Sabtu, 25 Okt 2025
light_mode
Beranda » Budaya » Debus Banten: Mengungkap Misteri Seni Kekebalan Tubuh dan Kekuatan Spiritual

Debus Banten: Mengungkap Misteri Seni Kekebalan Tubuh dan Kekuatan Spiritual

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Ming, 13 Jul 2025
  • visibility 40
  • comment 0 komentar

Banten, provinsi di ujung barat Pulau Jawa, memiliki warisan budaya yang unik dan memukau, salah satunya adalah seni pertunjukan Debus. Lebih dari sekadar atraksi ekstrem, Debus adalah manifestasi mendalam dari keyakinan spiritual, keberanian, dan tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Pertunjukan Debus sering kali membuat decak kagum sekaligus merinding. Para pemainnya, dengan tatapan mata yang kosong dan gerakan yang terkadang di luar kendali, tampak kebal terhadap berbagai benda tajam seperti golok, pisau, bahkan tusukan bambu runcing. Mereka dapat menusuk diri, mengiris lidah, atau bahkan memecahkan kelapa di kepala tanpa mengalami luka yang berarti.

Sejarah dan Kekuatan Spiritual

Sejarah Debus di Banten diperkirakan berakar pada ajaran tasawuf Islam pada abad ke-16. Konon, seni ini awalnya digunakan sebagai media untuk membangkitkan semangat perjuangan rakyat Banten dalam melawan penjajah. Para pendekar yang memiliki kemampuan Debus diyakini memiliki kekuatan spiritual dan keberanian yang luar biasa berkat latihan dan amalan tertentu.

Kekebalan tubuh dalam Debus dipercaya bukan semata-mata hasil latihan fisik, melainkan berkat adanya kekuatan spiritual atau energi ilahi yang melindungi para pemain saat mereka berada dalam kondisi trans atau karamah. Prosesi pertunjukan biasanya diawali dengan pembacaan doa-doa dan zikir yang bertujuan untuk memanggil kekuatan tersebut.

Lebih dari Sekadar Tontonan

Meskipun terlihat ekstrem, Debus bagi masyarakat Banten bukanlah sekadar hiburan atau ajang pamer kekuatan. Seni ini memiliki nilai-nilai filosofis yang mendalam, mengajarkan tentang keyakinan yang kuat, pengendalian diri, dan hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta. Debus menjadi simbol keberanian, ketangguhan, dan identitas budaya masyarakat Banten yang patut dilestarikan.

 

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Panduan Lengkap Wisata Ubud: Dari Sawah Terasering hingga Pasar Seni

    Panduan Lengkap Wisata Ubud: Dari Sawah Terasering hingga Pasar Seni

    • calendar_month Jum, 4 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Ubud, yang sering disebut sebagai jantung budaya dan spiritual Bali, menawarkan pengalaman wisata yang memadukan keindahan alam, kekayaan seni, dan ketenangan jiwa. Berbeda dari hiruk pikuk pesisir selatan, Ubud memikat pengunjung dengan suasananya yang unik dan menenangkan. Inilah panduan singkat untuk menjelajahi destinasi wajib di pusat kesenian Bali ini. Petualangan Anda di Ubud tidak akan […]

  • Bulan Madu Paling Romantis di Bali: Rekomendasi Villa dan Aktivitas Pasangan

    Bulan Madu Paling Romantis di Bali: Rekomendasi Villa dan Aktivitas Pasangan

    • calendar_month Sel, 1 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 29
    • 0Komentar

    Bali adalah sinonim dari surga romantis, menjadikannya destinasi bulan madu impian bagi pasangan dari seluruh dunia. Perpaduan pemandangan alam yang magis, budaya yang hangat, dan kemewahan privat menciptakan latar sempurna untuk merayakan cinta. Untuk bulan madu yang tak terlupakan, pemilihan villa dan aktivitas yang tepat adalah kuncinya. Rekomendasi Villa Privat yang Menggoda Untuk privasi dan […]

  • Modal Manusia (Human Capital): Aset Paling Berharga bagi Kemajuan Bangsa

    Modal Manusia (Human Capital): Aset Paling Berharga bagi Kemajuan Bangsa

    • calendar_month Kam, 10 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 34
    • 0Komentar

    Di era ekonomi digital saat ini, kemajuan sebuah bangsa tidak lagi hanya diukur dari kekayaan sumber daya alam atau megahnya infrastruktur fisik. Aset yang paling fundamental dan berharga adalah modal manusia (human capital)โ€”kumpulan pengetahuan, keterampilan, dan kesehatan yang dimiliki oleh seluruh penduduknya. Inilah mesin penggerak sejati di balik inovasi dan kesejahteraan nasional. Apa Sebenarnya Modal […]

  • Ekonomi Maritim: Potensi Terpendam untuk Mendorong Kemajuan Indonesia

    Ekonomi Maritim: Potensi Terpendam untuk Mendorong Kemajuan Indonesia

    • calendar_month Ming, 20 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 28
    • 0Komentar

    Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi ekonomi maritim yang luar biasa namun seringkali belum dimanfaatkan secara optimal. Laut yang luas, garis pantai yang panjang, serta keanekaragaman hayati laut yang kaya menyimpan peluang besar untuk mendorong kemajuan bangsa di berbagai sektor. Salah satu pilar utama ekonomi maritim adalah perikanan dan budidaya laut. Dengan […]

  • Waspada! Investasi Emas Bodong: Jebakan yang Sering Menguras Harta

    Waspada! Investasi Emas Bodong: Jebakan yang Sering Menguras Harta

    • calendar_month Sen, 18 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 23
    • 0Komentar

    Emas selalu dianggap sebagai instrumen investasi yang aman dan menguntungkan. Namun, popularitasnya ini juga dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan investasi emas bodong. Skema investasi ini menjanjikan keuntungan fantastis dalam waktu singkat, tetapi sebenarnya merupakan jebakan yang menguras uang para korbannya. Di Indonesia, berbagai kasus investasi emas palsu telah menelan banyak korban. […]

  • LMKN dan Industri Pariwisata: Kolaborasi atau Konflik?

    LMKN dan Industri Pariwisata: Kolaborasi atau Konflik?

    • calendar_month Sel, 12 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 25
    • 0Komentar

    Industri pariwisata dan musik memiliki hubungan yang erat. Hotel, restoran, bar, dan berbagai tempat wisata seringkali menggunakan musik untuk menciptakan suasana yang menarik bagi wisatawan. Namun, hubungan antara industri pariwisata dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) terkadang diwarnai pertanyaan: apakah ini sebuah kolaborasi yang saling menguntungkan atau justru berpotensi menjadi konflik? Potensi konflik muncul ketika […]

expand_less