregenerasi secara optimal. Ketika Sasi dibuka dalam sebuah upacara yang dikenal sebagai buka sasi, masyarakat dapat menikmati hasil panen lestari yang melimpah dan berkualitas tinggi. Sistem ini tidak hanya menguntungkan secara ekologis, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan keadilan di dalam komunitas.

Lebih dari sekadar kebiasaan, Sasi adalah cerminan filosofi hidup masyarakat Maluku yang hidup harmonis dengan alam. Praktik ini merupakan model kearifan lokal Maluku yang sangat relevan hingga kini, mengajarkan pentingnya kesabaran, kebersamaan, dan tanggung jawab. Tradisi Sasi adalah warisan budaya berharga yang menunjukkan cara efektif dalam menjaga alam untuk kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Angel Investing: Cara Investor Malaikat Memberdayakan Inovator Muda

    Angel Investing: Cara Investor Malaikat Memberdayakan Inovator Muda

    • calendar_month Ming, 13 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 54
    • 0Komentar

    Di balik banyak kisah sukses startup, sering kali ada sosok pahlawan tanpa tanda jasa yang disebut angel investor. Mereka adalah kunci yang membuka pintu bagi para inovator muda untuk mewujudkan ide-ide brilian mereka. Namun, apa sebenarnya angel investing dan mengapa perannya begitu krusial dalam ekosistem inovasi? Angel investor atau “investor malaikat” adalah individu dengan kekayaan […]

  • Mengenal Lebih Jauh Tim Analis di Balik Laporan PPATK

    Mengenal Lebih Jauh Tim Analis di Balik Laporan PPATK

    • calendar_month Jum, 22 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 45
    • 0Komentar

    Di balik setiap Laporan Hasil Analisis (LHA) yang akurat dari PPATK, ada tim yang bekerja tanpa henti: para analis intelijen keuangan. Mereka adalah jantung dari operasi PPATK, bertugas mengubah tumpukan data transaksi yang masif menjadi intelijen yang dapat digunakan untuk memerangi kejahatan finansial. Mengenal lebih jauh peran mereka adalah kunci untuk memahami efektivitas PPATK. Perpaduan […]

  • Rijsttafel: Jejak Kemewahan Kolonial di Atas Meja Makan

    Rijsttafel: Jejak Kemewahan Kolonial di Atas Meja Makan

    • calendar_month Sel, 26 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 44
    • 0Komentar

    Rijsttafel, atau “meja nasi” dalam bahasa Belanda, adalah sebuah jamuan makan yang megah, mencerminkan akulturasi budaya antara Indonesia dan Belanda pada masa kolonial. Lebih dari sekadar deretan hidangan, rijsttafel adalah representasi visual dan gastronomi dari kekayaan rempah dan keragaman kuliner Nusantara yang disajikan dengan sentuhan Eropa. Awalnya diciptakan sebagai cara bagi bangsa Belanda untuk menikmati […]

  • Stablecoin: Jangkar Stabilitas di Tengah Lautan Volatilitas Kripto

    Stablecoin: Jangkar Stabilitas di Tengah Lautan Volatilitas Kripto

    • calendar_month Kam, 10 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 46
    • 0Komentar

    Pasar aset kripto dikenal dengan volatilitas harganya yang ekstrem. Fluktuasi harga yang tajam bisa menjadi peluang keuntungan besar, namun juga menyimpan risiko kerugian yang signifikan. Di tengah ketidakpastian inilah stablecoin hadir sebagai “jangkar stabilitas”, menawarkan nilai yang relatif stabil dibandingkan aset kripto lainnya. Sesuai namanya, stablecoin adalah jenis mata uang kripto yang dirancang untuk mempertahankan […]

  • Diamond Beach & Atuh Beach: Dua Sisi Surga di Bagian Timur Nusa Penida

    Diamond Beach & Atuh Beach: Dua Sisi Surga di Bagian Timur Nusa Penida

    • calendar_month Rab, 16 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 52
    • 0Komentar

    Bagian timur Nusa Penida dikenal akan lanskapnya yang dramatis dan pantai-pantai yang menakjubkan. Di antara permata tersembunyi di sisi pulau ini, Diamond Beach dan Atuh Beach menonjol sebagai dua surga yang menawarkan pengalaman yang berbeda namun sama-sama memukau. Keduanya layak untuk dijelajahi dan menjadi bukti keindahan Nusa Penida Timur. Diamond Beach: Keindahan yang Baru Tersingkap […]

  • Zombie Companies: Perusahaan yang Seharusnya Bangkrut Tapi Tetap Hidup

    Zombie Companies: Perusahaan yang Seharusnya Bangkrut Tapi Tetap Hidup

    • calendar_month Ming, 14 Sep 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 33
    • 0Komentar

    Istilah “zombie companies” mungkin terdengar menyeramkan, tetapi dalam dunia ekonomi, maknanya sangat jelas: ini adalah perusahaan yang tidak lagi menghasilkan keuntungan yang cukup untuk membayar utang mereka. Secara teknis, mereka seharusnya bangkrut, namun entah bagaimana, mereka terus bertahan hidup. Fenomena ini semakin banyak terjadi, terutama setelah era suku bunga rendah yang panjang di banyak negara. […]

expand_less