Rabu, 2 Jul 2025
light_mode
Trending Tags
Beranda » Ekonomi » Stagflasi: Ketika Inflasi Tinggi Bertemu dengan Pertumbuhan Ekonomi yang Lambat

Stagflasi: Ketika Inflasi Tinggi Bertemu dengan Pertumbuhan Ekonomi yang Lambat

  • account_circle pinter dikit
  • calendar_month 6 jam yang lalu
  • visibility 2
  • comment 0 komentar

Dalam dunia ekonomi, kita sering mendengar tentang inflasi (kenaikan harga) dan resesi (pertumbuhan ekonomi negatif). Namun, ada satu kondisi yang dianggap sangat menakutkan dan rumit untuk diatasi, yaitu stagflasi. Stagflasi adalah situasi paradoks di mana suatu perekonomian mengalami inflasi yang tinggi secara bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi yang lambat (atau bahkan stagnan) dan tingkat pengangguran yang tinggi.

Kondisi ini sangat tidak ideal karena dua instrumen kebijakan ekonomi utama—kebijakan moneter dan fiskal—menghadapi dilema yang sulit. Biasanya, untuk mengatasi inflasi, bank sentral akan menaikkan suku bunga, yang sayangnya dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi lebih lanjut dan meningkatkan pengangguran. Sebaliknya, kebijakan untuk mendorong pertumbuhan (misalnya, dengan menurunkan suku bunga atau meningkatkan pengeluaran pemerintah) berisiko memperparah inflasi yang sudah tinggi.

Mengapa stagflasi bisa terjadi? Ada beberapa faktor pemicu, di antaranya:

* Guncangan Pasokan: Kenaikan harga komoditas secara tiba-tiba dan signifikan, seperti harga minyak atau pangan, dapat menaikkan biaya produksi bagi banyak perusahaan. Mereka kemudian meneruskan kenaikan biaya ini kepada konsumen dalam bentuk harga yang lebih tinggi, menyebabkan inflasi. Pada saat yang sama, biaya produksi yang lebih tinggi dapat menekan keuntungan perusahaan dan menghambat investasi serta pertumbuhan.

* Kebijakan yang Bertentangan: Kebijakan fiskal dan moneter yang tidak terkoordinasi atau bahkan saling bertentangan dapat menciptakan kondisi stagflasi.

* Ekspektasi Inflasi yang Melekat: Jika masyarakat dan pelaku bisnis memperkirakan inflasi akan terus tinggi, mereka akan bertindak dengan cara yang justru mempertahankan inflasi tersebut (misalnya, meminta kenaikan upah yang lebih tinggi atau menaikkan harga produk).

Stagflasi menjadi mimpi buruk bagi para pembuat kebijakan karena tidak ada solusi tunggal yang mudah. Langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi satu masalah (misalnya, inflasi) dapat memperburuk masalah lainnya (misalnya, pengangguran atau pertumbuhan ekonomi). Oleh karena itu, mengatasi stagflasi memerlukan analisis yang mendalam, kebijakan yang cermat, dan seringkali, kesabaran. Kondisi ini mengingatkan kita betapa kompleksnya pengelolaan perekonomian suatu negara.

 

  • Penulis: pinter dikit

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Dampak dan Potensi ‘Web3’ dalam Ekosistem Digital Indonesia: Lebih dari Sekadar Kripto?

    Dampak dan Potensi ‘Web3’ dalam Ekosistem Digital Indonesia: Lebih dari Sekadar Kripto?

