Uranium Murni vs. Uranium Diperkaya: Memahami Perbedaan Kuncinya
- account_circle pinter dikit
- calendar_month Sen, 30 Jun 2025
- visibility 3
- comment 0 komentar

Dalam dunia energi nuklir, istilah “uranium” sering kali terdengar. Namun, penting untuk tahu bahwa tidak semua uranium diciptakan sama. Terdapat perbedaan krusial antara uranium murni (alami) dan uranium diperkaya, yang secara fundamental menentukan fungsi dan kegunaannya. Perbedaan mendasar ini terletak pada komposisi isotopnya.
Apa itu Uranium Murni (Alami)?
Uranium murni, atau lebih tepatnya uranium alami, adalah uranium seperti yang ditemukan di alam setelah diekstrak dari bijih tambang. Uranium ini terdiri dari dua isotop utama:
* Uranium-238 ($^{238}$U): Meliputi sekitar 99,3% dari total massa.
* Uranium-235 ($^{235}$U): Hanya sekitar 0,7% dari total massa.
Meskipun melimpah, isotop $^{238}$U tidak dapat memulai reaksi fisi berantai secara efisien. Sebaliknya, isotop $^{235}$U inilah yang bersifat “fisil” atau mampu membelah dan melepaskan energi secara berkelanjutan. Sayangnya, konsentrasi 0,7% pada uranium alami terlalu rendah untuk digunakan sebagai bahan bakar di sebagian besar jenis reaktor nuklir komersial saat ini.
Apa itu Uranium Diperkaya?
Untuk membuat uranium alami menjadi bahan bakar yang efektif, uranium harus melalui proses yang disebut pengayaan (enrichment). Proses ini bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi isotop $^{235}$U yang fisil.
Uranium diperkaya yang paling umum adalah Low-Enriched Uranium (LEU), di mana kandungan $^{235}$U ditingkatkan dari 0,7% menjadi antara 3% hingga 5%. Tingkat pengayaan ini ideal untuk digunakan sebagai bahan bakar di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Ada juga Highly-Enriched Uranium (HEU) dengan konsentrasi di atas 20%, yang digunakan untuk reaktor riset, kapal selam nuklir, atau senjata.
Secara singkat, perbedaan utama uranium murni vs. uranium diperkaya adalah pada persentase kandungan $^{235}$U. Uranium murni adalah bahan mentahnya, sedangkan uranium diperkaya adalah produk olahan yang siap pakai untuk menghasilkan energi nuklir yang dahsyat.
- Penulis: pinter dikit
Saat ini belum ada komentar