Minggu, 3 Agu 2025
light_mode
Beranda » Edukasi » Nuklir di Indonesia: Arah Kebijakan Energi Atom Nasional di Tahun 2025

Nuklir di Indonesia: Arah Kebijakan Energi Atom Nasional di Tahun 2025

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Sen, 21 Jul 2025
  • visibility 8
  • comment 0 komentar

Memasuki tahun 2025, Indonesia berada di persimpangan jalan dalam menentukan masa depan sumber energinya. Dengan target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 dan kebutuhan energi yang terus meningkat, diskusi mengenai kebijakan nasional tentang energi nuklir dan uranium menjadi semakin relevan. Pemerintah terus mengkaji potensi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sebagai salah satu solusi energi bersih.

Dasar hukum utama pemanfaatan energi nuklir di Indonesia adalah Undang-Undang No. 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran. Regulasi ini secara tegas memisahkan fungsi promosi dan penelitian dari fungsi pengawasan. Fungsi penelitian dan pengembangan (R&D) kini dijalankan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sementara fungsi pengawasan keamanan, keselamatan, dan perizinan dilakukan oleh lembaga independen, yaitu Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN).

Secara resmi, posisi energi nuklir dalam bauran energi nasional diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN). Dalam dokumen ini, nuklir ditetapkan sebagai “opsi terakhir” (last resort). Artinya, PLTN baru akan dikembangkan jika opsi energi terbarukan lainnya terbukti tidak mampu memenuhi target permintaan energi nasional.

Meskipun demikian, wacana untuk merevisi status “opsi terakhir” ini terus menguat. Pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan sedang aktif melakukan studi kelayakan di beberapa lokasi potensial, seperti di Kalimantan Barat dan Bangka Belitung. Tantangan utamanya tetap pada tiga aspek krusial: tingginya biaya investasi awal, isu keselamatan dan pengelolaan limbah, serta penerimaan masyarakat (akseptasi publik).

Sebagai kesimpulan, kebijakan energi nuklir Indonesia pada tahun 2025 berada dalam fase transisi yang dinamis. Walaupun status “opsi terakhir” masih berlaku secara formal, tekanan untuk mencapai ketahanan energi dan target iklim mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan energi atom secara lebih serius. Keputusan akhir untuk membangun PLTN pertama di Indonesia akan sangat bergantung pada hasil studi komprehensif dan dialog publik yang terbuka.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Perlindungan Privasi Data Online: Regulasi dan Teknologi di Indonesia

    Perlindungan Privasi Data Online: Regulasi dan Teknologi di Indonesia

    • calendar_month Jum, 11 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 5
    • 0Komentar

    Di era digital ini, data pribadi menjadi komoditas berharga. Aktivitas online kita menghasilkan jejak digital yang rentan terhadap penyalahgunaan. Di Indonesia, kesadaran akan pentingnya perlindungan privasi data online semakin meningkat, mendorong perkembangan regulasi dan pemanfaatan teknologi untuk menjaganya. Regulasi Perlindungan Data di Indonesia Indonesia telah menunjukkan komitmen terhadap perlindungan privasi data melalui beberapa regulasi penting. […]

  • Universal Basic Income (UBI): Solusi Radikal untuk Kemiskinan dan Otomatisasi?

    Universal Basic Income (UBI): Solusi Radikal untuk Kemiskinan dan Otomatisasi?

    • calendar_month Sel, 15 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 8
    • 0Komentar

    Bayangkan setiap bulan, semua warga negara—tanpa memandang kaya atau miskin, bekerja atau tidak—menerima sejumlah uang tunai dari pemerintah tanpa syarat. Ide radikal yang dikenal sebagai Universal Basic Income (UBI) atau Pendapatan Dasar Universal ini semakin sering diperbincangkan sebagai jawaban atas dua tantangan besar abad ke-21: kemiskinan ekstrem dan ancaman hilangnya jutaan pekerjaan akibat otomatisasi dan […]

  • Studi Epidemiologi: Mengungkap Dampak Kesehatan dari Paparan Uranium

    Studi Epidemiologi: Mengungkap Dampak Kesehatan dari Paparan Uranium

    • calendar_month Jum, 11 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 6
    • 0Komentar

    Untuk memahami risiko kesehatan nyata dari uranium, para ilmuwan tidak hanya meneliti di laboratorium, tetapi juga pada populasi manusia. Cabang ilmu yang melakukan ini disebut epidemiologi, yaitu studi ilmiah tentang pola dan penyebab penyakit dalam kelompok orang tertentu. Studi epidemiologi paparan uranium sangat penting untuk mengubah data teoretis menjadi kebijakan perlindungan kesehatan yang konkret. Penelitian […]

  • Handara Gate: Tips Berfoto di Gerbang Paling Instagramable di Bali

    Handara Gate: Tips Berfoto di Gerbang Paling Instagramable di Bali

    • calendar_month Ming, 13 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 7
    • 0Komentar

    Di tengah sejuknya kawasan Bedugul, Bali, berdiri sebuah gerbang megah yang telah menjadi ikon dan magnet bagi para pengguna media sosial: Handara Gate. Dengan desain Candi Bentar khas Bali yang agung dan latar belakang perbukitan hijau yang sering diselimuti kabut, tidak heran jika tempat ini dijuluki sebagai salah satu gerbang paling Instagramable di Pulau Dewata. […]

  • Geopolitik dan Pengaruhnya pada Pasar Keuangan Global: Memahami Hubungannya

    Geopolitik dan Pengaruhnya pada Pasar Keuangan Global: Memahami Hubungannya

    • calendar_month Jum, 18 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 7
    • 0Komentar

    Di dunia yang saling terhubung, geopolitik bukan lagi sekadar isu politik, tetapi telah menjadi faktor krusial yang membentuk arah pasar keuangan global. Stabilitas atau ketidakpastian yang lahir dari hubungan antarnegara dapat memicu gelombang kejut yang dirasakan oleh investor di seluruh dunia, mulai dari pasar saham hingga nilai tukar mata uang. Pengaruh utama geopolitik terasa melalui […]

  • Harga Emas Turun Lagi pada 18 Juni 2025: Kesempatan Emas untuk Investasi?

    Harga Emas Turun Lagi pada 18 Juni 2025: Kesempatan Emas untuk Investasi?

    • calendar_month Rab, 18 Jun 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 15
    • 0Komentar

    Pada tanggal 18 Juni 2025, pasar emas kembali menunjukkan pergerakan menarik dengan penurunan harga yang patut dicermati oleh para investor. Berdasarkan data terbaru yang tercantum, harga emas per gram kini berada di angka Rp1.943.000, turun signifikan Rp7.000 dari harga sebelumnya. Penurunan ini mungkin menimbulkan pertanyaan bagi sebagian orang, namun bagi investor cerdas, ini bisa menjadi […]

expand_less