    • calendar_month Sel, 3 Jun 2025
    • account_circle pinter dikit
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Web3, generasi internet berikutnya, menjanjikan perubahan besar dalam dunia digital Indonesia. Lebih dari sekadar kripto, Web3 menawarkan desentralisasi, keamanan, dan kontrol pengguna yang lebih besar.   Bagi remaja dan dewasa Indonesia yang melek teknologi, ini berarti peluang baru dalam berbagai bidang. Bayangkan:   Ekonomi Kreatif: Seniman, musisi, dan pembuat konten dapat langsung terhubung dengan penggemar […]

  • Gen Z Menggeser Pandangan Terhadap Smartphone

    Gen Z Menggeser Pandangan Terhadap Smartphone

    • calendar_month Jum, 20 Jun 2025
    • account_circle pinter dikit
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Angka-angka terbaru menunjukkan sebuah tren menarik di kalangan Gen Z: semakin banyak dari mereka yang secara sadar mengurangi waktu penggunaan smartphone. Bukan berarti mereka meninggalkan teknologi sepenuhnya, melainkan terjadi pergeseran fokus dan redefinisi tentang bagaimana perangkat ini seharusnya terintegrasi dalam hidup mereka. Fenomena ini bukan sekadar detoks digital sesaat, melainkan refleksi dari kesadaran baru akan […]

  • Uranium Murni vs. Uranium Diperkaya: Memahami Perbedaan Kuncinya

    Uranium Murni vs. Uranium Diperkaya: Memahami Perbedaan Kuncinya

    • calendar_month Sen, 30 Jun 2025
    • account_circle pinter dikit
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Dalam dunia energi nuklir, istilah “uranium” sering kali terdengar. Namun, penting untuk tahu bahwa tidak semua uranium diciptakan sama. Terdapat perbedaan krusial antara uranium murni (alami) dan uranium diperkaya, yang secara fundamental menentukan fungsi dan kegunaannya. Perbedaan mendasar ini terletak pada komposisi isotopnya. Apa itu Uranium Murni (Alami)? Uranium murni, atau lebih tepatnya uranium alami, […]

  • Psikologi Positif dan Inovasi: Mengembangkan Kesejahteraan Individu dan Komunitas

    Psikologi Positif dan Inovasi: Mengembangkan Kesejahteraan Individu dan Komunitas

    • calendar_month 2 jam yang lalu
    • account_circle pinter dikit
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Di tengah dinamika kehidupan modern yang penuh tekanan, psikologi positif hadir sebagai pendekatan yang berfokus pada pengembangan potensi dan kesejahteraan individu. Bukan hanya tentang mengatasi masalah, psikologi positif menggali kekuatan, emosi positif, makna hidup, hubungan yang sehat, dan pencapaian untuk meningkatkan kualitas hidup secara holistik. Ketika dipadukan dengan semangat inovasi, dampaknya bisa meluas hingga menciptakan […]

  • Potensi Saham UMKM: Mengintip Peluang dari Bisnis Kecil

    Potensi Saham UMKM: Mengintip Peluang dari Bisnis Kecil

    • calendar_month Sen, 30 Jun 2025
    • account_circle pinter dikit
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Di tengah dominasi emiten-emiten besar di pasar modal Indonesia, tersembunyi potensi menarik dari saham UMKM. Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian nasional, dan semakin banyak UMKM yang mulai melirik pasar modal sebagai sumber pendanaan alternatif untuk pengembangan bisnis mereka. Investasi pada saham UMKM menawarkan peluang yang unik. Sebagai investor, Anda […]

  • Harga Emas Turun Lagi pada 18 Juni 2025: Kesempatan Emas untuk Investasi?

    Harga Emas Turun Lagi pada 18 Juni 2025: Kesempatan Emas untuk Investasi?

    • calendar_month Rab, 18 Jun 2025
    • account_circle pinter dikit
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Pada tanggal 18 Juni 2025, pasar emas kembali menunjukkan pergerakan menarik dengan penurunan harga yang patut dicermati oleh para investor. Berdasarkan data terbaru yang tercantum, harga emas per gram kini berada di angka Rp1.943.000, turun signifikan Rp7.000 dari harga sebelumnya. Penurunan ini mungkin menimbulkan pertanyaan bagi sebagian orang, namun bagi investor cerdas, ini bisa menjadi […]

expand_less