Rawon: Sup Hitam Penuh Rempah dari Jawa Timur
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Kam, 11 Sep 2025
- visibility 15
- comment 0 komentar

Bagi pencinta kuliner, Rawon adalah nama yang tak asing lagi. Sup daging sapi berwarna hitam pekat ini bukan hanya hidangan biasa, melainkan mahakarya kuliner yang kaya akan rempah dan memiliki sejarah panjang dari Jawa Timur. Keunikan warnanya yang misterius dan rasanya yang gurih-manis, menjadikan rawon sebagai salah satu sajian paling ikonik dari Indonesia.
Rahasia di balik warna hitam pekat rawon adalah keluak, biji buah yang difermentasi dan dihaluskan. Keluak memberikan rawon tidak hanya warna, tetapi juga aroma khas dan rasa umami yang mendalam, sedikit pahit, dan kompleks. Keluak menjadi bumbu kunci yang membedakan rawon dari sup daging lainnya, menjadikannya unik dan tak tergantikan.
Proses pembuatan rawon dimulai dengan menumis bumbu halus seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, dan kunyit, bersama dengan bumbu lainnya seperti serai, daun jeruk, dan lengkuas. Setelah harum, bumbu ini dicampurkan dengan potongan daging sapi yang telah direbus hingga empuk. Daging yang digunakan biasanya bagian sandung lamur atau sengkel yang memiliki lemak, menambah kekayaan rasa pada kuahnya.
Rawon biasanya disajikan panas-panas dengan nasi putih hangat. Hidangan ini akan terasa lebih lengkap jika ditemani dengan berbagai lauk pendamping, seperti tauge pendek, telur asin, kerupuk udang, dan sambal terasi. Perpaduan kuah hitam pekat, daging yang empuk, dan lauk pendamping yang segar menciptakan harmoni rasa yang luar biasa di lidah.
Rawon adalah bukti nyata bagaimana keindahan kuliner dapat lahir dari perpaduan rempah-rempah alami. Ia bukan hanya sekadar sup, tetapi sebuah warisan budaya yang menceritakan kekayaan alam dan keahlian memasak dari tanah Jawa Timur. Setiap suapan rawon adalah sebuah perjalanan rasa yang autentik dan tak terlupakan.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar