Baterai Mobil Listrik Jarak Jauh: Mengatasi “Range Anxiety” di Era Modern
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Jum, 18 Jul 2025
- visibility 7
- comment 0 komentar

Popularitas mobil listrik (EV) di Indonesia terus meroket, didorong oleh efisiensi biaya dan kesadaran lingkungan. Namun, satu hambatan psikologis terbesar yang sering menghantui calon pembeli adalah “range anxiety”, yaitu kecemasan bahwa mobil akan kehabisan daya sebelum tiba di tujuan atau menemukan stasiun pengisian.
Untungnya, di tahun 2025 ini, kekhawatiran tersebut perlahan menjadi mitos berkat dua kemajuan utama: inovasi teknologi baterai dan perluasan infrastruktur pengisian daya.
Pertama, teknologi baterai mobil listrik telah mengalami lompatan besar. Produsen terkemuka kini menawarkan mobil dengan kapasitas baterai yang mampu menempuh jarak 400 km hingga lebih dari 600 km dalam sekali pengisian penuh. Ini dicapai melalui peningkatan kepadatan energi sel baterai, yang memungkinkan penyimpanan daya lebih banyak dalam ukuran yang sama. Selain itu, sistem manajemen baterai yang cerdas (BMS) semakin optimal dalam mengatur penggunaan daya, sehingga meningkatkan efisiensi dan memperpanjang jarak tempuh.
Kedua, mengatasi range anxiety bukan hanya tentang baterai, tetapi juga aksesibilitas pengisian daya. Pemerintah dan sektor swasta terus gencar memperluas jaringan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai titik strategis, mulai dari pusat perbelanjaan, area istirahat di jalan tol, hingga perkantoran. Kehadiran teknologi DC fast charging juga menjadi game-changer, yang mampu mengisi daya baterai dari 20% ke 80% hanya dalam waktu sekitar 30-45 menit.
Kombinasi antara baterai mobil listrik jarak jauh dan ekosistem pengisian daya yang semakin matang membuat perjalanan antarkota dengan EV bukan lagi hal yang menakutkan. Range anxiety kini dapat diatasi dengan perencanaan yang baik, menjadikan mobil listrik pilihan yang andal dan nyaman untuk mobilitas masa kini.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar