Sabtu, 9 Agu 2025
light_mode
Beranda » Wisata » Floating Market Lembang: Jajanan dan Belanja di Pasar Terapung yang Unik

Floating Market Lembang: Jajanan dan Belanja di Pasar Terapung yang Unik

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month 19 jam yang lalu
  • visibility 4
  • comment 0 komentar

Floating Market Lembang adalah salah satu destinasi wisata paling populer di Bandung yang menawarkan pengalaman unik: berbelanja dan berwisata kuliner di atas perahu. Dengan konsep pasar terapung yang mengingatkan kita pada pasar-pasar tradisional di Thailand, tempat ini berhasil menciptakan suasana yang khas dan memukau, menjadikannya pilihan ideal untuk liburan keluarga maupun bersama teman.

Daya tarik utama Floating Market Lembang tentu saja adalah puluhan perahu yang berjejer rapi di atas danau buatan. Setiap perahu menjual beragam jajanan khas Bandung dan hidangan tradisional lainnya, mulai dari sate, batagor, siomay, hingga tahu gejrot dan es kelapa muda. Pengunjung dapat memilih makanan favorit mereka dan menikmatinya di area tempat duduk yang tersedia di tepi danau, sambil menikmati pemandangan yang indah dan udara Lembang yang sejuk.

Selain kuliner, Floating Market juga menawarkan berbagai wahana dan aktivitas menarik. Anda bisa menyewa perahu dayung untuk berkeliling danau, memberi makan ikan, atau mengunjungi Kota Mini yang menampilkan replika bangunan-bangunan unik dengan arsitektur klasik. Di sini, anak-anak bisa mencoba berbagai profesi, seperti pemadam kebakaran, koki, atau polisi, dalam suasana yang menyenangkan dan edukatif.

Untuk berbelanja, Anda dapat membeli kerajinan tangan, oleh-oleh, dan berbagai produk lokal lainnya. Sistem pembayaran di Floating Market juga unik, di mana Anda harus menukarkan uang rupiah dengan koin khusus yang berlaku di seluruh area.

Dengan perpaduan kuliner lezat, wahana seru, dan suasana yang nyaman, Floating Market Lembang adalah tempat yang sempurna untuk menghabiskan waktu berkualitas. Tempat ini membuktikan bahwa Bandung memiliki cara kreatif untuk menggabungkan tradisi dengan hiburan modern, menciptakan pengalaman wisata yang tak terlupakan.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • REITs di Indonesia: Peluang Dividen dari Properti

    REITs di Indonesia: Peluang Dividen dari Properti

    • calendar_month Kam, 26 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 17
    • 0Komentar

    Bagi investor yang tertarik pada sektor properti namun enggan direpotkan dengan manajemen langsung atau modal besar, REITs (Real Estate Investment Trusts) menawarkan solusi menarik. Di Indonesia, instrumen ini dikenal sebagai Dana Investasi Real Estat (DIRE) dan menyajikan peluang dividen dari properti yang stabil, menjadikannya pilihan investasi yang semakin populer di pasar modal Indonesia. Pada dasarnya, […]

  • Sensor Kelembaban Tanah: Kunci Irigasi Efisien di Era Digital

    Sensor Kelembaban Tanah: Kunci Irigasi Efisien di Era Digital

    • calendar_month Kam, 7 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 6
    • 0Komentar

    Air adalah sumber daya paling vital dalam pertanian, namun penggunaannya seringkali tidak efisien. Di era digital ini, teknologi telah menghadirkan solusi cerdas melalui sensor kelembaban tanah. Perangkat kecil ini adalah kunci untuk mengoptimalkan irigasi, memastikan setiap tetes air dimanfaatkan secara maksimal, dan membuka jalan menuju pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan. Bagaimana Sensor Kelembaban Tanah […]

  • E-commerce Lokal: Platform UMKM Indonesia Mendunia

    E-commerce Lokal: Platform UMKM Indonesia Mendunia

    • calendar_month Sel, 15 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 10
    • 0Komentar

    Di tengah gelombang digitalisasi global, produk-produk berkualitas karya anak bangsa semakin menemukan jalannya ke pasar internasional. Kunci utama dari fenomena ini adalah peran vital e-commerce lokal yang kini berfungsi sebagai jembatan bagi UMKM Indonesia untuk “go global” dan bersaing di panggung dunia. Platform e-commerce lokal telah berevolusi dari sekadar marketplace domestik menjadi agregator ekspor yang […]

  • Iki Palek: Memahami Makna Mendalam Tradisi Potong Jari Suku Dani

    Iki Palek: Memahami Makna Mendalam Tradisi Potong Jari Suku Dani

    • calendar_month Sen, 7 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 10
    • 0Komentar

    Di pedalaman Lembah Baliem, Papua, Suku Dani memiliki sebuah tradisi masa lalu yang ekstrem namun sarat makna, yaitu Iki Palek atau tradisi potong jari. Bukan wujud kekerasan tanpa alasan, ritual ini merupakan ekspresi duka dan kesetiaan yang mendalam atas meninggalnya anggota keluarga terdekat. Penting untuk diketahui, tradisi ini sudah sangat jarang ditemukan dan tidak lagi […]

  • Mamapas Lewu: Ritual Sakral Suku Dayak untuk Membersihkan Lingkungan dari Pengaruh Buruk

    Mamapas Lewu: Ritual Sakral Suku Dayak untuk Membersihkan Lingkungan dari Pengaruh Buruk

    • calendar_month Kam, 10 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 10
    • 0Komentar

    Indonesia kaya akan kearifan lokal yang sarat makna, salah satunya adalah Mamapas Lewu, sebuah ritual sakral yang dijalankan oleh Suku Dayak, khususnya Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah. Secara harfiah, “Mamapas” berarti membersihkan atau menyapu, dan “Lewu” berarti kampung atau lingkungan. Jadi, Mamapas Lewu adalah tradisi untuk membersihkan lingkungan dari segala pengaruh buruk. Ritual ini bukan […]

  • Gambang Kromong: Orkestra Akulturasi Budaya Tionghoa dan Betawi

    Gambang Kromong: Orkestra Akulturasi Budaya Tionghoa dan Betawi

    • calendar_month 35 menit yang lalu
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Gambang Kromong adalah sebuah orkestra musik tradisional yang menjadi simbol unik dari akulturasi budaya antara Tionghoa dan Betawi di Jakarta. Nama Gambang Kromong sendiri diambil dari dua alat musik utamanya: gambang, alat musik pukul yang terbuat dari bilah-bilah kayu, dan kromong, deretan gong kecil yang disusun secara horizontal. Perpaduan kedua instrumen ini menciptakan harmoni yang […]

expand_less