CRISPR-Cas9: Cara Kerja “Gunting Gen” dalam Mengobati Penyakit
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Sab, 19 Jul 2025
- visibility 7
- comment 0 komentar

Penyakit genetik atau keturunan telah lama menjadi salah satu tantangan terbesar dalam dunia medis. Namun, sebuah terobosan revolusioner bernama CRISPR-Cas9 kini membuka harapan baru yang luar biasa. Teknologi ini sering disebut sebagai “gunting molekuler” yang memberikan ilmuwan kemampuan untuk mengedit DNA—kode kehidupan itu sendiri—dengan presisi yang belum pernah ada sebelumnya.
Secara sederhana, CRISPR-Cas9 adalah sistem rekayasa genetika yang memungkinkan para ilmuwan untuk menemukan, memotong, dan mengubah bagian spesifik dari untaian DNA. Sistem ini terdiri dari dua komponen kunci:
* CRISPR (Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats): Bertindak sebagai sistem pemandu yang dapat diprogram untuk menemukan lokasi gen yang rusak atau bermasalah dalam genom.
* Cas9 (CRISPR-associated protein 9): Enzim ini berfungsi sebagai “gunting” yang memotong DNA tepat di lokasi yang telah ditargetkan oleh pemandu CRISPR.
Setelah DNA dipotong, mekanisme perbaikan alami sel akan mengambil alih. Pada titik inilah ilmuwan dapat “menipu” sel untuk memperbaiki kesalahan, mengganti gen yang rusak dengan versi yang sehat, atau sekadar menonaktifkan gen yang menyebabkan penyakit.
Potensi medis dari teknologi mengedit gen ini sangat luas. Hingga tahun 2025, beberapa terapi berbasis CRISPR telah menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan dalam uji klinis, bahkan telah mendapatkan persetujuan untuk pengobatan penyakit seperti anemia sel sabit dan beta-thalassemia. Penelitian juga aktif dilakukan untuk mengobati distrofi otot, fibrosis kistik, beberapa jenis kanker, dan bahkan infeksi virus seperti HIV.
Meskipun masih ada tantangan etis dan keamanan yang memerlukan regulasi ketat, CRISPR-Cas9 tidak diragukan lagi adalah salah satu penemuan bioteknologi terpenting abad ini, yang berpotensi mengubah jutaan kehidupan dengan menawarkan harapan kesembuhan untuk penyakit yang sebelumnya tidak dapat diobati.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar