Minggu, 20 Jul 2025
light_mode
Beranda » Budaya » Gotong Royong: Perekat Sosial Bangsa Indonesia yang Mulai Terkikis?

Gotong Royong: Perekat Sosial Bangsa Indonesia yang Mulai Terkikis?

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Jum, 4 Jul 2025
  • visibility 6
  • comment 0 komentar

Gotong royong adalah salah satu nilai luhur dan DNA asli bangsa Indonesia. Lebih dari sekadar kerja bakti, gotong royong merupakan filosofi hidup yang mengedepankan kebersamaan, solidaritas, dan tolong-menolong tanpa pamrih. Sejak dahulu, semangat inilah yang menjadi fondasi dan perekat sosial, menyatukan masyarakat yang beragam dalam satu tujuan bersama, dari membangun jembatan desa hingga membantu tetangga yang sedang berduka.

Nilai gotong royong adalah cerminan sejati dari sila ketiga Pancasila, “Persatuan Indonesia.” Praktik ini mampu memecah sekat-sekat perbedaan suku, agama, maupun status sosial, karena semua anggota masyarakat membaur dan bekerja sama untuk kepentingan komunal. Rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama terhadap lingkungan sekitar pun tumbuh subur, menciptakan komunitas yang tangguh dan harmonis.

Namun, di tengah derasnya arus modernisasi dan urbanisasi, muncul kekhawatiran. Gaya hidup individualistis yang semakin mengemuka di perkotaan, di mana interaksi sosial seringkali bersifat transaksional, seolah perlahan mengikis semangat gotong royong. Kesibukan dan fokus pada kepentingan pribadi membuat banyak orang tidak lagi memiliki waktu atau bahkan mengenal tetangga di sekitarnya. Tradisi seperti kerja bakti atau siskamling (sistem keamanan lingkungan) di beberapa tempat mulai ditinggalkan.

Lantas, apakah gotong royong benar-benar akan lenyap? Mungkin tidak sepenuhnya. Semangat ini bisa jadi hanya bertransformasi ke bentuk-bentuk baru, seperti penggalangan dana online untuk korban bencana atau gerakan komunitas sukarela.

Meski demikian, ini adalah pengingat bagi kita semua. Merevitalisasi semangat gotong royong dalam kehidupan sehari-hari adalah tanggung jawab bersama untuk memastikan agar perekat sosial bangsa Indonesia ini tidak benar-benar terkikis oleh zaman, dan dapat terus diwariskan kepada generasi mendatang.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Standar Akuntansi Internasional: Membedah Implikasinya bagi Perusahaan di Indonesia

    Standar Akuntansi Internasional: Membedah Implikasinya bagi Perusahaan di Indonesia

    • calendar_month Sen, 14 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Di tengah era globalisasi, dunia bisnis tidak lagi terikat oleh batas-batas negara. Untuk itu, diperlukan sebuah “bahasa” akuntansi yang seragam agar laporan keuangan dapat dipahami dan dibandingkan secara universal. Di sinilah peran penting Standar Akuntansi Internasional atau yang lebih dikenal sebagai International Financial Reporting Standards (IFRS). Bagi perusahaan di Indonesia, adopsi dan konvergensi Standar Akuntansi […]

  • Harga Emas Hari Ini, Sabtu 12 Juli 2025: Meroket Tajam! Cek Rinciannya di Sini

    Harga Emas Hari Ini, Sabtu 12 Juli 2025: Meroket Tajam! Cek Rinciannya di Sini

    • calendar_month Sab, 12 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Memasuki akhir pekan, Sabtu, 12 Juli 2025, para investor emas disambut dengan kabar gembira. Harga emas batangan yang dirilis oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam) melalui unit bisnis Logam Mulia menunjukkan kenaikan yang signifikan, memperkuat posisinya sebagai aset investasi andalan. Berdasarkan data terbaru dari laman resmi Logam Mulia pada pukul 08:24 WIB, harga emas hari […]

  • Kebo-Keboan: Ritual Manusia Kerbau di Banyuwangi sebagai Permohonan Kesuburan

    Kebo-Keboan: Ritual Manusia Kerbau di Banyuwangi sebagai Permohonan Kesuburan

    • calendar_month Rab, 2 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 7
    • 0Komentar

    Banyuwangi, Jawa Timur, dikenal dengan kekayaan tradisi dan ritual uniknya. Salah satu yang paling menarik adalah Kebo-Keboan, sebuah upacara sakral yang melibatkan manusia yang bertransformasi menjadi kerbau. Ritual ini bukan sekadar pertunjukan, melainkan perwujudan permohonan kepada Sang Pencipta agar memberikan kesuburan pada tanah dan hasil panen yang melimpah. Dalam tradisi Kebo-Keboan, beberapa pria pilihan dari […]

  • Menelusuri Jejak Uranium di Alam: Dari Batuan Purba Hingga Energi Masa Depan

    Menelusuri Jejak Uranium di Alam: Dari Batuan Purba Hingga Energi Masa Depan

    • calendar_month Jum, 27 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 9
    • 0Komentar

    Uranium, sebuah logam berat radioaktif, sering kali diasosiasikan dengan energi nuklir dan teknologi canggih. Namun, tahukah Anda di mana uranium ditemukan dan bagaimana ia terbentuk? Unsur primordial ini ternyata memiliki jejak yang tersebar luas di kerak bumi, terbentuk melalui proses kosmik dan geologis yang memakan waktu miliaran tahun. Secara alami, uranium di alam dapat ditemukan […]

  • Pentingnya Pendidikan: Investasi Terbaik untuk Masa Depan Bangsa

    Pentingnya Pendidikan: Investasi Terbaik untuk Masa Depan Bangsa

    • calendar_month Rab, 25 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 7
    • 0Komentar

    Pendidikan memegang peranan sentral dan krusial dalam pembangunan suatu bangsa. Lebih dari sekadar proses belajar-mengajar di ruang kelas, pendidikan adalah investasi terbaik untuk masa depan bangsa. Melalui pendidikan yang berkualitas, individu diberdayakan dengan pengetahuan, keterampilan, dan karakter yang kuat, yang pada gilirannya akan mendorong kemajuan sosial, ekonomi, dan budaya. Salah satu pentingnya pendidikan adalah dalam […]

  • Kontaminasi uranium pada tanah menjadi ancaman serius bagi lingkungan dan kesehatan.

    Kontaminasi uranium pada tanah menjadi ancaman serius bagi lingkungan dan kesehatan.

    • calendar_month Rab, 9 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Unsur radioaktif ini dapat mencemari tanah melalui aktivitas pertambangan, limbah industri, atau kecelakaan nuklir. Memahami bahaya dan cara mengatasinya sangat penting untuk menjaga kelestarian bumi. Bahaya Kontaminasi Uranium Uranium di dalam tanah tidak hanya berbahaya karena sifat radioaktifnya, tetapi juga karena toksisitas kimianya. Partikel uranium dapat dengan mudah menyebar melalui udara dan air, serta terserap […]

expand_less