Kamis, 17 Jul 2025
light_mode
Beranda » Ekonomi » Tragedi Milik Bersama (Tragedy of the Commons): Pelajaran Ekonomi dari Kerusakan Lingkungan

Tragedi Milik Bersama (Tragedy of the Commons): Pelajaran Ekonomi dari Kerusakan Lingkungan

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month 8 jam yang lalu
  • visibility 2
  • comment 0 komentar

Pernahkah Anda membayangkan sebuah padang rumput subur yang dimiliki bersama oleh sebuah desa? Konsep inilah yang menjadi dasar dari teori Tragedi Milik Bersama atau Tragedy of the Commons. Teori ekonomi ini menjelaskan mengapa sumber daya bersama (commons) yang dapat diakses secara bebas, cenderung akan hancur akibat eksploitasi berlebihan.

Masalahnya muncul dari benturan antara kepentingan pribadi dan kepentingan kolektif. Setiap peternak, yang bertindak rasional demi kepentingan pribadi, akan berpikir bahwa menambah satu ekor sapi lagi ke padang rumput akan memberinya keuntungan maksimal. Sementara itu, dampak negatif dari rumput yang menipis (overgrazing) akan ditanggung bersama oleh seluruh peternak. Karena keuntungan pribadi terasa lebih besar daripada kerugian kolektif yang terbagi, setiap individu terus menambah ternaknya. Hasil akhirnya? Padang rumput menjadi gundul, dan tidak ada lagi yang bisa memanfaatkannya.

Ini bukan sekadar teori, melainkan sebuah cermin dari banyak kasus kerusakan lingkungan di dunia nyata. Lautan yang mengalami penangkapan ikan berlebihan (overfishing), hutan yang gundul akibat penebangan liar, hingga polusi udara dan air, semuanya adalah contoh nyata dari tragedi ini. Ketika tidak ada kepemilikan yang jelas atau aturan yang tegas, setiap pihak akan mengeksploitasi sumber daya semaksimal mungkin sebelum orang lain melakukannya.

Pelajaran dari Tragedi Milik Bersama sangatlah jelas: sumber daya milik publik tidak bisa dibiarkan tanpa pengelolaan. Untuk mencegah kehancuran, diperlukan solusi berupa aturan yang jelas dan ditegakkan, seperti kuota penangkapan ikan yang diatur pemerintah, atau sistem pengelolaan berbasis komunitas yang terbukti efektif. Ini adalah pengingat bahwa untuk menjaga aset bersama, kita memerlukan tanggung jawab dan aturan main bersama.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Harga Emas Antam Hari Ini Stagnan di Akhir Pekan, Investor Cermati Peluang

    Harga Emas Antam Hari Ini Stagnan di Akhir Pekan, Investor Cermati Peluang

    • calendar_month Ming, 6 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Jakarta, Indonesia – Memasuki hari Minggu, 6 Juli 2025, pasar emas domestik menunjukkan stabilitas. Harga emas batangan yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terpantau tidak mengalami perubahan, melanjutkan harga dari hari sebelumnya. Kondisi ini lazim terjadi di akhir pekan saat pasar global tidak aktif. Berdasarkan data acuan dari situs resmi Logam Mulia, yang […]

  • Viral Pungli di Pasar Jatibarang: Jeritan Pedagang, Belasan Karcis Ilegal, dan Turun Tangan Aparat

    Viral Pungli di Pasar Jatibarang: Jeritan Pedagang, Belasan Karcis Ilegal, dan Turun Tangan Aparat

    • calendar_month Rab, 9 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 3
    • 0Komentar

    INDRAMAYU – Media sosial kembali dihebohkan oleh sebuah video dari Pasar Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Bukan karena produk unik atau diskon besar, melainkan karena jeritan seorang pedagang yang mengungkap dugaan praktik pungutan liar (pungli) yang meresahkan. Video ini dengan cepat menjadi viral, memicu simpati publik dan memaksa aparat untuk bertindak tegas. Kasus ini menjadi sorotan utama, […]

  • Air Terjun Gitgit: Keindahan Alam Liar di Jantung Bali Utara

    Air Terjun Gitgit: Keindahan Alam Liar di Jantung Bali Utara

    • calendar_month Sen, 14 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Menjelajahi keindahan Bali tidak hanya terbatas pada pantai dan pura. Di kawasan Bali Utara yang masih alami, tersembunyi sebuah permata alam yang memukau: Air Terjun Gitgit. Terletak di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, air terjun ini menawarkan pesona alam liar dengan air yang jernih dan pepohonan hijau yang rimbun. Air Terjun Gitgit terkenal dengan […]

  • Revolusi Kesehatan dengan VR: Aplikasi untuk Terapi dan Pelatihan Medis yang Inovatif

    Revolusi Kesehatan dengan VR: Aplikasi untuk Terapi dan Pelatihan Medis yang Inovatif

    • calendar_month Sel, 8 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Teknologi Virtual Reality (VR) tidak lagi hanya menjadi ranah hiburan. Di bidang kesehatan, VR menunjukkan potensi transformatif yang luar biasa, terutama dalam aplikasi untuk terapi dan pelatihan medis. Kemampuan VR untuk menciptakan lingkungan simulasi yang imersif dan interaktif membuka peluang baru untuk meningkatkan hasil pasien dan kualitas pendidikan tenaga medis. VR dalam Terapi: Menyembuhkan dengan […]

  • Menggali Potensi Energi Abadi: Uranium untuk Baterai Nuklir Mini

    Menggali Potensi Energi Abadi: Uranium untuk Baterai Nuklir Mini

    • calendar_month Ming, 13 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 5
    • 0Komentar

    Di tengah inovasi teknologi yang terus berkembang, konsep baterai nuklir mini muncul sebagai solusi energi yang menjanjikan untuk aplikasi khusus yang membutuhkan daya tahan ekstrem dan sumber energi yang sangat andal. Salah satu material yang dilirik untuk mewujudkan baterai revolusioner ini adalah uranium, meskipun dalam skala yang sangat kecil dan dengan mekanisme yang berbeda dari […]

  • Mengenal Komputer Generasi Kedua: Era Transistor yang Lebih Cepat dan Kecil

    Mengenal Komputer Generasi Kedua: Era Transistor yang Lebih Cepat dan Kecil

    • calendar_month Ming, 22 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Transisi dari tabung vakum yang besar dan rentan ke komponen yang lebih revolusioner menandai hadirnya Komputer Generasi Kedua (sekitar 1950-an – 1960-an). Ini adalah era ketika transistor mengambil alih peran utama, membawa kemajuan signifikan yang mengubah wajah komputasi. Dibandingkan pendahulunya, komputer generasi ini jauh lebih cepat, lebih kecil, dan lebih andal. Penemuan transistor pada tahun […]

expand_less