Bakar Batu: Pesta Rakyat Papua sebagai Simbol Perdamaian
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Sel, 8 Jul 2025
- visibility 4
- comment 0 komentar

Papua, dengan kekayaan budayanya yang luar biasa, memiliki sebuah tradisi unik bernama Bakar Batu. Ini bukan sekadar metode memasak, melainkan sebuah pesta rakyat Papua yang sarat akan makna. Bakar Batu merupakan upacara adat yang menjadi wujud rasa syukur, penyambutan tamu terhormat, dan yang terpenting, sebagai simbol perdamaian yang kuat.
Prosesi Bakar Batu sangat khas dan komunal. Warga akan menggali lubang, lalu membakar batu-batu pilihan hingga membara. Batu panas ini kemudian dimasukkan ke dalam lubang yang telah dialasi daun pisang dan alang-alang. Di atasnya, diletakkan bahan makanan seperti daging (biasanya babi), ubi jalar, singkong, dan aneka sayuran, lalu ditutup lagi dengan batu panas dan dedaunan. Semua orang bekerja sama, menunjukkan semangat kebersamaan yang erat.
Nilai paling luhur dari tradisi ini adalah perannya sebagai sarana rekonsiliasi. Ketika terjadi konflik antarsuku atau keluarga, upacara Bakar Batu seringkali digelar untuk menyelesaikannya. Momen makan bersama dari “oven” tanah yang sama menjadi tanda bahwa perselisihan telah berakhir dan ikatan persaudaraan telah pulih kembali. Momen ini menjadi ritual perdamaian yang sangat dihormati.
Oleh karena itu, Bakar Batu jauh lebih dari sekadar pesta kuliner. Ini adalah kearifan lokal Papua yang mengajarkan tentang pentingnya gotong royong, pengampunan, dan persatuan. Sebagai warisan budaya yang hidup, upacara adat Papua ini terus menjadi perekat sosial dan bukti otentik bagaimana masyarakat membangun harmoni dan perdamaian melalui sebuah perayaan bersama.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar