Kamis, 17 Jul 2025
light_mode
Beranda » Budaya » Brokohan: Upacara Sederhana Penuh Makna Menyambut Kelahiran Bayi Jawa

Brokohan: Upacara Sederhana Penuh Makna Menyambut Kelahiran Bayi Jawa

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Sab, 12 Jul 2025
  • visibility 3
  • comment 0 komentar

Di tengah arus modernisasi, masyarakat Jawa masih memegang teguh berbagai tradisi leluhur yang kaya makna, salah satunya adalah Brokohan. Upacara ini merupakan bentuk syukuran sederhana yang digelar sesaat setelah seorang bayi lahir ke dunia, sebagai wujud rasa terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah kehidupan.

Nama “Brokohan” berasal dari kata Arab “barokah” yang berarti berkah. Sesuai namanya, tujuan utama tradisi ini adalah untuk memohon berkah, keselamatan, dan kesehatan bagi sang bayi serta ibunya. Upacara ini tidak digelar secara mewah, melainkan secara intim dan hangat, biasanya hanya dihadiri oleh keluarga dekat, sesepuh, dan para tetangga sekitar rumah.

Keunikan upacara Brokohan terletak pada hidangan khas yang disajikan, yang sarat dengan nilai filosofis. Menu utamanya sering kali berupa sega gudang atau nasi dengan urap sayuran. Sayur-mayur yang beragam melambangkan harapan agar kehidupan sang anak diwarnai kebaikan dari berbagai arah. Selain itu, disajikan pula telur rebus, yang menjadi simbol awal kehidupan baru, serta aneka jajanan pasar tradisional.

Sajian ini kemudian dibagikan kepada para tetangga sebagai bentuk sedekah dan cara untuk mengabarkan berita gembira atas kelahiran sang bayi. Prosesi ini mempererat tali silaturahmi dan rasa kebersamaan dalam komunitas.

Meskipun sederhana, Brokohan adalah tradisi yang sangat mendalam. Ia menjadi pengingat bahwa kebahagiaan terbesar sering kali datang dari hal-hal kecil, seperti berbagi doa dan makanan dengan orang-orang terdekat. Tradisi ini terus hidup, menjaga nilai gotong royong dan spiritualitas di jantung kebudayaan Jawa.

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Tato Mentawai: Seni Rajah Tubuh Tertua di Dunia yang Sarat Makna

    Tato Mentawai: Seni Rajah Tubuh Tertua di Dunia yang Sarat Makna

    • calendar_month Jum, 4 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Jauh di lepas pantai barat Sumatera, Kepulauan Mentawai adalah rumah bagi salah satu tradisi paling kuno di dunia: seni rajah tubuh atau tato. Dikenal secara lokal sebagai titi atau sipatiti, tradisi ini diyakini oleh banyak peneliti sebagai seni tato tertua di dunia, bahkan mendahului tato Mesir kuno. Namun, bagi Suku Mentawai, tato bukan sekadar hiasan, […]

  • Impian Pensiun Lebih Awal? Ini Strategi Rencana Kebebasan Finansialmu!

    Impian Pensiun Lebih Awal? Ini Strategi Rencana Kebebasan Finansialmu!

    • calendar_month Ming, 6 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 5
    • 0Komentar

    Siapa yang tidak ingin menikmati masa pensiun lebih cepat dari perkiraan? Pensiun dini bukan lagi sekadar impian, melainkan tujuan yang bisa dicapai dengan perencanaan keuangan yang matang. Kebebasan finansial di usia muda memungkinkan Anda menikmati hidup dengan cara yang Anda inginkan, tanpa terbebani kewajiban pekerjaan. Langkah pertama dalam merencanakan pensiun dini adalah menentukan target usia […]

  • Anatomi Gelembung Ekonomi (Economic Bubble): Dari Tulip Mania hingga Krisis 2008

    Anatomi Gelembung Ekonomi (Economic Bubble): Dari Tulip Mania hingga Krisis 2008

    • calendar_month Jum, 4 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 6
    • 0Komentar

    Fenomena gelembung ekonomi (economic bubble) telah menghantui sejarah keuangan dunia selama berabad-abad. Intinya, gelembung ekonomi adalah situasi di mana harga suatu aset melonjak jauh melebihi nilai fundamentalnya, didorong oleh ekspektasi kenaikan harga lebih lanjut dan spekulasi yang irasional, sebelum akhirnya meletus dan menyebabkan penurunan harga yang tajam. Mari kita telaah anatominya, dari contoh klasik hingga […]

  • Kolaborasi Internasional dalam Inovasi: Menyatukan Kekuatan untuk Kemajuan Bersama

    Kolaborasi Internasional dalam Inovasi: Menyatukan Kekuatan untuk Kemajuan Bersama

    • calendar_month Ming, 13 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 7
    • 0Komentar

    Di tengah kompleksitas tantangan global dan persaingan yang ketat, tidak ada satu negara atau entitas pun yang dapat berinovasi sendirian. Kolaborasi internasional kini menjadi kunci strategis untuk mengakselerasi kemajuan, menyatukan kekuatan dari berbagai penjuru dunia demi menciptakan solusi terobosan. Pendekatan ini memungkinkan terjadinya pertukaran gagasan, sumber daya, dan keahlian yang melintasi batas geografis. Manfaat utama […]

  • Waspada Uranium di Air Minum: Kenali Risiko dan Standar Keamanannya

    Waspada Uranium di Air Minum: Kenali Risiko dan Standar Keamanannya

    • calendar_month Rab, 9 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 5
    • 0Komentar

    Tahukah Anda bahwa uranium, elemen yang identik dengan energi nuklir, dapat ditemukan secara alami di air minum? Uranium adalah logam yang ada di bebatuan, tanah, dan air. Saat air tanah mengalir melewati formasi batuan ini, uranium dapat larut dan masuk ke dalam pasokan air sumur atau sumber air publik. Keberadaan uranium di air minum ini […]

  • Sejarah Penemuan Uranium: Dari Batuan Kuning hingga Era Atom

    Sejarah Penemuan Uranium: Dari Batuan Kuning hingga Era Atom

    • calendar_month Ming, 29 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 10
    • 0Komentar

    Uranium kini dikenal sebagai bahan bakar utama pembangkit listrik tenaga nuklir, namun perjalanannya dalam sejarah sains dimulai jauh sebelum era atom. Memahami sejarah penemuan uranium membawa kita kembali ke abad ke-18, saat elemen ini pertama kali diidentifikasi dari batuan yang dianggap tidak berharga. Penemuan uranium secara resmi diatribusikan kepada ahli kimia Jerman, Martin Heinrich Klaproth, […]

expand_less