Sabtu, 18 Okt 2025
light_mode
Beranda » Budaya » Rebo Wekasan: Mengupas Mitos dan Ritual di Hari Rabu Terakhir Bulan Safar

Rebo Wekasan: Mengupas Mitos dan Ritual di Hari Rabu Terakhir Bulan Safar

  • account_circle Muhamad Fatoni
  • calendar_month Sab, 12 Jul 2025
  • visibility 33
  • comment 0 komentar

Di berbagai daerah di Indonesia, khususnya Jawa dan beberapa wilayah lainnya, dikenal sebuah tradisi atau keyakinan terkait hari Rabu Wekasan. Secara bahasa, ini berarti hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Hijriah. Hari ini dipercaya oleh sebagian masyarakat memiliki potensi datangnya berbagai musibah atau bala.

Asal-usul keyakinan ini tidak sepenuhnya jelas dan tidak memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam. Namun, cerita dan mitos yang berkembang di masyarakat menyebutkan bahwa pada hari tersebut, Allah SWT menurunkan berbagai macam penyakit dan kesulitan. Oleh karena itu, muncullah berbagai ritual dan amalan yang bertujuan untuk menolak bala atau menjauhkan diri dari kesialan.

Ritual Tolak Bala dan Pandangan Ulama

Beberapa ritual yang umum dilakukan saat Rebo Wekasan antara lain adalah melaksanakan salat sunah khusus, membaca doa-doa tertentu, membuat dan membagikan sedekah berupa makanan atau minuman, hingga mandi atau berendam di sungai dengan harapan membersihkan diri dari energi negatif. Di beberapa tempat, bahkan ada tradisi membuat nasi ketan kuning yang ditaburi serundeng sebagai simbol penolak bala.

Meskipun demikian, sebagian besar ulama dan tokoh agama Islam tidak membenarkan keyakinan khusus terkait kesialan hari Rabu terakhir bulan Safar. Mereka menekankan bahwa tidak ada hari yang secara inheren membawa sial atau keberuntungan. Setiap waktu adalah baik dan ketentuan nasib berada di tangan Allah SWT. Amalan-amalan yang dianjurkan dalam Islam bersifat umum dan tidak terikat pada hari atau waktu tertentu untuk menolak bala.

Rebo Wekasan menjadi menarik sebagai fenomena budaya yang mencerminkan bagaimana kepercayaan lokal dan interpretasi agama dapat berinteraksi. Penting untuk memahami tradisi ini dalam konteks sosial dan budaya masyarakat Indonesia, sambil tetap berpegang pada ajaran agama yang benar. Alih-alih meyakini kesialan hari tertentu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, berdoa, dan berbuat kebaikan di setiap waktu.

  • Penulis: Muhamad Fatoni

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Waterbom Bali: Menjajal Seluncuran Air Terbaik di Asia

    Waterbom Bali: Menjajal Seluncuran Air Terbaik di Asia

    • calendar_month Jum, 11 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 43
    • 0Komentar

    Bagi para pencinta petualangan air dan sensasi mendebarkan, Waterbom Bali adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Terkenal sebagai salah satu taman air terbaik di Asia, Waterbom Bali menawarkan lebih dari sekadar kolam renang biasa. Di sini, Anda dapat menjajal seluncuran air terbaik dengan berbagai tingkat ekstrem yang akan memacu adrenalin dan memberikan pengalaman liburan yang tak […]

  • Kuliner Legendaris di Denpasar: Warung-warung yang Wajib Anda Coba

    Kuliner Legendaris di Denpasar: Warung-warung yang Wajib Anda Coba

    • calendar_month Jum, 11 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 34
    • 0Komentar

    Di luar hiruk pikuk kawasan wisata utama, Kota Denpasar menyimpan harta karun berupa cita rasa otentik Bali. Melakukan wisata kuliner Denpasar berarti menyelami langsung kelezatan sejati yang telah melegenda selama puluhan tahun. Jika Anda mencari pengalaman makan yang sesungguhnya, berikut adalah beberapa warung di Denpasar yang wajib masuk dalam daftar Anda. Rasa Otentik yang Bertahan […]

  • Bias dalam AI: Menyoroti dan Mengatasi Ketidakadilan Algoritma

    Bias dalam AI: Menyoroti dan Mengatasi Ketidakadilan Algoritma

    • calendar_month Sel, 1 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 73
    • 0Komentar

    Seiring dengan semakin merasuknya Kecerdasan Buatan (AI) ke berbagai aspek kehidupan, penting untuk menyadari adanya isu krusial yang mengintai di balik kecanggihannya: bias dalam AI. Bias terjadi ketika data pelatihan yang digunakan untuk mengembangkan model AI mencerminkan prasangka, stereotip, atau ketidakseimbangan yang ada di dunia nyata. Akibatnya, sistem AI yang dihasilkan dapat secara tidak adil […]

  • Tari Kecak: Drama Ramayana yang Diceritakan Lewat Paduan Suara “Cak”

    Tari Kecak: Drama Ramayana yang Diceritakan Lewat Paduan Suara “Cak”

    • calendar_month Sab, 19 Jul 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 53
    • 0Komentar

    Bali, pulau dewata, tak pernah kehabisan pesona budaya. Salah satu pertunjukannya yang paling ikonik dan memukau dunia adalah Tari Kecak. Lebih dari sekadar tarian, Kecak adalah sebuah drama musikal yang unik, menceritakan фрагменты dari epos রামায়ণ (Ramayana) melalui kekuatan vokal ratusan penari pria yang membentuk paduan suara “Cak”. Keistimewaan utama Tari Kecak terletak pada absennya […]

  • Jamu: Kearifan Herbal Nenek Moyang untuk Kesehatan Modern

    Jamu: Kearifan Herbal Nenek Moyang untuk Kesehatan Modern

    • calendar_month Sel, 26 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 22
    • 0Komentar

    Dalam dunia yang serba cepat dan modern, kita sering kali lupa akan kearifan lokal yang telah terbukti secara turun-temurun. Salah satunya adalah jamu, warisan herbal nenek moyang kita yang kini kembali menjadi sorotan sebagai solusi kesehatan alami. Lebih dari sekadar minuman, jamu adalah cerminan dari filosofi hidup seimbang dengan alam. Terbuat dari bahan-bahan alami seperti […]

  • Seni Pertunjukan Sisingaan dari Subang

    Seni Pertunjukan Sisingaan dari Subang

    • calendar_month Jum, 8 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Fatoni
    • visibility 33
    • 0Komentar

    Sisingaan adalah sebuah seni pertunjukan tradisional yang unik dan meriah berasal dari Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pertunjukan ini menampilkan beberapa orang yang memanggul replika singa berukuran besar yang terbuat dari kayu atau bambu yang dihias sedemikian rupa dengan warna-warna cerah dan pernak-pernik yang menarik. Sisingaan bukan hanya sekadar atraksi visual, tetapi juga memiliki makna historis […]

expand_less