Dompet Makin Tipis? Memahami Dampak Inflasi pada Daya Beli Masyarakat
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Sen, 7 Jul 2025
- visibility 4
- comment 0 komentar

Pernahkah Anda merasa bahwa uang Rp100.000 saat ini terasa lebih cepat habis dibandingkan beberapa tahun lalu? Fenomena ini bukanlah sekadar perasaan, melainkan dampak nyata dari inflasi. Inflasi adalah proses kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu, yang secara langsung menggerus kekuatan finansial kita.
Dampak utama inflasi yang paling dirasakan oleh masyarakat adalah menurunnya daya beli. Sederhananya, dengan jumlah uang yang sama, Anda akan mendapatkan lebih sedikit barang atau jasa. Misalnya, jika dulu uang Rp50.000 bisa digunakan untuk membeli 5 liter beras, saat terjadi inflasi, uang dengan nominal yang sama mungkin hanya cukup untuk 4,5 liter beras. Nilai riil uang Anda telah menurun.
Penurunan daya beli ini sangat memengaruhi anggaran rumah tangga. Kenaikan harga kebutuhan pokok seperti bahan makanan, biaya transportasi akibat harga bahan bakar yang naik, serta biaya pendidikan dan kesehatan, membuat masyarakat harus mengalokasikan dana lebih besar hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar. Jika pendapatan tidak ikut meningkat sejalan dengan laju inflasi, maka standar hidup masyarakat secara otomatis akan menurun.
Lalu, bagaimana cara menyikapinya? Pertama, penting untuk mengatur ulang anggaran dan memprioritaskan pengeluaran pada kebutuhan pokok. Kedua, carilah cara untuk meningkatkan pendapatan, baik melalui pekerjaan utama maupun sampingan.
Namun, strategi paling krusial untuk jangka panjang adalah melindungi nilai uang Anda melalui investasi. Menyimpan uang hanya di tabungan biasa akan membuat nilainya tergerus inflasi. Pertimbangkan untuk berinvestasi pada aset yang imbal hasilnya berpotensi melampaui laju inflasi, seperti emas, reksa dana saham, atau properti.
Memahami dampak inflasi pada daya beli adalah langkah awal untuk melindungi kesehatan finansial Anda. Dengan perencanaan yang bijak, Anda dapat memitigasi efek negatifnya dan menjaga masa depan keuangan keluarga tetap aman.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar