Tantangan Pemberantasan Korupsi dan Dampaknya terhadap Pertumbuhan Ekonomi
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Sen, 21 Jul 2025
- visibility 9
- comment 0 komentar

Korupsi tetap menjadi salah satu penghalang utama bagi kemajuan Indonesia, bertindak sebagai penyakit kronis yang menggerogoti fondasi negara. Upaya pemberantasan korupsi bukanlah sekadar isu penegakan hukum, melainkan agenda ekonomi fundamental yang menentukan arah pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Namun, pelaksanaannya di lapangan masih menghadapi berbagai tantangan berat.
Tantangan utama dalam pemberantasan korupsi di Indonesia bersifat multidimensional. Mulai dari lemahnya penegakan hukum dan potensi intervensi politik yang dapat menumpulkan taji lembaga antikorupsi, hingga budaya birokrasi yang masih permisif terhadap praktik-praktik koruptif. Selain itu, tingkat partisipasi dan pengawasan publik yang terkadang menurun dapat melemahkan tekanan sosial yang diperlukan untuk mendorong reformasi yang bersih dan transparan.
Dampak korupsi terhadap ekonomi sangat nyata dan merusak. Pertama, korupsi menciptakan ekonomi biaya tinggi. Praktik suap, pungutan liar, dan gratifikasi membuat biaya investasi dan operasional bisnis membengkak, yang pada akhirnya dibebankan kepada konsumen. Kedua, korupsi merusak iklim investasi dengan menciptakan ketidakpastian hukum. Investor, baik domestik maupun asing, akan ragu menanamkan modal di negara dengan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang rendah karena risiko yang tidak terduga.
Pada akhirnya, dana publik yang seharusnya dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan bocor ke kantong-kantong pribadi. Ini menyebabkan kualitas layanan publik menurun dan menghambat pembentukan sumber daya manusia yang kompeten. Jelas bahwa keberhasilan pemberantasan korupsi adalah prasyarat mutlak untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta membuka potensi sejati bangsa Indonesia.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar