Gen Z Menggeser Pandangan Terhadap Smartphone
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Jum, 20 Jun 2025
- visibility 3
- comment 0 komentar

Angka-angka terbaru menunjukkan sebuah tren menarik di kalangan Gen Z: semakin banyak dari mereka yang secara sadar mengurangi waktu penggunaan smartphone. Bukan berarti mereka meninggalkan teknologi sepenuhnya, melainkan terjadi pergeseran fokus dan redefinisi tentang bagaimana perangkat ini seharusnya terintegrasi dalam hidup mereka. Fenomena ini bukan sekadar detoks digital sesaat, melainkan refleksi dari kesadaran baru akan dampak berlebihan teknologi pada kesehatan mental dan produktivitas.
Generasi yang tumbuh besar dengan gawai di genggaman ini kini mulai merasakan kejenuhan. Paparan notifikasi tanpa henti, perbandingan sosial yang tak ada habisnya di media sosial, dan godaan untuk terus-menerus mengecek pembaruan telah memicu kelelahan digital. Mereka yang dulunya tak terpisahkan dari smartphone kini mencari alternatif untuk mengisi waktu luang dan berinteraksi.
Pergeseran ini terlihat dari meningkatnya minat pada aktivitas offline seperti hobi kreatif, olahraga, atau sekadar berkumpul tatap muka tanpa gangguan layar. Alih-alih melulu menunduk, mereka kini lebih menghargai momen dan koneksi yang lebih otentik. Mereka juga mulai bereksperimen dengan “ponsel bodoh” atau mengaktifkan mode fokus untuk membatasi gangguan.
Ini bukan pemberontakan terhadap teknologi, melainkan upaya untuk mengambil kembali kendali. Gen Z menyadari bahwa smartphone adalah alat, bukan penguasa. Mereka menginginkan hubungan yang lebih sehat dan seimbang dengan perangkat digital mereka, demi kualitas hidup yang lebih baik dan interaksi sosial yang lebih bermakna.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar