Merti Dusun: Ritual Bersih Desa sebagai Wujud Syukur
- account_circle Muhamad Fatoni
- calendar_month Kam, 10 Jul 2025
- visibility 4
- comment 0 komentar

Di berbagai daerah di Jawa, Merti Dusun menjadi sebuah tradisi Jawa yang selalu dinantikan. Upacara adat yang juga dikenal dengan sebutan bersih desa ini merupakan sebuah perayaan komunal sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah, terutama hasil panen yang melimpah dan keselamatan seluruh warga desa.
Rangkaian acara Merti Dusun biasanya diawali dengan semangat gotong royong membersihkan lingkungan desa secara fisik. Puncaknya adalah kirab budaya yang meriah, di mana warga mengarak gunungan hasil bumi. Gunungan yang tersusun dari sayur-mayur, buah-buahan, dan padi ini menjadi simbol kemakmuran dan kesuburan tanah desa. Kirab ini seringkali diiringi dengan berbagai kesenian tradisional setempat yang menambah semarak suasana.
Makna di balik prosesi ini sangatlah dalam. Selain sebagai ungkapan terima kasih, Merti Dusun juga bertujuan untuk membersihkan desa dari segala hal negatif secara spiritual, memohon perlindungan untuk masa yang akan datang. Momen rebutan isi gunungan oleh warga di akhir acara menjadi simbol harapan untuk mendapatkan berkah dan keberuntungan di tahun berikutnya, sekaligus mempererat tali persaudaraan antarwarga.
Upacara adat ini lebih dari sekadar ritual tahunan; ia adalah cerminan kearifan lokal yang menjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. Merti Dusun adalah warisan budaya yang terus hidup, mengajarkan pentingnya rasa syukur, kebersamaan, dan kepedulian sosial dalam sebuah komunitas yang harmonis.
- Penulis: Muhamad Fatoni
Saat ini belum ada komentar