Gawai Dayak: Perayaan Panen Raya dan Syukur kepada Sang Pencipta
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Sab, 12 Jul 2025
- visibility 3
- comment 0 komentar

Setiap akhir Mei hingga awal Juni, masyarakat Suku Dayak di seluruh Kalimantan merayakan salah satu momen terpenting dalam kalender mereka: Gawai Dayak. Ini adalah sebuah perayaan akbar yang menandai berakhirnya musim panen padi, sekaligus menjadi wujud syukur yang mendalam kepada Sang Pencipta, yang mereka sebut Petara, atas hasil bumi yang melimpah.
Gawai Dayak bukan sekadar pesta, melainkan sebuah rangkaian ritual adat yang kaya akan makna spiritual dan sosial. Perayaan biasanya dimulai dengan berbagai upacara sakral, seperti Miring, yaitu ritual persembahan sesajen kepada para leluhur dan Petara sebagai ungkapan terima kasih dan permohonan untuk panen yang lebih baik di masa depan.
Kemeriahan Pesta dan Kebersamaan
Setelah ritual sakral selesai, suasana berubah menjadi penuh kemeriahan. Seluruh komunitas akan berkumpul, sering kali di rumah adat Betang atau Lamin. Mereka akan bersama-sama menikmati hidangan khas dan minuman tradisional, terutama tuak (arak beras) yang menjadi simbol kebersamaan dan kegembiraan.
Berbagai pertunjukan seni dan permainan tradisional turut memeriahkan suasana. Tarian-tarian khas seperti Tari Ngajat ditampilkan dengan gagah berani, diiringi alunan musik sape yang meditatif. Gawai adalah momen untuk mempererat tali persaudaraan, ajang silaturahmi antar keluarga, dan panggung untuk mewariskan tradisi kepada generasi muda.
Lebih dari sekadar perayaan panen, Gawai Dayak adalah penegasan identitas budaya. Ini adalah waktu di mana Suku Dayak dengan bangga menampilkan kekayaan adat istiadat, kearifan lokal, dan rasa syukur mereka yang mendalam. Sebuah warisan budaya Nusantara yang mempesona dan penuh makna.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar