Ayam Taliwang: Pedasnya Sengatan dari Lombok
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Jum, 5 Sep 2025
- visibility 18
- comment 0 komentar

Di Pulau Lombok yang indah, tersembunyi sebuah mahakarya kuliner yang tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga membakar semangat: Ayam Taliwang. Lebih dari sekadar hidangan ayam bakar, Ayam Taliwang adalah representasi dari cita rasa pedas khas Lombok yang begitu kuat dan berani. Kelezatan yang satu ini telah menjadi ikon kuliner dan magnet bagi para pencinta makanan pedas dari seluruh penjuru dunia.
Sejarah Ayam Taliwang konon bermula dari konflik antara Kerajaan Selaparang dan Kerajaan Karangasem. Ayam Taliwang diciptakan sebagai hidangan khas yang dibagikan oleh pasukan Taliwang dari Sumbawa sebagai tanda persahabatan dan dukungan. Sejak itu, resepnya terus dipertahankan dan diturunkan dari generasi ke generasi.
Proses pembuatannya yang unik menjadi kunci utama kelezatannya. Ayam muda yang dipilih dilumuri dengan bumbu pedas kaya rempah, yang terdiri dari cabai rawit, bawang putih, bawang merah, kencur, dan terasi. Setelah dilumuri bumbu, ayam ini dipanggang hingga setengah matang, lalu dilumuri kembali dengan bumbu yang lebih banyak dan dibakar hingga matang sempurna.
Hasilnya adalah ayam dengan kulit yang garing dan daging yang lembut, diresapi bumbu hingga ke tulang. Sengatan pedasnya tidak hanya terasa di lidah, tetapi juga memberikan sensasi hangat yang menyenangkan. Ayam Taliwang biasanya disajikan dengan nasi hangat, plecing kangkung, dan taburan kacang goreng, menciptakan perpaduan rasa, tekstur, dan aroma yang sempurna.
Ayam Taliwang adalah bukti nyata bahwa kuliner Indonesia memiliki keberanian dalam rasa. Keberadaannya tidak hanya sekadar memenuhi perut, tetapi juga menjadi bagian dari identitas budaya Lombok yang berani dan kaya. Setiap suapannya adalah sebuah petualangan rasa yang mengajak kita untuk merasakan “sengatan” pedas yang otentik dan tak terlupakan.
Semoga artikel ini bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan Anda! Jika Anda ingin artikel dengan topik atau panjang yang berbeda, silakan beritahu saya.
- Penulis: Muhamad Fatoni

Saat ini belum ada komentar