Senin, 1 Sep 2025
light_mode
Beranda » Budaya » Accera Kalompoang: Mengungkap Keagungan Ritual Pencucian Pusaka Kerajaan Gowa

Accera Kalompoang: Mengungkap Keagungan Ritual Pencucian Pusaka Kerajaan Gowa

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Rab, 16 Jul 2025
  • visibility 20
  • comment 0 komentar

Sulawesi Selatan menyimpan jejak kejayaan kerajaan-kerajaan masa lalu yang kaya akan tradisi dan ritual. Salah satu ritual sakral yang masih dilestarikan hingga kini adalah Accera Kalompoang. Secara harfiah, “Accera” berarti membersihkan atau mencuci, dan “Kalompoang” merujuk pada benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Gowa. Ritual ini merupakan upacara adat tahunan yang sarat makna sejarah dan budaya.

Accera Kalompoang menjadi momen penting bagi masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya bagi keturunan Raja Gowa. Upacara ini biasanya dilaksanakan setiap Hari Raya Idul Adha dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Prosesi dimulai dengan mengeluarkan benda-benda pusaka dari dalam Istana Balla Lompoa, tempat penyimpanan pusaka kerajaan.

Benda-benda pusaka yang dikeluarkan sangat beragam, mulai dari mahkota emas, keris, tombak, hingga perhiasan-perhiasan bersejarah lainnya. Prosesi pencucian dilakukan dengan air khusus yang telah diberi mantra oleh tokoh adat. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk membersihkan secara fisik, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan dan pemuliaan terhadap warisan leluhur.

Lebih dari sekadar ritual pencucian, Accera Kalompoang memiliki makna simbolis yang mendalam. Upacara ini melambangkan pembersihan diri dari segala noda dan kesalahan, serta memperbaharui semangat persatuan dan kesatuan masyarakat. Ini juga menjadi pengingat akan kejayaan masa lalu Kerajaan Gowa dan pentingnya menjaga nilai-nilai luhur yang diwariskan. Keberlangsungan tradisi ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan masyarakat Sulawesi Selatan dengan sejarah dan budayanya.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Mengapa Ibadah Umrah Disebut Haji Kecil?

    Mengapa Ibadah Umrah Disebut Haji Kecil?

    • calendar_month Jum, 8 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 18
    • 0Komentar

    Ibadah umrah seringkali disebut dengan julukan ‘haji kecil’ oleh umat Muslim di seluruh dunia. Sebutan ini tidak muncul tanpa alasan, melainkan karena kemiripan dalam beberapa tata cara ibadah antara umrah dan haji. Meskipun memiliki perbedaan yang signifikan, ada beberapa kesamaan mendasar yang menjadikan umrah sebagai miniatur dari ibadah haji. Kesamaan Rangkaian Ibadah Penyebutan ‘haji kecil’ […]

  • Snorkeling di Manta Point Nusa Penida: Pengalaman Ajaib Bertemu Pari Manta Raksasa

    Snorkeling di Manta Point Nusa Penida: Pengalaman Ajaib Bertemu Pari Manta Raksasa

    • calendar_month Kam, 17 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 22
    • 0Komentar

    Nusa Penida, surga tersembunyi di tenggara Bali, menawarkan pesona bahari yang tak ada duanya. Salah satu pengalaman paling ikonik dan dicari para wisatawan adalah snorkeling di Manta Point Nusa Penida. Spot ini terkenal di seluruh dunia sebagai “rumah” bagi pari manta raksasa yang anggun, memberikan kesempatan langka untuk berenang langsung bersama mereka di habitat aslinya. […]

  • Mengapa Investasi Emas Jadi Pilihan Tepat di Tengah Ketidakpastian Ekonomi?

    Mengapa Investasi Emas Jadi Pilihan Tepat di Tengah Ketidakpastian Ekonomi?

    • calendar_month Rab, 9 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 21
    • 0Komentar

    Di tengah kondisi ekonomi global dan domestik yang penuh tantangan seperti saat ini, banyak investor mencari cara untuk melindungi nilai aset mereka. Inflasi yang fluktuatif dan gejolak pasar seringkali menggerus nilai uang kertas. Dalam situasi seperti inilah, investasi emas kembali menjadi primadona sebagai instrumen lindung nilai (hedge) yang telah teruji oleh waktu. Logam mulia ini […]

  • Grebeg Sudiro: Perayaan Imlek dengan Sentuhan Budaya Jawa di Solo

    Grebeg Sudiro: Perayaan Imlek dengan Sentuhan Budaya Jawa di Solo

    • calendar_month Rab, 9 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 18
    • 0Komentar

    Kota Solo (Surakarta) setiap tahunnya menjadi tuan rumah sebuah perayaan unik bernama Grebeg Sudiro. Acara ini merupakan puncak perayaan menyambut Tahun Baru Imlek yang istimewa, karena di sinilah budaya Jawa dan budaya Tionghoa melebur dengan harmonis. Berpusat di kawasan pecinan Sudiroprajan, Grebeg Sudiro menjadi etalase kerukunan antar-etnis yang telah terjalin selama berabad-abad. Daya tarik utama […]

  • Lawang Sewu: Kisah Seribu Pintu, Sejarah, dan Misteri yang Tak Lekang oleh Waktu

    Lawang Sewu: Kisah Seribu Pintu, Sejarah, dan Misteri yang Tak Lekang oleh Waktu

    • calendar_month Sel, 26 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 7
    • 0Komentar

    Di jantung kota Semarang, berdiri megah sebuah bangunan tua yang menyimpan ribuan cerita, yaitu Lawang Sewu. Nama “Lawang Sewu” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti “Seribu Pintu”. Meskipun jumlah pintunya tidak benar-benar seribu, arsitekturnya yang dipenuhi jendela dan pintu membuat julukan itu melekat kuat dan memberikan aura misterius. Bangunan ini awalnya didirikan pada tahun […]

  • Menemukan Jati Diri di Tanah Suci

    Menemukan Jati Diri di Tanah Suci

    • calendar_month Kam, 28 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 6
    • 0Komentar

    Perjalanan ke Tanah Suci, baik untuk umrah maupun haji, seringkali digambarkan sebagai momen transformatif. Jauh dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari, di tengah keagungan Ka’bah dan kesucian Raudhah, banyak jamaah merasakan pengalaman mendalam yang mengantarkan mereka pada penemuan jati diri. Ini adalah kesempatan emas untuk merenung, mengevaluasi hidup, dan kembali ke fitrah sebagai hamba Allah. Refleksi […]

expand_less