Kamis, 17 Jul 2025
light_mode
Beranda » Budaya » Mantar Betawi: Seni Berbalas Pantun Memeriahkan Pernikahan Tradisional

Mantar Betawi: Seni Berbalas Pantun Memeriahkan Pernikahan Tradisional

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Sel, 15 Jul 2025
  • visibility 2
  • comment 0 komentar

Pernikahan adat Betawi kaya akan prosesi unik dan meriah, salah satunya adalah tradisi Mantar. Tradisi ini merupakan seni berbalas pantun yang dilantunkan oleh perwakilan dari pihak pengantin pria dan wanita. Lebih dari sekadar hiburan, Mantar menjadi bagian penting dalam menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan, serta menciptakan suasana hangat dan penuh kekeluargaan dalam acara pernikahan.

Makna Mendalam di Balik Pantun

Pantun yang dilantunkan dalam tradisi Mantar bukanlah pantun biasa. Setiap bait mengandung makna mendalam, menyampaikan pesan-pesan adat, nasihat perkawinan, hingga ungkapan kegembiraan dan rasa syukur. Perwakilan dari pihak pengantin pria biasanya memulai dengan pantun pembuka yang sopan, menyatakan maksud kedatangan untuk meminang. Kemudian, pihak pengantin wanita akan membalas dengan pantun yang juga mengandung tata krama dan nilai-nilai luhur.

Seni berbalas pantun ini membutuhkan kecerdasan, keluwesan berbahasa, dan pemahaman yang baik tentang adat istiadat Betawi. Para juru pantun biasanya adalah orang-orang yang dituakan atau dianggap mahir dalam bersastra dan memahami seluk-beluk pernikahan adat.

Menciptakan Suasana Akrab dan Ceria

Tradisi Mantar tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi formal, tetapi juga sebagai hiburan yang mencairkan suasana. Candaan dan humor yang terselip dalam pantun seringkali mengundang tawa dan menciptakan keakraban di antara kedua belah pihak keluarga. Interaksi yang terjadi melalui pantun membangun jembatan persahabatan dan mempererat tali silaturahmi.

Mantar biasanya dilantunkan pada beberapa tahapan dalam rangkaian pernikahan adat Betawi, mulai dari saat rombongan pengantin pria tiba di kediaman pengantin wanita, hingga saat prosesi akad nikah dan resepsi. Kehadirannya selalu dinantikan dan menjadi salah satu ciri khas yang membedakan pernikahan adat Betawi.

Kesimpulan

Mantar adalah warisan budaya Betawi yang sangat berharga. Tradisi berbalas pantun ini bukan hanya memeriahkan acara pernikahan, tetapi juga menjadi media untuk menyampaikan nilai-nilai luhur, mempererat hubungan antar keluarga, dan melestarikan kekayaan sastra lisan Betawi.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Phishing dan Social Engineering: Memahami Manipulasi Digital

    Phishing dan Social Engineering: Memahami Manipulasi Digital

    • calendar_month Sab, 12 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Ancaman keamanan siber tidak selalu datang dalam bentuk malware canggih. Seringkali, penjahat siber menggunakan taktik manipulasi psikologis untuk mendapatkan akses ke informasi sensitif. Dua metode yang umum digunakan adalah phishing dan social engineering. Memahami cara kerja kedua teknik ini sangat penting bagi masyarakat Indonesia untuk melindungi diri dari kejahatan digital. Phishing: Memancing Informasi Pribadi Phishing […]

  • Pajak Digital: Menakar Kewajiban Raksasa Teknologi di Era Global

    Pajak Digital: Menakar Kewajiban Raksasa Teknologi di Era Global

    • calendar_month Ming, 13 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Era digital telah melahirkan raksasa teknologi global seperti Google dan Facebook yang meraup keuntungan besar dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Namun, memajaki perusahaan-perusahaan ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah di seluruh dunia. Mengapa demikian? Model bisnis perusahaan teknologi sering kali tidak memiliki kehadiran fisik yang signifikan di negara tempat mereka menghasilkan pendapatan. Mereka beroperasi secara […]

  • Pesona Berbahaya: Uranium dalam Benda Antik dan Koleksi

    Pesona Berbahaya: Uranium dalam Benda Antik dan Koleksi

    • calendar_month Ming, 13 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Meskipun dikenal sebagai bahan bakar reaktor nuklir, uranium juga memiliki sejarah menarik dalam pembuatan berbagai benda antik dan koleksi. Sejak akhir abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20, senyawa uranium digunakan untuk menciptakan warna-warna cerah dan efek unik pada keramik, kaca, dan bahkan jam tangan. Benda-benda ini kini menjadi incaran kolektor, namun keberadaan uranium di dalamnya […]

  • Gawai Dayak: Perayaan Panen Raya dan Syukur kepada Sang Pencipta

    Gawai Dayak: Perayaan Panen Raya dan Syukur kepada Sang Pencipta

    • calendar_month Sab, 12 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Setiap akhir Mei hingga awal Juni, masyarakat Suku Dayak di seluruh Kalimantan merayakan salah satu momen terpenting dalam kalender mereka: Gawai Dayak. Ini adalah sebuah perayaan akbar yang menandai berakhirnya musim panen padi, sekaligus menjadi wujud syukur yang mendalam kepada Sang Pencipta, yang mereka sebut Petara, atas hasil bumi yang melimpah. Gawai Dayak bukan sekadar […]

  • Modal Manusia (Human Capital): Aset Paling Berharga bagi Kemajuan Bangsa

    Modal Manusia (Human Capital): Aset Paling Berharga bagi Kemajuan Bangsa

    • calendar_month Kam, 10 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Di era ekonomi digital saat ini, kemajuan sebuah bangsa tidak lagi hanya diukur dari kekayaan sumber daya alam atau megahnya infrastruktur fisik. Aset yang paling fundamental dan berharga adalah modal manusia (human capital)—kumpulan pengetahuan, keterampilan, dan kesehatan yang dimiliki oleh seluruh penduduknya. Inilah mesin penggerak sejati di balik inovasi dan kesejahteraan nasional. Apa Sebenarnya Modal […]

  • Dahau: Kemeriahan Pesta Adat Besar Suku Dayak di Kalimantan Timur

    Dahau: Kemeriahan Pesta Adat Besar Suku Dayak di Kalimantan Timur

    • calendar_month Ming, 6 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Kalimantan Timur menyimpan kekayaan budaya yang luar biasa, salah satunya tercermin dalam tradisi Dahau. Bagi Suku Dayak, Dahau bukanlah sekadar pesta biasa, melainkan sebuah perayaan adat besar yang memiliki makna mendalam dan melibatkan seluruh komunitas. Kemeriahannya menjadi simbol persatuan, syukur, dan pelestarian warisan leluhur. Secara harfiah, Dahau dapat diartikan sebagai pesta besar atau perayaan penting. […]

expand_less