Jumat, 3 Okt 2025
light_mode
Beranda » Edukasi » Ricardian Equivalence: Apakah Stimulus Fiskal yang Dibiayai Utang Benar-Benar Efektif?

Ricardian Equivalence: Apakah Stimulus Fiskal yang Dibiayai Utang Benar-Benar Efektif?

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Sel, 16 Sep 2025
  • visibility 9
  • comment 0 komentar

Dalam dunia ekonomi, sering ada perdebatan tentang efektivitas stimulus fiskal. Ketika pemerintah meningkatkan pengeluaran dengan cara berutang, banyak yang percaya langkah itu akan menstimulasi ekonomi. Namun, teori Ricardian Equivalence, yang dipopulerkan oleh ekonom Robert Barro, menantang pandangan konvensional ini. Teori ini berpendapat bahwa stimulus fiskal yang didanai oleh utang tidak akan memiliki efek nyata terhadap permintaan agregat dan tidak akan mendorong pertumbuhan.

 

Logika di Balik Ricardian Equivalence

 

Inti dari teori ini adalah pemikiran rasional dari masyarakat. Ketika pemerintah berutang untuk membiayai pengeluaran saat ini, masyarakat akan menyadari bahwa utang tersebut harus dilunasi di masa depan, kemungkinan besar melalui pajak yang lebih tinggi. Dengan kata lain, utang hari ini adalah pajak esok hari.

Masyarakat yang rasional, atau setidaknya sebagian besar dari mereka, tidak akan melihat uang stimulus sebagai pendapatan “gratis.” Sebaliknya, mereka akan memperkirakan kenaikan pajak di masa depan dan cenderung menabung sebagian besar atau seluruh uang yang mereka terima dari stimulus tersebut. Mereka menabung untuk mempersiapkan diri menghadapi beban pajak di masa depan. Akibatnya, alih-alih meningkatkan belanja dan menstimulasi ekonomi, uang stimulus justru disimpan, sehingga tidak ada peningkatan signifikan pada permintaan agregat.

 

 

Perdebatan dan Keterbatasan

 

Teori Ricardian Equivalence memang terdengar logis, namun dalam praktiknya, teori ini memiliki beberapa keterbatasan. Asumsi bahwa semua orang bertindak rasional dan memiliki pengetahuan sempurna tentang kebijakan fiskal di masa depan mungkin tidak selalu realistis. Selain itu, tidak semua orang memiliki kemampuan untuk menabung. Masyarakat yang berpenghasilan rendah mungkin akan membelanjakan uang stimulus untuk kebutuhan mendesak.

Penting juga untuk dicatat bahwa teori ini mengabaikan beberapa faktor lain, seperti kesulitan masyarakat dalam meminjam (credit constraint) atau horizon perencanaan yang terbatas. Oleh karena itu, meski menjadi poin perdebatan penting, Ricardian Equivalence menunjukkan bahwa dampak stimulus fiskal yang didanai utang tidak sesederhana yang dibayangkan. Efektivitasnya sangat tergantung pada perilaku dan ekspektasi masyarakat.

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Fenomena Winner-Takes-All Market: Kekayaan Ekstrem di Era Digital

    Fenomena Winner-Takes-All Market: Kekayaan Ekstrem di Era Digital

    • calendar_month Rab, 13 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 31
    • 0Komentar

    Di era digital, kita menyaksikan munculnya fenomena ekonomi yang disebut “Winner-Takes-All Market”. Ini adalah kondisi pasar di mana sebagian kecil pelaku pasar menguasai pangsa pasar yang sangat besar, sementara sisanya hanya mendapatkan bagian yang sangat kecil. Fenomena ini menciptakan kekayaan ekstrem yang terkonsentrasi pada segelintir perusahaan atau individu, sementara sebagian besar pesaingnya sulit berkembang. Bagaimana […]

  • Kendaraan Otonom Level 5: Menuju Era Transportasi Tanpa Pengemudi di Indonesia

    Kendaraan Otonom Level 5: Menuju Era Transportasi Tanpa Pengemudi di Indonesia

    • calendar_month Kam, 17 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 45
    • 0Komentar

    Masa depan transportasi sedang mengalami transformasi revolusioner, dan salah satu inovasi paling menjanjikan adalah kendaraan otonom level 5. Teknologi ini akan sepenuhnya menghilangkan kebutuhan akan pengemudi manusia, membuka jalan bagi era transportasi tanpa pengemudi yang berpotensi mengubah mobilitas di Indonesia secara signifikan. Kendaraan otonom level 5 dilengkapi dengan sistem sensor canggih, termasuk kamera, radar, dan […]

  • Car Free Day Sudirman-Thamrin: Lebih dari Sekadar Olahraga Pagi

    Car Free Day Sudirman-Thamrin: Lebih dari Sekadar Olahraga Pagi

    • calendar_month Rab, 6 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 33
    • 0Komentar

    Setiap Minggu pagi, jalur padat Jalan Sudirman dan Thamrin di Jakarta berubah menjadi arena bebas kendaraan yang ramai. Dikenal sebagai Car Free Day (CFD), acara mingguan ini telah menjadi tradisi yang dinanti-nanti, menawarkan lebih dari sekadar kesempatan untuk berolahraga. CFD adalah ruang publik di mana warga Jakarta bisa berkumpul, bersosialisasi, dan menikmati kota dari perspektif […]

  • Anggaran Rumah Tangga Efektif: Kunci Mengelola Keuangan dan Mencapai Tujuan Finansial

    Anggaran Rumah Tangga Efektif: Kunci Mengelola Keuangan dan Mencapai Tujuan Finansial

    • calendar_month Kam, 12 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 31
    • 0Komentar

    Mengelola keuangan rumah tangga seringkali terasa seperti tantangan, tetapi dengan anggaran rumah tangga yang efektif, Anda bisa mengubahnya menjadi sebuah keunggulan. Anggaran bukan sekadar daftar pengeluaran; ini adalah peta jalan finansial yang membantu Anda memahami ke mana uang Anda pergi dan bagaimana Anda bisa mengarahkannya untuk mencapai tujuan.Mengapa Anggaran Itu Penting?Tanpa anggaran, sulit mengetahui berapa […]

  • Pengalaman Ibadah di Masjidil Haram yang Penuh Tantangan

    Pengalaman Ibadah di Masjidil Haram yang Penuh Tantangan

    • calendar_month Jum, 5 Sep 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 12
    • 0Komentar

    Bagi setiap Muslim, beribadah di Masjidil Haram adalah impian. Di balik keagungan dan kekhusyukan yang luar biasa, beribadah di masjid terbesar di dunia ini juga menyimpan berbagai tantangan. Menghadapi tantangan ini dengan sabar adalah bagian dari ibadah itu sendiri, yang akan menguji keimanan dan ketabahan. Keramaian dan Keterbatasan Ruang Masjidil Haram selalu dipenuhi jutaan jamaah […]

  • Rendang: Filosofi Hidup yang Lezat dari Minangkabau

    Rendang: Filosofi Hidup yang Lezat dari Minangkabau

    • calendar_month Sel, 19 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 21
    • 0Komentar

    Rendang adalah salah satu kuliner paling ikonik di dunia, namun bagi masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat, rendang lebih dari sekadar makanan. Ia adalah sebuah filosofi hidup yang terwujud dalam setiap tahapan pembuatannya. Proses memasak rendang yang memakan waktu lama dan membutuhkan kesabaran tinggi mengajarkan nilai-nilai luhur yang mengakar kuat dalam budaya Minang. Filosofi pertama yang terkandung […]

expand_less