Selasa, 16 Des 2025
light_mode
Trending Tags
Beranda » Budaya » Sejarah Nasi Goreng: Transformasi Bekal Sederhana Menjadi Ikon Nasional

Sejarah Nasi Goreng: Transformasi Bekal Sederhana Menjadi Ikon Nasional

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Sel, 19 Agu 2025
  • visibility 50
  • comment 0 komentar

Nasi goreng, hidangan sederhana namun kaya rasa, telah menjelma menjadi ikon kuliner Indonesia yang mendunia. Di balik popularitasnya, tersimpan sejarah panjang yang menarik, mengisahkan tentang evolusi dari sekadar cara cerdas memanfaatkan sisa nasi menjadi hidangan yang dicintai oleh berbagai kalangan.

Akar nasi goreng dapat ditelusuri hingga ke tradisi kuliner Tiongkok. Teknik menggoreng nasi diyakini dibawa oleh para pedagang dan imigran Tiongkok ke berbagai penjuru Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di Tiongkok, hidangan serupa yang dikenal sebagai chao fan memang sudah menjadi cara umum untuk mengolah nasi sisa agar tidak terbuang percuma.

Namun, di Nusantara, nasi goreng mengalami adaptasi dan perkembangan yang signifikan, menyesuaikan dengan bahan-bahan lokal dan selera masyarakat. Rempah-rempah khas Indonesia seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan terasi mulai menjadi bumbu utama, memberikan cita rasa yang berbeda dan unik dibandingkan dengan nasi goreng Tiongkok. Kecap manis, bahan yang sangat populer di Indonesia, juga menjadi pembeda yang signifikan, memberikan warna cokelat dan rasa manis gurih yang khas.

Pada masa kolonial, nasi goreng menjadi hidangan yang umum dikonsumsi oleh berbagai lapisan masyarakat, dari rakyat jelata hingga kaum berada. Kemudahannya dalam pembuatan dan fleksibilitas bahan menjadikannya pilihan praktis dan ekonomis. Berbagai variasi nasi goreng pun mulai bermunculan, tergantung pada bahan tambahan yang digunakan, seperti telur, ayam, udang, petai, dan sayuran.

Setelah kemerdekaan, nasi goreng semakin mengukuhkan posisinya sebagai hidangan nasional. Ia mudah ditemukan di mana saja, dari warung kaki lima hingga restoran mewah. Bahkan, nasi goreng seringkali menjadi menu andalan di luar negeri ketika memperkenalkan kuliner Indonesia. Kisah nasi goreng adalah contoh bagaimana sebuah hidangan sederhana dapat bertransformasi menjadi simbol kuliner suatu bangsa, kaya akan sejarah dan cita rasa yang otentik.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Penipuan Pura-pura Verifikasi Akun: Waspada Jebakan Data

    Penipuan Pura-pura Verifikasi Akun: Waspada Jebakan Data

    • calendar_month Ming, 14 Sep 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 30
    • 0Komentar

    Di era digital ini, keamanan akun menjadi hal yang sangat penting. Sayangnya, ini juga membuka celah baru bagi para penipu. Salah satu modus yang semakin marak adalah penipuan pura-pura verifikasi akun. Modus ini dirancang untuk memancing Anda memberikan data pribadi dan login dengan dalih keamanan atau pembaruan sistem. Penipu akan menghubungi Anda, sering kali melalui […]

  • Pajak Investasi di Indonesia: Apa Saja yang Perlu Anda Tahu?

    Pajak Investasi di Indonesia: Apa Saja yang Perlu Anda Tahu?

    • calendar_month Jum, 18 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 56
    • 0Komentar

    Berinvestasi adalah salah satu cara terbaik untuk mengembangkan aset, namun memahami kewajiban pajaknya adalah kunci agar keuntungan tidak tergerus. Di Indonesia, setiap instrumen investasi memiliki aturan pajak investasi yang berbeda. Mengetahuinya akan membantu Anda menyusun strategi investasi yang lebih efisien dan patuh terhadap peraturan. Berikut adalah panduan singkat mengenai pajak untuk beberapa instrumen investasi populer […]

  • LMKN sebagai Penegak Hak Cipta Musik di Ruang Publik

    LMKN sebagai Penegak Hak Cipta Musik di Ruang Publik

    • calendar_month Jum, 8 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 46
    • 0Komentar

    Ketika kita menikmati musik di sebuah restoran, kafe, atau pusat perbelanjaan, seringkali kita tidak menyadari bahwa ada hak cipta yang melekat pada setiap alunan nada. Di sinilah Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) berperan penting sebagai penegak hak cipta musik di ruang publik. Keberadaannya memastikan bahwa penggunaan karya musik secara komersial di ruang publik tidak melanggar […]

  • Taktik Psikologis Penipu: Bermain dengan Fear, Greed, and Urgency

    Taktik Psikologis Penipu: Bermain dengan Fear, Greed, and Urgency

    • calendar_month Jum, 5 Sep 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 31
    • 0Komentar

    Penipuan digital tidak hanya mengandalkan teknologi canggih, tetapi juga taktik psikologis yang cerdas untuk memanipulasi korbannya. Tiga emosi utama yang paling sering dimainkan oleh penipu adalah fear (ketakutan), greed (keserakahan), dan urgency (urgensi). Dengan memahami bagaimana penipu memanfaatkan emosi ini, kita bisa lebih waspada dan tidak mudah terjebak. 1. Fear (Ketakutan) Penipu menggunakan ketakutan untuk […]

  • Tari Piring: Keindahan dan Keseimbangan dalam Atraksi Tradisional Minangkabau

    Tari Piring: Keindahan dan Keseimbangan dalam Atraksi Tradisional Minangkabau

    • calendar_month Sen, 21 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 51
    • 0Komentar

    Sumatera Barat dikenal kaya akan tradisi dan budaya yang mempesona, salah satunya adalah Tari Piring. Tarian ini bukan hanya sekadar pertunjukan seni, tetapi juga warisan budaya Minangkabau yang sarat akan makna dan keindahan. Keunikan utama Tari Piring terletak pada atraksi para penari yang dengan lincah menggerakkan badan sambil membawa piring di kedua telapak tangan mereka, […]

  • commerce dan Peta Baru Persaingan Industri Ritel di Indonesia

    commerce dan Peta Baru Persaingan Industri Ritel di Indonesia

    • calendar_month Sab, 12 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 67
    • 0Komentar

    Era di mana persaingan ritel hanya terjadi antar toko fisik di pusat perbelanjaan telah berakhir. Kehadiran e-commerce secara fundamental telah merombak peta persaingan, menciptakan medan pertempuran baru yang lebih kompleks dan tanpa batas geografis. Dulu, lokasi strategis dan etalase menarik adalah kunci kemenangan. Kini, arena persaingan telah bergeser ke ranah digital dengan aturan main yang […]

expand_less