Nelubulanin: Merayakan Kehidupan Baru dengan Tradisi Bali yang Sarat Makna
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Sel, 15 Jul 2025
- visibility 4
- comment 0 komentar

Bali, dengan kekayaan tradisi dan budayanya, memiliki berbagai upacara yang menandai tahapan penting dalam kehidupan seseorang. Salah satunya adalah Nelubulanin, sebuah upacara yang dilaksanakan saat bayi berusia tiga bulan (105 hari) menurut kalender Saka Bali. Upacara ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga ungkapan rasa syukur, penyucian bayi, dan pengenalan sang buah hati kepada alam semesta serta leluhur.
Makna Spiritual dan Sosial Nelubulanin
Nelubulanin memiliki makna spiritual yang mendalam. Pada usia tiga bulan, menurut kepercayaan Hindu Bali, roh bayi dianggap telah menetap dengan sempurna di dalam tubuhnya. Upacara ini menjadi momen penting untuk memohon keselamatan, kesehatan, dan keberkahan bagi sang bayi. Selain itu, Nelubulanin juga merupakan acara sosial yang mempererat tali silaturahmi antar keluarga, kerabat, dan tetangga.
Berbagai rangkaian ritual dilakukan dalam upacara ini, termasuk pembersihan bayi dengan air suci, pemberian nama resmi (jika belum dilakukan), pemotongan sedikit rambut sebagai simbol membuang hal-hal negatif, serta persembahan (banten) kepada para dewa dan leluhur. Musik gamelan Bali yang khusyuk mengiringi jalannya upacara, menciptakan suasana sakral dan penuh kedamaian.
Pengenalan Bayi pada Alam dan Komunitas
Salah satu aspek penting dari Nelubulanin adalah ritual turun tanah (mekala-kalaan), di mana bayi untuk pertama kalinya menyentuh tanah. Hal ini melambangkan pengenalan bayi kepada alam semesta sebagai tempat ia akan tumbuh dan berkembang. Selain itu, upacara ini juga menjadi momen pengenalan resmi bayi kepada komunitas banjar (desa adat), menandakan bahwa sang bayi telah menjadi bagian dari masyarakat.
Pelestarian Tradisi di Era Modern
Meskipun zaman terus berkembang, upacara Nelubulanin tetap dipertahankan dan dilestarikan oleh masyarakat Bali. Tradisi ini menjadi pengingat akan pentingnya nilai-nilai spiritual, kebersamaan, dan rasa syukur dalam kehidupan. Melalui Nelubulanin, warisan budaya Bali terus hidup dan memberikan identitas yang kuat bagi generasi penerus.
Kesimpulan
Nelubulanin adalah upacara yang indah dan sarat makna dalam tradisi Bali. Lebih dari sekadar perayaan kelahiran, upacara ini merupakan ungkapan rasa syukur, penyucian, dan pengenalan bayi kepada alam serta komunitasnya, sekaligus mempererat ikatan sosial masyarakat.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar