Sejarah Musik Keroncong: Dari Portugis hingga Jadi Musik Khas Indonesia
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Kam, 24 Jul 2025
- visibility 4
- comment 0 komentar

Mendengar alunan syahdu ukulele, gesekan biola, petikan gitar, dan dentingan cello yang khas, kita langsung teringat pada musik keroncong. Namun, tahukah Anda bahwa musik yang kini menjadi salah satu identitas musik Indonesia ini memiliki akar yang jauh dari tanah air? Jejak sejarahnya bermula dari kedatangan bangsa Portugis ke Nusantara pada abad ke-16.
Musik keroncong dipercaya berawal dari pengaruh musik Portugis yang dibawa oleh para pelaut dan pedagang. Alat musik seperti cavaquinho (cikal bakal ukulele), gitar, dan biola menjadi bagian dari interaksi budaya saat itu. Proses adaptasi dan asimilasi dengan unsur-unsur musik lokal melahirkan sebuah genre musik baru yang unik. Instrumen cavaquinho kemudian bertransformasi menjadi ukulele dengan ciri khas stem nada tertentu, dan melodi-melodi Portugis perlahan bercampur dengan tangga nada dan ritme Melayu.
Pada awalnya, musik ini dikenal dengan berbagai nama, hingga akhirnya populer dengan sebutan “keroncong”, yang diduga berasal dari bunyi salah satu instrumennya atau bunyi langkah kaki saat menari mengikuti iramanya. Musik keroncong mengalami perkembangan pesat, terutama di Batavia (Jakarta) dan kota-kota pelabuhan lainnya. Pada masa penjajahan, keroncong menjadi hiburan populer di kalangan masyarakat pribumi dan juga sebagian kalangan Eropa.
Memasuki abad ke-20, keroncong semakin menemukan identitasnya sebagai musik Indonesia. Komponis-komponis Indonesia mulai menciptakan lagu-lagu keroncong dengan lirik berbahasa Indonesia yang mengangkat tema-tema nasionalisme, cinta tanah air, dan kehidupan sosial. Era ini melahirkan lagu-lagu keroncong legendaris yang masih dikenal hingga kini.
Dari pengaruh asing, musik keroncong bertransformasi menjadi kekayaan budaya Indonesia yang patut dibanggakan. Keindahan melodi yang mendayu-dayu dan lirik yang puitis menjadikan keroncong sebagai ekspresi seni yang mendalam dan terus dicintai oleh berbagai generasi. Upaya pelestarian dan inovasi terus dilakukan agar musik keroncong tetap relevan dan terus berkumandang di kancah musik Indonesia.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar