Sabtu, 25 Okt 2025
light_mode
Beranda » Budaya » Gambus: Musik Padang Pasir yang Mengakar di Budaya Melayu

Gambus: Musik Padang Pasir yang Mengakar di Budaya Melayu

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Rab, 6 Agu 2025
  • visibility 36
  • comment 0 komentar

Gambus adalah salah satu instrumen musik petik yang memiliki peran penting dalam khazanah musik tradisional Indonesia, terutama di kawasan Melayu. Alat musik ini, yang bentuknya mirip dengan kecapi, memiliki sejarah panjang yang berakar dari musik Timur Tengah dan Jazirah Arab. Kedatangannya ke Nusantara dibawa oleh para pedagang dan ulama dari Arab yang menyebarkan Islam, sehingga musik ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga media dakwah.

Ciri khas musik gambus terletak pada instrumen utamanya, yaitu gambus, alat musik dawai berbentuk seperti buah labu yang dimainkan dengan cara dipetik. Alunan melodinya yang khas dan melankolis menciptakan suasana yang menenangkan, seringkali dipadukan dengan vokal yang membawakan lirik-lirik bernafaskan keagamaan, pujian, atau kisah-kisah Islami. Gambus juga sering diiringi oleh alat musik lain seperti gendang dan marawis, menghasilkan harmoni yang unik.

Di Indonesia, musik gambus sangat populer di kalangan masyarakat Melayu, terutama di Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, hingga Kalimantan Barat. Musik ini menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai acara adat dan keagamaan, seperti pernikahan, khitanan, hingga perayaan hari besar Islam. Di beberapa daerah, musik gambus juga dimainkan dalam pertunjukan tari tradisional, menambah nuansa magis dan keagamaan pada setiap gerakan.

Meskipun berasal dari budaya padang pasir, musik gambus telah mengalami akulturasi yang luar biasa dengan budaya lokal. Elemen-elemen musik dan lirik Melayu diserap dan diadaptasi, menciptakan genre musik baru yang tetap mempertahankan esensi aslinya namun dengan sentuhan lokal yang kental. Perpaduan ini menjadikan gambus sebagai bukti nyata kekayaan budaya Indonesia yang mampu menyatukan berbagai pengaruh menjadi satu kesatuan yang harmonis dan indah.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Qasidah: Seni Suara Islami yang Populer di Indonesia

    Qasidah: Seni Suara Islami yang Populer di Indonesia

    • calendar_month Jum, 15 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Qasidah adalah sebuah genre musik dan seni suara yang sarat akan nilai-nilai Islami, sangat populer dan mengakar kuat dalam kebudayaan Indonesia. Berasal dari tradisi Timur Tengah, Qasidah masuk ke Nusantara seiring dengan penyebaran agama Islam. Di Indonesia, seni ini berkembang pesat dan beradaptasi dengan budaya lokal, menciptakan bentuk yang unik dan digemari oleh berbagai kalangan. […]

  • Pemulihan Lahan Pasca-Penambangan Uranium: Tantangan dan Prosesnya

    Pemulihan Lahan Pasca-Penambangan Uranium: Tantangan dan Prosesnya

    • calendar_month Kam, 3 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Aktivitas penambangan uranium, meskipun penting untuk energi nuklir, meninggalkan jejak lingkungan yang signifikan. Oleh karena itu, pemulihan lahan pasca-penambangan atau reklamasi adalah tahap krusial dan wajib dalam siklus hidup sebuah tambang. Tujuannya bukan sekadar mengembalikan bentuk lanskap, tetapi memastikan area tersebut aman, stabil, dan tidak menimbulkan bahaya bagi lingkungan dan generasi mendatang. Tantangan Utama Reklamasi […]

  • Misi Langka Bertemu Badak Jawa: Petualangan di Pulau Peucang

    Misi Langka Bertemu Badak Jawa: Petualangan di Pulau Peucang

    • calendar_month Rab, 6 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 31
    • 0Komentar

    Bagi para petualang sejati, Taman Nasional Ujung Kulon menawarkan salah satu misi paling langka dan menantang: bertemu langsung dengan badak Jawa (Rhinoceros sondaicus). Meskipun badak Jawa tidak hidup di Pulau Peucang, pulau ini sering dijadikan basecamp strategis untuk memulai petualangan menuju habitat mereka. Pulau Peucang sendiri adalah permata dengan keindahan alam yang memukau. Pulau Peucang: […]

  • Panduan Lengkap Naik ke Puncak Candi Borobudur, Monumen Buddha Terbesar di Dunia

    Panduan Lengkap Naik ke Puncak Candi Borobudur, Monumen Buddha Terbesar di Dunia

    • calendar_month Sab, 16 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 40
    • 0Komentar

    Candi Borobudur adalah mahakarya arsitektur dan warisan budaya dunia yang tak tertandingi. Sebagai candi Buddha terbesar di dunia, monumen ini tidak hanya memukau dengan ukurannya, tetapi juga dengan relief-reliefnya yang memuat ajaran Buddha dan stupa-stupa yang ikonik. Bagi Anda yang ingin mendapatkan pengalaman spiritual dan visual yang maksimal, naik ke puncak Borobudur adalah sebuah keharusan. […]

  • Bahaya Judi Online: Jangan Sampai Nyesel di Kemudian Hari!

    Bahaya Judi Online: Jangan Sampai Nyesel di Kemudian Hari!

    • calendar_month Sen, 2 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 35
    • 0Komentar

    Judi online, atau yang akrab disebut judol, mungkin terdengar sepele, tapi bahayanya enggak main-main, lho! Apalagi buat kamu para remaja yang masih rentan terpengaruh. Jangan sampai karena penasaran atau pengen cepat kaya, kamu malah terjerumus dalam lubang hitam judol. Yuk, simak kenapa judol itu bahaya banget dan gimana cara menghindarinya! Judol Bikin Kantong Bolong dan […]

  • Candi Gedong Songo: Harmoni Sejarah dan Alam di Lereng Gunung Ungaran

    Candi Gedong Songo: Harmoni Sejarah dan Alam di Lereng Gunung Ungaran

    • calendar_month Sel, 26 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 26
    • 0Komentar

    Jika Anda mencari petualangan yang memadukan keindahan alam dan kekayaan sejarah, Candi Gedong Songo di lereng Gunung Ungaran adalah pilihan yang tepat. Terletak di desa Candi, Ambarawa, kompleks candi Hindu ini bukan hanya sekadar situs arkeologi, tetapi juga menawarkan pengalaman trekking yang memukau. “Gedong Songo” sendiri berarti “sembilan bangunan,” merujuk pada sembilan kelompok candi yang […]

expand_less