Manggokkal Holi: Mengenal Upacara Sakral Memuliakan Leluhur Suku Batak
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month 9 jam yang lalu
- visibility 2
- comment 0 komentar

Bagi Suku Batak di Sumatera Utara, penghormatan terhadap leluhur (ompu) merupakan salah satu pilar utama kehidupan. Puncak dari penghormatan ini terwujud dalam sebuah upacara adat yang agung dan sakral, yaitu Manggokkal Holi. Tradisi ini adalah upacara pemakaman kedua, di mana tulang belulang para leluhur yang telah lama meninggal akan dibongkar untuk disemayamkan di tempat yang lebih mulia.
Tujuan utama Manggokkal Holi bukanlah sekadar memindahkan makam. Ritual ini diyakini dapat menyempurnakan status arwah leluhur, menempatkan mereka pada tingkatan yang lebih tinggi sehingga dapat memberikan berkat (sahala) dan perlindungan bagi keturunannya (pomparan). Oleh karena itu, upacara ini dianggap sebagai bentuk bakti tertinggi dari anak cucu dan menjadi pesta besar yang melibatkan seluruh anggota marga, seringkali dengan biaya yang tidak sedikit.
Prosesi dimulai dengan pembongkaran makam lama untuk mengambil sisa tulang belulang leluhur (holi-holi). Tulang-tulang tersebut kemudian dibersihkan dengan saksama, lalu disusun rapi dalam sebuah peti baru. Puncaknya, peti berisi tulang belulang ini akan diarak dalam suasana khidmat bercampur kemeriahan untuk dimakamkan kembali di sebuah monumen makam keluarga yang megah dan terhormat, yang disebut Tugu atau Tambak.
Lebih dari sekadar ritual kematian, Manggokkal Holi adalah penegasan status sosial, simbol persatuan marga, dan cerminan falsafah hidup Dalihan Na Tolu (tiga pilar penyangga adat Batak). Tradisi ini menjadi momen penting untuk mempererat tali persaudaraan (partuturan) antar generasi dan memastikan bahwa ikatan dengan para leluhur akan terus terjaga kuat, menjadi fondasi bagi kehidupan Suku Batak.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar