Sabtu, 12 Jul 2025
light_mode
Beranda » Teknologi » Mengenal Jaringan 2G: Era Awal Komunikasi Digital dan SMS

Mengenal Jaringan 2G: Era Awal Komunikasi Digital dan SMS

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Sab, 21 Jun 2025
  • visibility 5
  • comment 0 komentar

Setelah era analog 1G, dunia telekomunikasi nirkabel menyaksikan lompatan revolusioner dengan hadirnya jaringan 2G. Diperkenalkan pada awal 1990-an, 2G menandai transisi penting dari sinyal analog ke digital, membawa serta kemampuan dan fitur baru yang mengubah cara kita berkomunikasi. Ini adalah era di mana SMS (Short Message Service) mulai dikenal luas, menjadi fenomena global dan mengubah kebiasaan berkirim pesan.

Kelebihan utama 2G adalah penggunaan teknologi digital. Ini berarti kualitas suara yang lebih jernih dan keamanan yang lebih baik dibandingkan 1G, karena sinyal digital lebih sulit disadap. Sistem 2G yang paling populer adalah GSM (Global System for Mobile Communications), yang menjadi standar dominan di banyak negara, termasuk Indonesia. Selain GSM, ada juga CDMA (Code Division Multiple Access), terutama di Amerika Utara dan beberapa wilayah Asia.

Meskipun fokus utamanya masih pada panggilan suara, 2G membuka pintu untuk layanan data dasar. Kemampuan mengirim dan menerima SMS adalah fitur paling ikonik dari 2G, memungkinkan pesan singkat berbasis teks yang murah dan efisien. Selain itu, ada juga dukungan awal untuk MMS (Multimedia Messaging Service) dan WAP (Wireless Application Protocol), meskipun dengan kecepatan yang sangat terbatas. Ini memungkinkan akses ke konten web yang sangat sederhana pada ponsel.

Seiring berjalannya waktu, 2G mengalami peningkatan dengan munculnya 2.5G (GPRS) dan 2.75G (EDGE), yang menawarkan kecepatan data yang lebih tinggi untuk memungkinkan pengalaman internet mobile yang lebih baik, meski masih jauh dari apa yang kita nikmati hari ini.

Meskipun kini telah digantikan oleh 3G, 4G, dan 5G, jaringan 2G tetap menjadi pilar penting dalam sejarah telekomunikasi, meletakkan dasar bagi era digital dan menghubungkan jutaan orang melalui panggilan dan pesan teks. Bahkan saat ini, di beberapa wilayah, 2G masih digunakan untuk perangkat IoT tertentu atau sebagai fallback jaringan dasar.

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • AI untuk Pendidikan: Wujudkan Pembelajaran Personal dan Adaptif

    AI untuk Pendidikan: Wujudkan Pembelajaran Personal dan Adaptif

    • calendar_month Jum, 27 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 6
    • 0Komentar

    Di tengah era digital 2025, integrasi Kecerdasan Buatan (AI) bukan lagi fiksi ilmiah, melainkan kekuatan transformatif dalam dunia pendidikan. Salah satu dampak terbesarnya adalah terwujudnya pembelajaran personal dan adaptif, sebuah pendekatan yang menjanjikan pengalaman belajar yang lebih efektif dan relevan bagi setiap siswa. Ini adalah pergeseran dari model ‘satu untuk semua’ menuju pendidikan yang benar-benar […]

  • Pemulihan Lahan Pasca-Penambangan Uranium: Tantangan dan Prosesnya

    Pemulihan Lahan Pasca-Penambangan Uranium: Tantangan dan Prosesnya

    • calendar_month Kam, 3 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Aktivitas penambangan uranium, meskipun penting untuk energi nuklir, meninggalkan jejak lingkungan yang signifikan. Oleh karena itu, pemulihan lahan pasca-penambangan atau reklamasi adalah tahap krusial dan wajib dalam siklus hidup sebuah tambang. Tujuannya bukan sekadar mengembalikan bentuk lanskap, tetapi memastikan area tersebut aman, stabil, dan tidak menimbulkan bahaya bagi lingkungan dan generasi mendatang. Tantangan Utama Reklamasi […]

  • Baduy Dalam: Menjaga Kemurnian Adat dengan Mengisolasi Diri

    Baduy Dalam: Menjaga Kemurnian Adat dengan Mengisolasi Diri

    • calendar_month Rab, 9 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Di jantung Provinsi Banten, hiduplah komunitas unik bernama Suku Baduy. Mereka terbagi menjadi dua kelompok, namun yang paling teguh memegang adat adalah Baduy Dalam. Kelompok ini tinggal di pusat Desa Kanekes dan secara sadar memilih untuk mengisolasi diri dari dunia luar demi menjaga kemurnian adat warisan leluhur. Kehidupan masyarakat Baduy Dalam diatur oleh hukum adat […]

  • 10 Kesalahan Fatal yang Harus Dihindari Wisatawan Saat Pertama Kali ke Bali

    10 Kesalahan Fatal yang Harus Dihindari Wisatawan Saat Pertama Kali ke Bali

    • calendar_month Rab, 2 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Liburan ke Bali adalah impian banyak orang, namun bagi wisatawan pemula, beberapa kesalahan umum bisa mengurangi kenyamanan dan bahkan merusak pengalaman liburan. Agar perjalanan pertama Anda ke Pulau Dewata berjalan lancar dan berkesan, hindari 10 kesalahan fatal berikut ini: * Tidak Mempersiapkan Visa dan Dokumen: Pastikan paspor Anda berlaku minimal enam bulan ke depan dan […]

  • Layanan Perbankan Berbasis AI: Personalisasi Pengalaman Nasabah

    Layanan Perbankan Berbasis AI: Personalisasi Pengalaman Nasabah

    • calendar_month Jum, 4 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Kecerdasan Buatan (AI) bukan lagi sekadar tren teknologi di berbagai industri, termasuk perbankan. Di Indonesia, semakin banyak lembaga keuangan yang mengadopsi AI untuk meningkatkan layanan dan mempersonalisasi pengalaman nasabah. Langkah ini menandai era baru interaksi antara bank dan penggunanya, di mana setiap sentuhan menjadi lebih relevan dan efisien. Salah satu implementasi AI yang paling terasa […]

  • Ancaman Terorisme Nuklir: Mengamankan Uranium untuk Mencegah Malapetaka Global

    Ancaman Terorisme Nuklir: Mengamankan Uranium untuk Mencegah Malapetaka Global

    • calendar_month Sel, 8 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Ancaman terorisme terus berevolusi, dan salah satu kekhawatiran terbesar adalah potensi kelompok teroris untuk mendapatkan akses atau menggunakan materi nuklir. Ancaman terorisme nuklir bukan lagi sekadar skenario fiksi; ini adalah risiko nyata yang menuntut perhatian dan tindakan global yang serius. Uranium, sebagai bahan utama dalam senjata nuklir dan bahan bakar reaktor, menjadi fokus utama dalam […]

expand_less