Nyongkolan: Arak-arakan Pengantin yang Meriah di Lombok
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Sen, 7 Jul 2025
- visibility 4
- comment 0 komentar

Pulau Lombok tidak hanya menawarkan keindahan pantai dan gunung, tetapi juga kekayaan budaya yang memesona. Salah satu tradisi yang paling menarik dan meriah adalah Nyongkolan, sebuah arak-arakan pengantin yang merupakan bagian tak terpisahkan dari prosesi pernikahan adat Suku Sasak, suku asli Lombok.
Pada intinya, Nyongkolan adalah prosesi di mana pengantin pria beserta keluarga dan kerabatnya mengarak pengantin wanita dari kediaman keluarga pria menuju kediaman keluarga wanita. Tujuan utamanya adalah untuk memperkenalkan pasangan yang baru menikah kepada masyarakat luas, khususnya di lingkungan tempat tinggal sang mempelai wanita.
Prosesi ini bukanlah arak-arakan biasa. Pasangan pengantin, yang mengenakan pakaian adat Sasak yang megah dan berwarna-warni, menjadi pusat perhatian. Di belakang mereka, barisan panjang keluarga, teman, dan para pemuda-pemudi (dedare terune) ikut serta dengan penuh suka cita. Yang membuat tradisi Nyongkolan begitu hidup adalah iringan musik Gendang Beleq, gamelan tradisional Lombok dengan drum raksasa yang suaranya membangkitkan semangat. Dentuman gendang, lengkingan suling, dan alunan gamelan lainnya menciptakan suasana pesta rakyat yang semarak.
Lebih dari sekadar perayaan, Nyongkolan memiliki makna sosial yang mendalam. Tradisi ini berfungsi untuk mempererat tali silaturahmi antar kedua keluarga besar dan menunjukkan bahwa pernikahan tersebut telah direstui dan diakui oleh adat. Ini adalah perwujudan gotong royong dan kebersamaan masyarakat Sasak.
Menyaksikan prosesi Nyongkolan secara langsung adalah sebuah keberuntungan dan pengalaman budaya yang tak ternilai. Jika Anda sedang berada di Lombok dan melihat arak-arakan meriah ini di jalan, Anda sedang menyaksikan salah satu warisan budaya Lombok yang paling otentik dan dijaga dengan penuh kebanggaan.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar