Seni Lukis Kamasan: Gaya Klasik Bali yang Bertahan Ratusan Tahun
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Rab, 23 Jul 2025
- visibility 5
- comment 0 komentar

Di antara ragam seni rupa Bali yang memukau, Seni Lukis Kamasan memegang posisi istimewa sebagai salah satu gaya lukis tertua dan paling berpengaruh. Berasal dari Desa Kamasan, Kabupaten Klungkung, gaya klasik ini telah menjadi warisan budaya tak ternilai yang diwariskan secara turun-temurun selama berabad-abad.
Gaya lukisan ini memiliki ciri khas yang kuat dan mudah dikenali. Terinspirasi dari relief candi dan seni wayang kulit, lukisan Kamasan menampilkan figur-figur dua dimensi yang digambar padat tanpa perspektif. Setiap bidang kanvas diisi penuh dengan detail naratif, menciptakan komposisi yang kaya dan kompleks. Cerita yang diangkat pun tidak sembarangan, sebagian besar bersumber dari wiracarita agung seperti Mahabharata dan Ramayana, serta cerita Panji dan legenda lokal lainnya. Proses pembuatannya masih sangat tradisional, menggunakan pigmen alami yang diekstrak dari tumbuhan dan mineral, lalu dilukis di atas kain kasar (kain blacu) atau kayu.
Pada masanya, lukisan Kamasan berfungsi sebagai media edukasi dan dekorasi spiritual yang menghiasi dinding pura (kuil) dan puri (istana). Lukisan ini bukan sekadar hiasan, melainkan medium untuk menyampaikan ajaran moral, etika, dan filosofi hidup masyarakat Bali.
Hingga kini, Seni Lukis Kamasan tetap menjadi bukti ketangguhan budaya. Para seniman di Desa Kamasan terus menjaga kemurnian gaya ini dari generasi ke generasi. Lebih dari sekadar karya seni, lukisan Kamasan adalah jendela visual menuju sejarah, sastra, dan spiritualitas Bali yang abadi, membuktikan bahwa seni tradisional mampu bertahan melintasi zaman dan menjaga jiwa Bali tetap hidup.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar